BerandaHits
Sabtu, 13 Nov 2020 09:05

Isu Rasisme Mencuat, Pemilihan Ketua OSIS SMA 6 Depok Jadi Polemik

Pemilihan ketua OSIS di SMA 6 Depok menjadi polemik. (BeritaMedia.id)

Pemilihan ketua OSIS SMA 6 menjadi polemik karena diwarnai isu rasisme. Diduga, beberapa oknum di sekolah tersebut mengadakan pemilihan ulang lantaran nggak rela seorang non muslim terpilih menjadi ketua OSIS. Benarkah?<br>

Inibaru.id – Sosial media Twitter ramai usai unggahan akun @donny5cm yang berisi potongan layar sebuah chat Whatsapp seorang calon ketua OSIS bernama Evan Clementine yang mundur dari pemilihan. Warganet mensinyalir ada rasisme dalam pemilihan tersebut.

Dalam chat tersebut dituliskan pemilihan calon ketua OSIS SMAN 6 Depok diulang karena ada beberapa oknum di sekolah tersebut nggak terima karena ketua OSIS terpilih non muslim.

"Hello guys akun minta tolong banget, Di sma ku.. SMA NEGERI ada "calon" ketua osis yang bernama Evan Clementine yang memenangkan pemilihan ketua OSIS (kinerjanya bagus, banyak orang yang mendukungnya termasuk guru2), namun ada beberapa oknum dari sekolah yang tidak terima sampai mengadakan voting ulang hanya karena dia non-muslim. Aku minta tolong untuk kalian semua agar dishare kasus ini, sehingga Evan mendapatkan keadilan dan kesempatan untuk memimpin sekolahnya. Mohon bantuannya di up ke social media guys," unggah akun @Donny5cm.

Potongan layar dari akun Twitter @donny5cm yang mengunggah bukti chat Whatsapp Evan Celementine. (Twitter)<br>

Evan pun juga membuat sebuah postingan di akun Instagramnya sendiri.

“Selamat malam semuanya, sebelumnya terimakasih kepada teman, kakak kelas, alumni, bapak ibu guru atas semua dukungan doa, support bahkan membantu secara langsung baik dengan cara mempromosikan, mengorbankan waktu dan sumbangsih pemikirannya,” kata Evan di akun instagram-nya.

Dia juga menuliskan peromohonan maaf jika dirinya harus mundur dari pemilihan calon Ketua OSIS di SMAN 6.

“Dengan berlapang dada dan ikhlas bahwa Evan harus mundur dari pemilihan calon Ketua OSIS SMAN 6 Periode 2020-2021, karena terdapat prinsip-prinsip yang tidak sesuai untuk melakukan pemilihan ulang,” katanya.

Selain itu Evan juga minta maaf karena nggak bisa mewujudkan harapan dari teman yang sudah mendukung. “Biarlah ini menjadi pelajaran agar lebih baik ke depannya, dan bagi teman-teman yang masih bertahan selamat berjuang,” tuturnya

“Akhir kata dari saya, salam keadilan, salam persatuan, dan salam perjuangan. Hidup pendidikan Indonesia, terimakasih,” tulisnya dalam akhir catatan di medsos tersebut.

Kepala Sekolah Menampik Soal Rasisme

Kepala SMAN 6 Depok Abdul Fatah angkat bicara soal perkara itu. Dia memastikan kasus ini nggak ada kaitannya dengan persoalan agama.

“Jadi sebenarnya itu yang pertama kan memang sistemnya itu ternyata mereka tidak diuji coba dulu. Ternyata memang sistem tidak bekerja dengan harapan,” katanya.

Kepala sekolah SMA 6 Abdul Fatah menampik jika ada isu rasialsime. (WartaKota)<br>

Menurutnya, masalah itu murni karena persoalan sistem yang ada di aplikasi daring. Ada suatu kesalahan kemudian mereka para panitia baik guru maupun siswa akhirnya rapat kembali.

Rapat yang juga melibatkan semua calon itu pun juga telah menghasilkan keputusan yakni pemilihan itu akan diulang secara luar jaringan.

“Kalau memang itu suatu kesepakatan bersama, saya pikir kenapa enggak. Semua pihak sudah menerima, ada berita acaranya, dan ada segala macam. Ya sudah kalau semua bisa menerima ya tidak masalah,” tuturnya.

Menurut kabar, Evan adalah kandidat yang disebut-sebut meraih suara tertinggi dengan perolehan 43,55 persen dari sembilan calon Ketua OSIS. Menanggapi hal ini, Abdul menegaskan kalau perhitungan belum final.

Ketika disinggung apakah ini ada kaitannya dengan isu agama seperti yang ramai diperbincangkan di medsos, Abdul pun kembali membantah.

“Oh jangan diarahkan ke sana, itu salah sekali. Kita juga harus menjaga itu,” katanya.

Semoga nggak ada unsur rasisme dalam pemilihan OSIS ini ya, Millens. (IB28/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Satu Abad Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah: Puri Gedeh Semarang

30 Jan 2025

Proyek Mendulang Oksigen di Bulan, Sejauh Mana?

30 Jan 2025

Kontroversi Penggunaan Kecerdasan Buatan di Film 'The Brutalist'

30 Jan 2025

Perayaan Imlek dan Isra Mikraj, Lestari Moerdijat: Cermin Keberagaman yang Makin Kuat

30 Jan 2025

Sampai Kapan Puncak Musim Hujan di Jawa Tengah Berlangsung?

30 Jan 2025

Maraknya Pembunuhan Bermotif Sepele: Mengapa Masyarakat Kian Impulsif?

30 Jan 2025

Kampanye Darurat Gadget, Kampung Budaya Piji Wetan Perkenalkan Dolanan Tradisional

31 Jan 2025

Ranking Kampus Terbaik Dunia versi Webometrics, Undip Peringkat ke-4 Nasional

31 Jan 2025

Gelar Tradisi Kawalu per 1 Februari 2025, Baduy Dalam Ditutup 3 Bulan

31 Jan 2025

Keluarga Marlot Bruggeman, Meninggalkan Belanda demi Pulau Kei Kecil di Maluku

31 Jan 2025

Tiga Kapal Tongkang Kandas di Perairan Tanjung Emas Semarang, Polda Terjunkan Tim Pengawas

31 Jan 2025

Punahnya Tradisi 'Ganti Jeneng Tuwa' di Kalangan Laki-laki Wonogiri

31 Jan 2025

Candi Gunung Wukir, Prasasti Canggal, dan Jejak Sejarah Kerajaan Medang

31 Jan 2025

Coffee Morning, PMI Kota Semarang Simulasikan Cara Menolong Korban Kecelakaan

31 Jan 2025

Khilaf atau Kebiasaan? Ketika Kejahatan Terjadi Berulang Kali

31 Jan 2025

Dua Versi Cerita Asal-usul Tradisi Labuhan Merapi

1 Feb 2025

Transisi Energi, Pusat Tenaga Nuklir hingga 4,3 GW Akan Dibangun di Tanah Air

1 Feb 2025

Berteman Sepi pada Akhir Pekan? Tontonlah 'Nowhere'!

1 Feb 2025

Pesona Lampion Imlek Pasar Gede Solo, Magnet Wisata dan Simbol Keberagaman

1 Feb 2025

Cara Mendapatkan Gas Elpiji 3 Kg Usai Dilarang Dijual di Pengecer

1 Feb 2025