BerandaHits
Selasa, 20 Nov 2017 23:11

Jokowi Kritik Praktik Politik Tanpa Etika

Presiden Joko Widodo saat menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada empat tokoh Indonesia di Istana Negara, Jakarta, 9 November 2017. (Tempo/Subekti)

Menurut Jokowi, nilai keindonesiaan yang sopan dan santun harus tecermin dalam praktik berpolitik di Tanah Air.

Inibaru.id – Presiden RI Joko Widodo mengkritik praktik berpolitik tanpa etika yang acap dilakukan sejumlah politikus di Indonesia. Menurutnya, kelakuan semacam itu tidak memberikan pendidikan yang baik kepada masyarakat, terutama generasi muda.

Seperti diberitakan Antaranews, Senin (20/11/2017), pria yang biasa disapa Jokowi itu menyayangkan para politikus yang melupakan kesantunan berpolitik sehingga kerap mengeluarkan tuduhan tidak berdasar, misalnya tentang kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Coba kita lihat, masih banyak yang teriak-teriak antek asing, antek aseng, atau bilang PKI bangkit,” ungkap Jokowi kala membuka "Simposium Nasional Kebudayaan 2017" di Jakarta, Senin (20/11/2017).

Berbicara di hadapan para senior Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD), Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI), dan Yayasan Suluh Nuswantara Bakti (YSNB), Jokowi mengungkapkan, kalaupun PKI benar-benar bangkit, ia menegaskan siap “menggebuk” mereka.

Baca juga:
Tentang “Benjol Sebesar Bakpau” di Pelipis Setya Novanto
Ngunduh Mantu, Tujuh Kereta Kencana Plus Kusirnya Diboyong Jokowi ke Medan

“Payung hukumnya jelas, TAP MPRS masih ada, ngapain banyak-banyak (bicara) masalah ini?” tuturnya tegas, “Ini termasuk tentang anti-Islam, antiulama.”

Jokowi berharap, para elite politik tidak memberi pengaruh buruk bagi masyarakat, terutama generasi muda. Dia ingin anak muda Indonesia meneladani kesantunan berpolitik.

"Bagaimana berpolitik yang beretika, cara-cara bicara yang beretika, menghargai senioritas, bagaimana menjaga nilai-nilai kesantunan," terangnya.

Menurutnya, cara berpolitik yang santun penting dikembangkan agar nilai keindonesiaan tidak luntur. Untuk itulah, lanjutnya, pemerintah telah membentuk Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIPI).

UKP PIPI sejauh ini telah mengeluarkan Perpres nomor 87/2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter agar nilai keindonesiaan generasi muda tidak tergerus.

Baca juga:
Kisah Setnov sebelum Kecelakaan: Mondar-mandir di Istana Bogor
Tahap II, Bank Dunia Kembali Pinjami Indonesia Rp 4,05 T

"Nilai kesopanan dan kesantunan yang terkandung dalam ideologi Pancasila harus terus disampaikan pada anak-anak kita, bagaimana mengenai kerukukanan, bagaimana persaudaraan, bagaimana mengenai toleransi," jelasnya.

Dia menyadari, selain pendidikan dari guru dan orang tua, anak muda juga “dididik” media sosial (medsos). Bahkan, dia akui, pengaruh medsos pada era keterbukaan seperti sekarang ini sangatlah besar dan meliputi segala aspek. Hal inilah yang menurut dia harus diantisipasi.

“Percepatan teknologi informasi membuat lanskap ekonomi dan politik, baik internasional maupun nasional berubah. Jika tidak diantisipasi dengan karakter ke-Indonesia-an kita, nilai karekter bangsa akan tergerus,” tegas Presiden, “Apalagi kalau tidak betul-betul dimulai dari tahapan yang benar.” (OS/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024