Inibaru.id - Dehidrasi dapat menyebabkan produksi urin meningkat dalam beberapa kasus. Hal ini terjadi karena ketika tubuh kekurangan cairan, ginjal mengeluarkan hormon antidiuretik (ADH) yang mengurangi jumlah air yang dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
Namun, ketika tubuh sangat kekurangan cairan, kadar ADH juga dapat menurun, sehingga ginjal akan memproduksi lebih banyak urine.
Oleh karena itu, ketika seseorang mengalami dehidrasi yang parah, produksi urine mereka bisa meningkat dan menyebabkan lebih sering buang air kecil alias beser.
Selain itu, tubuh juga akan mencoba menyingkirkan lebih banyak limbah melalui urin ketika seseorang mengalami dehidrasi, sehingga produksi urine bisa meningkat meskipun asupan cairan berkurang.
Apa saja gejala dehidrasi?
Selain sering buang air kecil, berikut adalah beberapa gejala dehidrasi yang umumnya terjadi pada manusia:
- Rasa haus yang berlebihan
- Mulut dan tenggorokan kering
- Berkurangnya produksi air liur sehingga mulut terasa kering
- Kulit terasa kering dan tampak kusam
- Sakit kepala dan pusing
- Kehilangan nafsu makan
- Tekanan darah rendah
- Detak jantung yang cepat
- Kram otot
- Gangguan pada sistem pencernaan seperti mual, muntah, dan diare.
Jika dehidrasi tidak segera diatasi, dapat menyebabkan masalah yang lebih serius seperti kelelahan, kebingungan, dan bahkan syok yang mengancam nyawa. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mengganti cairan tubuh yang hilang ketika mengalami gejala dehidrasi.
Baca Juga:
6 Tips Hindari Dehidrasi Saat PuasaCara mencegah dehidrasi ketika puasa
Puasa dapat meningkatkan risiko dehidrasi karena terbatasnya asupan cairan selama periode puasa. Berikut adalah beberapa cara mencegah dehidrasi selama berpuasa:
1. Pastikan untuk minum banyak air saat berbuka puasa dan sebelum memulai puasa di pagi hari. Hindari minuman yang mengandung kafein atau gula berlebihan, seperti teh atau minuman bersoda.
2. Konsumsi makanan yang mengandung banyak air, seperti buah-buahan dan sayuran, selama waktu berbuka puasa dan sahur.
3. Kurangi asupan garam dan makanan asin karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
4. Hindari melakukan aktivitas fisik yang berat pada saat cuaca panas dan hindari terkena sinar matahari langsung untuk mencegah kelelahan dan dehidrasi.
5. Konsumsi minuman elektrolit, seperti minuman isotonik, untuk membantu mengganti cairan dan elektrolit yang hilang selama berpuasa.
Dengan memperhatikan konsumsi cairan dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat, kamu dapat mencegah dehidrasi selama periode puasa. Namun, jika kamu mengalami gejala dehidrasi yang parah atau berkelanjutan, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. (Siti Zumrokhatun/E05)