BerandaHits
Selasa, 3 Okt 2022 15:00

Kemageran Kungkang yang Absolut untuk Mode 'Hemat Energi'

Kungkang memegang predikat sebagai salah satu hewan paling lambat di dunia. (Wikimedia common via Kumparan)

Selain bentuknya yang menggemaskan, kelambatan kungkang juga bakal bikin kamu 'gemas'. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya di pucuk pohon, meringkuk, dan nggak ngapa-ngapain. Hm, ia harus melakukan hal itu untuk menghemat energi karena metabolismenya juga sangat lambat.

Inibaru.id – Selain manusia, gaya hidup “hemat energi” rupanya juga diadopsi oleh kungkang. Yap, kungkang adalah salah satu hewan paling lambat di dunia.

Kungkang mempunyai bulu kasar berwarna cokelat, tungkai panjang, dan cakar berkuku yang melengkung. Fungsinya untuk menggantung erat pada cabang-cabang pohon. Hewan menggemaskan ini memang menghabiskan sebagian besar waktunya di pohon.

Dari bentuk tubuhnya, mungkin kamu mengira bahwa kungkang termasuk kelompok hewan primata atau marsupial.

Namun faktanya, kungkang adalah golongan mamalia. Kungkang termasuk superordo Xenarthra dan ordo Pilosa, dengan silsilah keluarga yang mencakup trenggiling dan armadillo.

Mengapa Kungkang Sangat Lambat?

Pertanyaan yang mungkin muncul adalah kenapa hewan ini lambat banget? Sekilas seperti nggak punya semangat hidup. Eits jangan salah, kungkang bergerak lambat karena ia harus menghidupkan mode “hemat energi”. Hewan ini memakan daun-daunan berkalori rendah dan memiliki metabolisme yang juga sangat lambat.

Mengutip Kompas (6/12/2021), tingkat metabolisme kungkang hanya sekitar 40 hingga 45 persen dari berat badan mereka. Karena itu, biar tetap menyimpan energi, ia harus irit dalam menggunakannya.

Gerak mereka yang sangat lambat dan cenderung ogah pergi jauh dari daerah habitatnya merupakan cara kungkang menghemat energinya. Jadi, semua kemalasannya itu sudah dari "sananya". Sepertinya, nggak berlebihan kalau kamu menjawab bahwa sifat ini sudah takdir si kungkang. He he...

Habitat Kungkang

Kungkang hanya turun dari pohon untuk buang air besar. (Freepik via Suara)

Dilansir dari Smithsonian’s National Zoo & Conservation Biology Institute, kungkang ditemukan di seluruh Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian utara, termasuk Brasil dan Peru.

Habitat kungkang di pepohonan tinggi di hutan hujan tropis. Ia menghabiskan sebagian besar waktu dengan meringkuk atau tergantung terbalik dari cabang pohon.

Makanan Kungkang

Kungkang merupakan hewan herbivora alias pemakan tumbuhan. Ia biasa memakan daun, buah, dan tunas hijau yang segar.

Meski begitu, hewan ini doyan makan larva serangga atau telur burung. Selain itu, kungkang juga suka mengambil tetesan embun dari daun dan buah serta mendapatkan tambahan air dari makanan. Intinya, makannya gampang.

Kungkang Berbahaya?

Sebenarnya, hanya ada sedikit kemungkinan kamu ketemu kungkang di alam liar mengingat ia terlalu malas meninggalkan “rumahnya”.

Tapi, kalau pas nggak sengaja ketemu, sebaiknya kamu menjaga jarak. Ia biasanya memang kerap berkamuflase untuk mengindari predator. Namun ketika merasa terancam, ia bisa saja menggunakan cakar dan giginya yang kuat untuk mempertahankan diri. Bahkan Kumparan (1/6/2020) menulis bahwa kungkang tiga kali lebih kuat dari manusia. Nah lo!

Jadi, meski ia memegang predikat hewan paling lambat di dunia, bukan berarti kamu boleh meremehkannya ya. Ingat pepatah lama yang bilang, “air yang tenang menghanyutkan?” (Siti Zumrokhatun/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024