BerandaHits
Selasa, 11 Sep 2023 08:50

Kebakaran di Bromo karena Flare, Polisi Tetapkan Tersangka dan Saksi

Ilustrasi: Sebuah flare yang digunakan sebagai properti prewedding meletup dan menyebabkan kebakaran di area Bukit Teletubbies, Bromo. (Pixabay)

Siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya kebakaran di Blok Savana Lebah Watangan atau Bukit 'Teletubbies' kawasan Gunung Bromo yang terjadi pada Rabu (6/9/2023)?

Inibaru.id - Kebakaran hutan dan lahan di Bukit "Teletubbies" Bromo akibat dari kegiatan prewedding dengan menggunakan flare belum sepenuhnya padam. Diduga, api kian merembet hingga mencapai kawasan Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Malang.

Jika kamu mengamati beberapa video yang viral di medsos, terlihat kebakaran membentuk seperti garis api di kawasan Bromo dan masih memunculkan asap yang cukup tebal. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) menyatakan setidaknya ada 7 titik api yang ditemukan di kawasan Gunung Bromo.

Mengutip dari Detik, Kepala BB TNBTS Hendro Wijanarko pada Minggu (10/9/2023) memastikan bahwa sudah 6 titik api yang terkonfirmasi padam dan hanya menyisakan 1 titik api.

"Jadi, kami masih fokus proses pemadaman. Kalau sudah selesai pemadaman dan dipastikan api atau asap tidak ada lagi, baru kami ada identifikasi berapa luas lahan yang terbakar dan segera akan kami sampaikan," kata Hendro.

Manager WO Tersangka

Ilustrasi: Kebakaran di Bromo akibat kegiatan prewedding menggunakan flare hingga kemarin masih menyisakan satu titik api. (Istimewa)

Dari tindakan ceroboh itu, polisi telah menetapkan manajer wedding organizer (WO) Andrie Wibowo Eka Wardhana sebagai tersangka. Dijelaskan Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana, Andrie dinilai berperan penting dan menjadi kunci yang menyebabkan Bromo terbakar.

Selain bertanggung jawab dalam sesi pemotretan, Andrie juga menawarkan kepada calon pengantin untuk menggunakan flare saat proses foto prewedding di Bukit "Teletubbies" Bromo.

Tawaran prewedding di Bromo dengan flare itu disetujui oleh pasangan calon pengantin laki-laki berinisial HP (39) asal Kedungdoro, Tegalsari, Surabaya dan pasangannya PMP (26) asal Kecamatan Ilir Barat, Kota Palembang.

"Tapi, foto atau gambar yang ditawarkan kepada pengantin asal Surabaya itu kondisi rumputnya masih hijau atau tidak kering, sehingga kliennya tertarik ingin difoto prewedding pakai flare," ujar Wisnu, Jumat (8/9).

Sesampai di lokasi, ternyata padang rumput menunjukkan suasana berbeda. Rumputnya bukannya hijau tetapi kering. Andrie nekat melanjutkan sesi pemotretan menggunakan flare. Lima flare digunakan dalam sesi itu.

"Jadi, saat sesi prewedding dengan flare itu, ada 5 flare yang dinyalakan, tapi hanya 4 yang berhasil. Ada 1 yang kemudian meletup hingga menyebabkan kebakaran di area Bukit Teletubbies," ujar Wisnu.

Nah, saat percikan api muncul hingga kemudian membakar rumput sabana yang tandus, Andrie dkk justru santai dan nggak langsung mengambil tindakan dengan memadamkan api. Imbasnya, api membesar dan kebakaran pun meluas. Karena itulah, Andrie dianggap sebagai dalang di balik kebakaran hutan dan menyebabkan Bromo harus ditutup bagi para wisatawan.

Lalu, setelah kejadian ini dan polisi menetapkan satu tersangka, bagaimana nasib si calon pengantin? Kedua orang tersebut kini berstatus sebagai saksi dan mereka dikenai hukuman wajib lapor.

Sementara kru WO yang lain, yakni MGG (38) selaku kru WO asal Kedungdoro, Surabaya; ET (27) asal Klampis Ngasem, Sukolilo, Surabaya; dan ARVD (34) selaku juru rias asal Tandes, Kota Surabaya, berstatus sebagai saksi.

Belajar dari kejadian ini, sebaiknya mulai sekarang kita nggak lagi iseng bermain api di padang ilalang yang tandus ya, Millens? Cuaca lagi panas-panasnya, jangan menyulut api kemarahan orang-orang, deh! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: