Inibaru.id - Beberapa hari belakangan, media sosial dihebohkan dengan aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia. Selama demo, ada sejumlah hal yang juga menjadi sorotan para warganet. Salah satunya adalah ditemukannya selongsong gas air mata yang sudah kedaluwarsa.
Kabar ini diketahui dari unggahan akun Twitter @sonyeonminhee pada Selasa (24/9/2019). Dalam gambar tersebut, terlihat jelas tanggal kedaluwarsanya pada Mei 2016 atau sudah lewat lebih dari tiga tahun yang lalu.
Pemilik akun ini juga menyebut sensasi perih pada matanya saat terkena gas jauh lebih terasa. Dia menduga jika hal ini disebabkan kondisi gas yang sudah melampaui tanggal kedaluwarsa.
Selain gambar tersebut, akun ini juga mengungkap informasi tentang bahaya gas air mata kedaluwarsa yang sangat berbahaya karena kandungan kimianya yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gas air mata yang belum kedaluwarsa. Sebagai contoh, hal ini bisa memicu munculnya senyawa sianida oksida, fosfor, dan nitrogen yang bisa menimbulkan ledakan.
Unggahan ini langsung viral dan mendapatkan reaksi dari para warganet. Ada yang langsung memberikan sumpah serapah ke aparat kepolisian terkait dengan penggunaan gas air mata tersebut. Namun, ada pula yang menyebut hal ini bisa jadi adalah provokasi belaka. Hingga Rabu (25/9/2019) pukul 11.00 WIB, unggahan itu sudah di-retweet sebanyak 4.316 kali.
Selain itu, akun @ftmwtdew menyebut ada kemungkinan selongsongnya memang sudah lawas, tapi gas air mata di dalamnya sudah diisi ulang dengan yang baru.
Satu hal yang pasti, jika sampai terkena gas air mata, rasanya tentu akan sangat perih, Millens. Karena alasan inilah kamu sebaiknya menghindar dari semprotan gas air mata bila turut dalam demonstrasi. (IB09/E04)
Gas Air Mata yang Digunakan Polisi Saat Amankan Demo Diduga Kedaluwarsa
Instastory warganet yang menunjukkan tabung gas air mata yang diduga kedaluwarsa. (Twitter/Sonyeonminhae)
Pada Selasa (24/9/2019) beredar foto yang menunjukkan selongsong gas air mata yang kedaluwarsa. Foto ini pun viral dan menjadi perdebatan di kalangan warganet.
Tags:
ARTIKEL TERKAIT
Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja
2 Des 2025
Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?
2 Des 2025
Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip
2 Des 2025
Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas
2 Des 2025
Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?
2 Des 2025
Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat
2 Des 2025
Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional
28 Nov 2025
Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen
30 Nov 2025
Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!
3 Des 2025
Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia
3 Des 2025
Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!
3 Des 2025
Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?
3 Des 2025
Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan
3 Des 2025
Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus
3 Des 2025
Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata
23 Nov 2025
Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan
22 Nov 2025
Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026
4 Des 2025
Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi
4 Des 2025
Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan
4 Des 2025
Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta
4 Des 2025
