Inibaru.id – Menepati jam kerja adalah sebuah keharusan ya, Millens. Namun, bekerja melebihi kapasitas fisik adalah masalah besar. Nggak cuma sebabkan keletihan serius, “gila kerja” juga bisa mengakibatkan kematian.
Seorang dokter perempuan di Tiongkok dikabarkan meregang nyawa setelah bekerja selama 18 jam nonsetop. Seperti ditulis Kompas.com, Kamis (4/1/2018), dokter spesialis pernapasan bernama Zhao Bianxiang dikabarkan mengalami stroke akibat pendarahan di otaknya.
Sebagai seorang dokter, Zhao seharusnya tahu bahwa kemampuan fisik manusia terbatas. Namun, tuntutan kerja yang begitu ketat memaksa perempuan 43 tahun tersebut melebihi jam kerjanya. Zhao dinyatakan meninggal pada 30 Desember 2017 pukul 07.16 waktu setempat.
Baca juga:
Yon Koeswoyo Meninggal, Indonesia Berduka
Ketika Casey Neistat Jajal Kabin Kelas Satu Boeing 777 Emirates Airlines
Kasus serupa itu juga pernah menimpa seorang copywriter di Indonesia. Ingat nama Mita Diran? Gadis muda itu meninggal setelah memaksakan diri bekerja melampaui batas kemampuan fisiknya.
Liputan6.com (16/12/2013) menulis, Mita meninggal pada 15 Desember 2013 seusai lembur kerja selama 30 jam tanpa tidur. Sehari sebelumnya, dia sempat ngetwit bahwa dia telah bekerja selama 30 jam dan merasa baik-baik saja.
“30 hours of working and still going strooong,” tulisnya.
Nahas, Mita limbung dan dinyatakan meninggal setelah dibawa ayahnya ke RS. Kenekatan Mita disayangkan banyak orang lantaran kejadian itu besar kemungkinan nggak bakal terjadi jika dia lebih bijak menjaga kondisinya sendiri.
Baca juga:
Ada Penguin Kedinginan di Kanada. Kok Bisa?
Kim Jong Un Tampil Beda
Hardworking is a good, but overworking is bad! Petuah itu penting banget ya, Millens. Menurut National Sleep Foundation (NFS), kita seharusnya tidur selama 7-9 jam per hari.
Memang sih, tiap orang punya kebutuhan tidur yang berbeda. Ini dipengaruhi gaya hidup dan kesehatan kita. Tiap orang juga punya target dan etos kerja yang beda-beda. Namun, kalau taruhannya adalah nyawa kita, apa itu sepadan? (ANG/GIL)