BerandaHits
Jumat, 2 Apr 2020 18:12

Kalang Kabut Pengendara Ojek Daring Selama Corona Menyerbu

Seorang pengendara ojek daring menerima nasi gratis dari Pemprov Jawa Tengah. (Inibaru.id/ Audrian F)

Sudah bisa ditebak bahwa imbauan physical distancing untuk mencegah penyebaran corona ini akan berimbas pada mereka yang bekerja di jalanan seperti tukang ojek daring. Beberapa hanya bisa pasrah sambil terus berikhtiar.<br>

Inibaru.id - Gunadi, pengendara ojek daring siang itu melahap habis makan siang gratis yang dia dapat dari Pemprov Jawa Tengah. Laki-laki 40 tahun tersebut lalu berbincang dengan rekan seprofesinya, Wahyu. Mereka saling sambat mengenai sepinya order.

Satu jam lamanya telepon pintar Gunadi nggak kunjung berbunyi. Biasanya, dia sudah mendapat beberapa order. Di bawah terik matahari itu, dia mulai resah karena pendapatannya terus-menerus turun.

“Beda, nggak kayak biasanya. Cuma bisa mengelus dada saya,” pungkasnya pasrah, Rabu (1/4).

Wahyu yang sedari tadi menjadi pendengar setia juga mengeluhkan order. Dia merasa keadaannya jauh lebih mengenaskan karena akun ojeknya baru.

Dia menjelaskan, akun ojek baru masih dibatasi oleh sistem. Akibatnya, akun miliknya kalah dari akun pengemudi ojek lama. Pesaing Wahyu nggak cuma pengendara ojek dari Semarang. Kata laki-laki 53 tahun ini, akibar pandemi corona sekarang banyak pengendara ojek daring yang merubung Semarang karena di daerah di sekitarnya lebih sepi.

Pembagian nasi gratis dinilai meringankan beban ojol selama pembatasan diri karena wabah corona. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Dia mengaku hanya bisa pasrah dengan keadaan.

“Istri dan anak saya juga butuh rezeki saya. Tapi ya kembali lagi, kondisinya seperti ini,” jelasnya.

Kondisi buruk ini juga dirasakan Setiawan. Lelaki yang menjadikan profesi tukang ojek daring sebagai pekerjaan utama ini mengeluh.

“Pusing,” tukasnya. Dia berpendapat orang nggak mau naik ojek kalau nggak kepepet.

Jono, rekan Setiawan sebenarnya bisa memahami mengapa order sepi.

“Orang-orang juga mungkin takut kan apabila naik ojek. Mesti maunya jaga jarak,” ungkap Jono yang juga seorang satpam ini.

Awalnya, Jono masih terbantu dengan jasa antar makanan. Tapi belakangan, sepi juga. Dia menduga berkurangnya order makanan lantaran aturan Pemkot Semarang yang menutup pusat kota. Beberapa outlet makanan favorit juga ikut tutup.

Gunadi dan Wahyu, berbincang di samping Kantor Gubernur seraya meratapi nasib. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Yap, mereka merupakan pekerja yang terkena imbas imbauan physical distancing. Kebanyakan pemakai jasa mereka adalah pegawai dan anak sekolah. Ketika kebijakan work from home diterapkan, tentu mereka merasakan dampaknya.

Memprihatinkan juga ya, Millens. Semoga mereka tetap kuat sampai wabah ini berakhir. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024