BerandaHits
Minggu, 12 Okt 2019 09:08

Hutan di Gunung Ungaran Terbakar, Api Mencapai Puncak Botak

Kebakaran Gunung Ungaran. (Twitter/bpbdjateng)

Sejak Jumat (11/10/2019), hutan di Gunung Ungaran terbakar. Api yang besar bahkan bisa dilihat dari Ambarawa.

Inibaru.id – Sebagian hutan di jalur pendakian Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah terbakar. Api kali pertama terlihat di dekat jalur pendakian via Candi Gedongsongo pada Jumat (11/10/2019) pukul 14:57 WIB.

Area hutan yang terbakar cukup jauh dari Puncak Gunung Ungaran, tepatnya di sisi selatan gunung. Namun, api yang membara bisa dilihat dari wilayah Ambarawa, Bandungan, Sumowono, serta Lemah Ireng.

Api mencapai area Puncak Botak di Jalur Pendakian Gunung Ungaran. Di area tersebut, cukup banyak tanaman vegetasi dan ilalang tebal yang berada dalam kondisi kering akibat kemarau panjang. Ditambah dengan angin yang berembus cukup kencang sejak Jumat (11/10) pagi, api dengan mudah membesar.

“Jaluk pendakian nggak ditutup. Pengelola jalur pendakian Pos Mawar sudah mengajukan surat permohonan penutupan jalur ke Perhutani sejak dua bulan lalu, namun belum ada instruksi untuk ditutup,” ucap Ketua Umum Solidaritas Anak Kluihan Peduli Alam (SAKPALA) Bandungan Muhtarom dilansir laman Suaramerdeka, Sabtu (12/10).

Sementara itu, Heru Subroto dari BPBD Kabupaten Semarang menyebut semalam pihaknya, sukarelawan, dan warga hanya memantau dari kejauhan. Lokasi kebakaran yang cukup jauh, medan yang terjal, dan penerangan yang minim membuat mereka kesulitan mencapainya.

“Kami juga masih belum bisa memperdiksi dengan pasti dimana tepatnya lokasi kebakaran,” ucap Heru

Satu hal yang pasti, lokasi kebakaran masih jauh dari pemukiman.

“Area Candi Gedong Songo dan pemukiman warga masih aman. Kami berencana untuk menanganinya pada Sabtu (12/11) pagi,” ucapnya.

Musim hujan diprediksi baru datang pada November. Jadi, selama musim kemarau ini, sebaiknya kamu lebih berhati-hati dan waspada menyalakan api supaya menghindari terjadinya kebakaran hutan atau lahan ya, Millens. (IB09/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024