BerandaHits
Kamis, 9 Sep 2020 14:20

Kebahagiaan Mbah Bingah, Malaikat Tak Bersayap dari Gunung Merbabu

Mbah Bingah saat membawa sampah yang dia pungut di Gunung Merbabu. (Instagram/Indoflashlight)

Mbah Bingah nggak ingin Gunung Merbabu penuh dengan sampah. Dia rela memungut 30-40 kg sampah setiap hari demi membersihkannya. Dia juga rajin berderma bagi orang yang membutuhkan. Seperti apa ya kisahnya?

Inibaru.id – Belakangan ini di media sosial viral nama Mbah Bingah. Dia adalah perempuan berusia 63 tahun yang berasal dari kawasan Gunung Merbabu, Jawa Tengah. Video yang menunjukkan aktivitas sehari-harinya di salah satu gunung yang paling sering didaki di Pulau Jawa ini mendapatkan respons positif dari warganet Tanah Air.

Mbah Bingah sebenarnya memiliki profesi utama sebagai petani. Hanya, sejak tiga tahun terakhir, dia memiliki aktivitas lain yang mulia, yakni memungut sampah yang berserakan di Gunung Merbabu. Kebanyakan sampah ini dibuang oleh para pendaki yang nggak bertanggung jawab.

Meski banyak pendaki yang memang benar-benar pecinta alam, realitanya banyak orang yang mendaki hanya demi kepentingan konten media sosial atau pergaulan. Para pendaki ini banyak yang nggak memperhatikan kebersihan sehingga membuang sampah di sepanjang jalur pendakian. Sampah ini bisa berupa botol plastik, kantong kresek, dan sampah lainnya.

Masalahnya adalah sampah-sampah ini semakin menumpuk dan merusak lingkungan sekitar. Kamu tahu sendiri kan, Millens, sampah plastik nggak bisa diurai oleh tanah. Sampah ini bisa bertahan hingga puluhan atau ratusan tahun dan akhirnya merusak tanah, tanaman, hingga mencemari sumber air dengan mikroplastik-nya.

Sampah berserakan kini menjadi pemandangan yang biasa di jalur pendakian gunung. (Twitter/Pendakilawas)

Nah, Mbah Bingah nggak ingin kelestarian alam ini rusak. Dia tanpa ragu memutuskan untuk memungut sampah di jalur pendakian. Setiap harinya, dia bisa membawa tumpukan sampah hingga 30-40 kg. Tumpukan sampah yang sangat berat ini terlihat cukup besar saat Mbah Bingah gendong di punggungnya.

Selain bisa membersihkan gunung, Mbah Bingah juga mendapatkan keuntungan dari sampah yang menumpuk ini. Setiap kilogram-nya, dia bisa mendapatkan Rp 500. Jadi, dia bisa mendapatkan Rp 15 ribu untuk 30 kg sampah. Meski nggak seberapa, dia tetap bersyukur mendapatkannya.

Akun Twitter @kitabisacom juga mengungkap fakta lain tentang Mbah Bingah. Dia ternyata suka berbagi sedekah kepada sesama lansia di lingkungan sekitarnya. Padahal, penghasilannya nggak seberapa. Akun ini pun mengajak warganet untuk ikut berderma dan membantu aktivitas mulia Mbah Bingah.

Sebagaimana namanya yang artinya bahagia, Mbah Bingah sepertinya tahu betul bagaimana menjadi manusia yang bermakna dan membagi kebahagiaan ya, Millens. (Atm/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024