BerandaHits
Senin, 7 Agu 2022 18:00

Kenali Kebiasaan Toxic yang Sering Dianggap Normal Biar Nggak Sakit Hati

Ada banyak orang toxic di sekitar kita. Jaga jarak dengan mereka agar nggak sakit hati. (Freepik)

Ada banyak sikap toxic yang dianggap sepele atau normal oleh orang-orang. Padahal, sikap tersebut dapat merugikan kita, lo.

Inibaru.id - Di dalam lingkungan kampus, kerja, bertetangga, atau keluarga besar kita berjumpa dengan banyak karakter orang. Beruntung jika kita selalu didekatkan dengan orang yang mempunyai vibes positif seperti teman dengan kepribadian ceria, suportif, dan peduli.

Sayangnya, jenis teman itu bermacam-macam, salah satunya ada yang hobi menebar aura negatif alias toxic. Ini adalah sikap, perlakuan, atau tindakan yang membawa pengaruh negatif bagi seseorang maupun lingkungan.

Dengan orang toxic kita sebaiknya menjaga jarak meski harus tetap bersikap baik ya, Millens. Sadar atau nggak, orang toxic seringkali merugikan dirinya sendiri dan orang lain.

Lalu, seperti apa tindakan-tindakan negatif yang terkadang dianggap remeh tapi mampu jadi “racun” bagi kita itu?

Menganggap Sepele Masalah Orang Lain

Untuk meringankan beban yang ada di benak, biasanya kamu mencari teman untuk bercerita. Tapi, sebelum curhat, lihatlah dulu siapa teman yang bakal kamu ajak bicara. Sebaiknya dia bukanlah teman yang mempunyai kebiasaan berkata, ”Gitu saja kok sedih”.

Ya, kalimat tersebut nggak cocok merespons cerita sedihmu. Nggak hanya itu, kalimat yang terkesan menganggap enteng kisah orang lain itu justru membuat kamu kesal, kan?

Ketahuilah, orang tersebut merasa bahwa masalah yang dia alami lebih besar daripada masalah orang lain. Selain itu, dia nggak menaruh empati karena belum pernah berada di posisi itu sebelumnya.

Memberi Motivasi dengan Cara yang Salah

Nggak perlu hiraukan mereka yang memberikan motivasi tapi dengan kalimat yang justru membuatmu semakin nggak beradaya. (Thinkstockphotos)

Memberikan suntikan motivasi tentu saja merupakan hal yang baik bahkan dibutuhkan oleh orang yang sedang menyerah atau putus asa. Namun, cara memotivasi yang keliru justru membuat dampak yang nggak diharapkan.

Adakah cara memotivasi yang keliru? Tentu saja ada, Millens. Salah satu contoh kalimat motivasi yang salah bahkan toxic yaitu “Masa begitu saja nggak bisa, sih?”

Jujur deh, kalimat semacam itu terdengar seperti makin melemahkan kita atau menguatkan? Ya, kebanyakan yang mendengarnya justru akan semakin terpuruk dan merasa nggak berdaya.

Menanyakan Hal Sensitif

Pertanyaan sejenis "kapan nikah" merupakan pertanyaan basi-basi yang sering dilontarkan untuk memulai percakapan. (Pexels)

Kamu pasti nggak asing dengan pertanyaan, “kapan nikah” dan “kapan punya anak”, kan? Ini merupakan pertanyaan sensitif yang sebaiknya nggak perlu ditanyakan. Hal ini sudah sering diulas pada banyak kesempatan, tapi tetap sering dilakukan oleh mereka yang toxic.

Pertanyaan itu kerap dilontarkan sebagai bahan untuk memulai percakapan. Namun, tanpa disadari pertanyaan itu belum tentu bisa diterima oleh lawan bicara. Ya, si toxic nggak pernah tahu bagaimana perjuangan orang tersebut untuk melakukan apa yang ia tanyakan tadi.

Begitulah sikap-sikap toxic yang selama ini masih dianggap sepele tapi bisa bikin kita badmood. Semoga semakin hari orang yang sering melontarkan kalimat-kalimat negatif itu tersadar bahwa perkataannya merugikan orang lain. (Idn/IB20/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024