BerandaHits
Selasa, 17 Mar 2025 23:23

Indonesia Diprediksi Tetap Kuat di Tengah Risiko Resesi Global

Indonesia Diprediksi Tetap Kuat di Tengah Risiko Resesi Global

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pondasi ekonomi nasional sangat kuat. (Tangkapan layar youtube NTV)

Airlangga berpendapat ekonomi nasional memiliki fondasi yang kuat, bahkan di saat banyak negara lain menghadapi ancaman resesi.

Inibaru.id – Indonesia diproyeksikan tetap tangguh menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa ekonomi nasional memiliki pondasi yang kuat, bahkan di saat banyak negara lain menghadapi ancaman resesi.

Dalam sambutannya di Nusantara Economic Outlook (NEO) 2025, Airlangga mengutip data Bloomberg yang menunjukkan bahwa probabilitas resesi Indonesia berada di bawah lima persen, jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko yang memiliki risiko resesi di atas 25 persen.

“Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia, fondasi ekonominya kuat,” kata Airlangga dalam sambutannya di Nusantara Economic Outlook (NEO) 2025 di Ballroom Nusantara, NT Tower, Jakarta Pusat, Jumat (14/3).

Airlangga menyampaikan bahkan kondisi Indonesia jauh lebih baik dibanding negara lain yang mengalami resesi parah.

Strategi Pemerintah untuk Menjaga Pertumbuhan

Konferensi NEO 2025 didukung oleh berbagai mitra NTV, di antaranya PT Pertamina Hulu Energi, PT PLN Persero, PT Freeport Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan lain-lain. (Ist)
Konferensi NEO 2025 didukung oleh berbagai mitra NTV, di antaranya PT Pertamina Hulu Energi, PT PLN Persero, PT Freeport Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan lain-lain. (Ist)

Untuk mempertahankan tren positif ini, pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui berbagai kebijakan strategis, terutama menjelang periode libur Lebaran. Sejumlah langkah yang dilakukan antara lain:

  • Peningkatan konsumsi domestik melalui insentif pajak pertambahan nilai (PPN); 
  • Dukungan terhadap sektor pariwisata guna mendorong mobilitas masyarakat;
  • Kebijakan belanja nasional guna menjaga daya beli masyarakat;
  • Program tunjangan dan bantuan sosial sebagai stimulus tambahan bagi perekonomian. 

Menurut Airlangga, sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sangat penting.

"Komitmen dan sinergi semua pihak ini penting untuk membangun fundamental ekonomi yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan,” katanya.

Optimisme Menuju Pertumbuhan Lebih Tinggi

Direktur Nusantara TV Randy Monthonaro Tampubolon, menegaskan bahwa NEO 2025 bertujuan untuk menggalang optimisme agar pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih tinggi.

Hal ini selaras dengan target Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan pertumbuhan ekonomi mencapai lebih dari delapan persen.

“Keterlibatan seluruh stakeholder, akademisi, ekonom, pelaku usaha, dan industri sangat penting dalam memberikan input untuk menjawab tantangan-tantangan yang ada,” kata Randy dalam sambutannya.

Dalam konferensi tersebut, berbagai panelis membahas strategi pertumbuhan ekonomi baru, hilirisasi industri hijau, serta peran teknologi dalam pembangunan berkelanjutan. Salah satu pembicara, Rezzy Eko Caraka dari BRIN, menyoroti bagaimana Artificial Intelligence (AI) dapat mempercepat inovasi dan meningkatkan efisiensi industri.

“Dalam konteks ekonomi, AI dan data science mampu mengoptimalkan efisiensi industri, mempercepat inovasi keuangan, serta memastikan transisi energi yang lebih berkelanjutan,” kata Rezzy yang juga merupakan Research Professor University of Technology, Taiwan.

Sebagai informasi, penyelenggaraan konferensi NEO 2025 kali ini juga didukung oleh berbagai mitra NTV, di antaranya PT Pertamina Hulu Energi, PT PLN Persero, PT Freeport Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Sinarmas Land, Telkom Indonesia, dan PT AMMAN Mineral International Tbk.

Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan akademisi, konferensi NEO 2025 diharapkan menjadi platform strategis untuk merumuskan kebijakan ekonomi yang lebih adaptif dan progresif dalam menghadapi tantangan global.

Jika melihat banyaknya pemutusan hubungan kerja dan berbagai kasus kerusakan lingkungan, kamu setuju nggak kalau kondisi Indonesia lebih baik, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Mengatur Pola Tidur ketika Setiap Hari Harus Bangun Sahur

12 Mar 2025

Makna Tari Kretek di Mata Masyarakat Kudus

12 Mar 2025

Mi Kopyok Mak Rom, Kuliner 'Hidden Gem' di Gunung Tidar Magelang

12 Mar 2025

Aniaya Anak Kandung hingga Tewas, Anggota Polda Jateng mulai Jalani Pemeriksaan

12 Mar 2025

Wagub Taj Yasin Minta Perusahaan di Jateng Cairkan THR Maksimal H-7 Lebaran

12 Mar 2025

Sebelum Dikonsumsi, Perlukah Kurma Dicuci?

12 Mar 2025

Rawan Kecelakaan, Korlantas Polri Imbau Masyarakat Nggak Mudik dengan Sepeda Motor

12 Mar 2025

Demi Keselamatan, KAI Daop 4 Semarang Akan Tutup Perlintasan Sebidang Tanpa Penjagaan

12 Mar 2025

Indonesia Urutan Kedua Negara Paling Bahagia di Dunia; Serius, nih?

13 Mar 2025

Perkenalkan, Dirut Baru Produksi Film Negara: Ifan Seventeen!

13 Mar 2025

Dukung Penuh Program Sekolah Rakyat, Pemprov Jateng Mulai Siapkan Lahan

13 Mar 2025

Dilarang Salat saat Azan Berkumandang, Benar atau Salah?

13 Mar 2025

Pengalaman Amida Berpuasa di Belanda, Jauh dari Kemeriahan Ramadan Indonesia

13 Mar 2025

Pemprov Jateng Pastikan Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran Masih Terkendali

13 Mar 2025

Sambut Lebaran 2025, Progres Perbaikan Jalan di Jateng Capai 95 Persen

13 Mar 2025

Bijak dalam Membantu Keluarga, Jangan Sampai Merugikan Diri Sendiri

13 Mar 2025

Populer di Semarang, Bermula dari Rumah Wingko Loe Lan Ing di Lamongan

14 Mar 2025

Keuangan Negara Hari-Hari Ini: APBN Tekor, Penerimaan Pajak Anjlok!

14 Mar 2025

Jadi Titik Lelah Pemudik, Pemeliharaan Ruas Tol Semarang-Batang Selesai H-15 Lebaran

14 Mar 2025

Sudah Azan Magrib, Bolehkah Masih Menunda Buka Puasa?

14 Mar 2025