BerandaHits
Kamis, 5 Feb 2020 15:21

Kembali Populer, Apa Itu Klitih yang Terjadi di Jogja?

Pelaku yang diduga akan melakukan klitih. (roda2blogcom)

Belakangan ini warganet ramai membahas aksi klitih yang membuat warga Jogja cemas. Apa sih yang dimaksud dengan klitih?

Inibaru.id – Polda DIY dikabarkan menangkap penyebar hoaks video klitih. Video yang sebenarnya adalah kasus kecelakaan di Muntilan, Magelang, Yogyakarta, jutru disebar dengan keterangan video korban klitih yang terjadi di Sleman, DIY.

Tagar.id, Selasa (4/2/20) menulis, belakangan ini banyak warganet yang membahas kasus klitih yang sering muncul di Yogyakarta. Sayangnya, pelaku berinisial UK (45) justru menyebarkan video yang membuat masyarakat Jogja semakin khawatir. Polda DIY pun langsung turun tangan untuk menangkapnya karena menyebarkan berita bohong.

Meskipun begitu, tagar #DIYdaruratklitih tetap menggema di media sosial, khususnya di kalangan pengguna media sosial di Yogyakarta dan sekitarnya. Banyak warganet yang menyerukan aparat kepolisian agar lebih serius menangani masalah yang sudah ada sejak bertahun-tahun lalu ini.

Selain Forum Komunikasi Relawan dan Ormas DIY, Komunitas Antar-Ojek Online Yogyakarta juga mendesak aparat untuk lebih serius mengatasinya. Hal ini disebabkan oleh sudah banyak pengemudi ojek yang menjadi sasaran kekerasan saat sedang bekerja di malam hari.

“Dalam kurun waktu satu pekan ini sudah ada tiga kejadian kekerasan jalan yang menimpa driver ojek online,” ucap Ketua Komunitas Antara Ojek Online Yogyakarta, Adi Setyawan sebagaimana dilansir dari Tirto, Selasa (4/2).

Mengenal Istilah Klitih

Masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya sudah akrab dengan istilah klitih. Sebenarnya, istilah ini artinya adalah keluyuran atau cari angin, namun kini identik dengan aksi kekerasan remaja di Jogja. Aksi kekerasan ini bahkan bisa dilakukan dengan menggunakan senjata tajam!

Kriminolog dari Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta kurang setuju dengan istilah klitih yang kini identik dengan aksi kekerasan di jalanan. Dia menyebut aksi kekerasan ini seharusnya dianggap sama layaknya pembacokan atau aksi kriminal jalanan lainnya.

“Kejahatan jalanan itu beda dengan klitih. Jangan menyebut klitih karena klitih sendiri berarti aktivitas positif yang dilakukan untuk mengisi waku luang. Sayangnya ini kemudian diadaptasi pelajar atau remaja untuk kegiatan mencari musuh,” ucap Suprapto.

Terdapat tiga motif yang biasanya dilakukan pelaku klitih, yakni salah sasaran yang bisa mencelakakan korban dari orang-orang biasa yang tak bersalah atau pengemudi ojek daring, sakit hati atau dendam pada korban, hingga pesanan dari orang lain untuk melakukan aksi kekerasan pada orang yang ditargetkan.

Mengingat pelaku sudah memiliki niat untuk melakukan kekerasan dengan sudah membawa senjata tajam saat keluar rumah, Suprapto pun menyarankan hukuman yang lebih berat bagi pelaku klitih. Diharapkan, hukuman yang berat dan tegas bisa membuat banyak orang berpikir ulang demi melakukan aksi yang serupa.

Semoga saja aksi klitih bisa segera ditangani sehingga kita nggak perlu was-was saat berkendara, ya Millens! (IB09/E06)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: