BerandaHits
Rabu, 8 Okt 2019 10:46

Jalan Panjang Obat Mag Ranitidine, Pernah Laris sampai Ditarik BPOM

Obat Mag Ranitidine. (Tokopedia)

Obat mag Ranitidine ditarik BPOM dari peredaran. Alasan penarikan ini karena diduga obat tersebut tercemar kandungan NDMA yang berpotensi memicu kanker.

Inibaru.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memutuskan untuk menarik obat mag Ranitidine dari peredaran. Hal ini disebabkan adanya paparan bahan kimia N-Nitrosodimethylamine (NDMA) pada obat-obatan tersebut. Sebagai informasi, NDMA disebut-sebut bisa meningkatkan risiko kanker.

Fakta tentang cemaran NDMA pada obat Ranitidine diungkap US Food and Drug Administration (US FDA) serta European Medicine Agency (EMA). Pada mulanya, US FDA melakukan investigasi terhadap obat berlabel Zantac yang berjenis Ranitidine. Dari investigasi tersebut, ditemukan obat ini terpapar NDMA yang berpotensi memicu kanker.

Pada Juli 2018, para ahli medis dari Eropa dan Amerika menemukan paparan NDMA pada sampel-sampel obat yang mengandung Ranitidine. Pada 13 September 2019, pemerintah Amerika Serikat dan Eropa mengumumkan sedang melakukan investigasi untuk mengecek kandungan dari Ranitidine. Lima hari kemudian, Novartis AG memutuskan untuk menahan distribusi obat Zantac di pasaran dilansir laman Kompas, Senin (7/10/2019).

BPOM kemudian melakukan pengujian mandiri pada obat ini. Dari pengujian tersebut didapatkan adanya cemaran NDMA dalam jumlah yang melebihi batas aman pada sampel sehingga diputuskan produksi dan distribusi obat ini dihentikan.

Pernah Jadi Obat Terlaris

Selama ini, Ranitidine adalah obat yang ditujukan untuk menurunkan produksi asam lambung bagi mereka yang mengidap mag atau masalah heartburn. Obat ini bisa didapatkan secara bebas atau sesuai dengan resep dokter.

Selain Amerika Serikat, Kanada dan Prancis juga telah memutuskan untuk menarik obat ini dari peredaran. Selain itu, Bangladesh juga sudah mengumumkan pelarangan pada produksi, penjualan, serta impor obat berjenis ini.

Sebagai informasi, obat Zantac atau Ranitidine sudah diproduksi Glaxo Holdings Ltd di Amerika Serikat sejak 1983. Setelah itu, 31 negara berbeda juga mengizinkan peredaran obat ini di pasaran. Lima tahun kemudian, obat ini dikenal luas sebagai salah satu obat terlaris di dunia dengan penjualan tahunan mencapai 1 miliar dolar AS.

Selalu cermat dalam memilih obat, ya Millens. Cek kandungannya demi memastikannya aman untuk dikonsumsi. (IB09/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: