BerandaHits
Senin, 20 Jun 2021 14:00

Gara-gara Belajar Daring di Masa Pandemi, Banyak Anak Alami Masalah Mata

Belajar daring di masa pandemi membuat banyak anak mengalami masalah mata. (Flickr/ cotaro70s)

Sebanyak lebih dari 68,7 juta anak di Indonesia terpaksa belajar secara daring memakai gawai. Meski terlihat menyenangkan, dampaknya kini banyak anak yang alami masalah mata, lo.

Inibaru.id – Semenjak pandemi Covid-19 melanda dunia, sekolah-sekolah ditutup sehingga anak-anak pun harus belajar daring. Meski hal ini dianggap sebagai solusi, ternyata ada dampak buruknya. Banyak anak yang kini mengalami masalah mata.

Belajar daring bisa dilakukan karena banyak orang tua atau anak yang sudah memiliki ponsel pintar. Cukup dengan internet, guru bisa memberikan materi baik itu dengan video atau aplikasi percakapan.

Masalahnya, hal ini membuat screen time atau waktu anak-anak menggunakan gawai jadi lebih lama dari biasanya. Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk belajar atau menyelesaikan tugas. Belum lagi ditambah dengan waktu untuk memainkan sosial media atau bermain game, penggunaan gawai pun bisa sangat lama setiap hari.

Kalau menurut data yang dikeluarkan oleh Katadata, lebih dari 68,7 juta anak belajar secara daring di masa pandemi. Mereka nggak pernah atau hanya sesekali datang ke sekolah.

Dampaknya nggak main-main, lo Millens. Banyak anak yang mengalami masalah mata akibat hal ini. Masalah ini nggak hanya yang ringan seperti mata lelah. Ada juga yang sampai mengalami mata minus gara-gara kelamaan menggunakan gawai dengan postur atau kondisi yang nggak ideal.

Penggunaan gawai berlebihan bisa merusak kondisi kesehatan mata anak. (Flickr/ Mitya Ku)

Nah, kasus miopi alias rabun jauh di Indonesia, khususnya di kalangan anak-anak yang belajar secara daring juga ikut meningkat. Jadi gini, Millens, rabun jauh adalah gangguan yang membuat mata nggak bisa memfokuskan cahaya dengan baik di retina. Jadi, mereka yang mengalami masalah ini kesulitan melihat benda-benda pada jarak yang cukup jauh dengan jelas.

Sebagai contoh, banyak anak yang kesulitan melihat tulisan di papan tulis saat mereka duduk di bangku paling belakang di kelas. Nah, mereka adalah penderita miopi.

Kalau menurut data di dalam jurnal JAMA Ophthalmalogy, kasus miopi di anak-anak Tiongkok naik drastis hingga lebih dari 120 ribu anak dengan usia 6 sampai 8 tahun yang kebanyakan di rumah saja dan belajar secara daring. Jika dibandingkan dnegan data lima tahun sebelumnya, angka ini naik 3 kali lipat.

Data lain yang dikeluarkan Wall Street Journal mengungkap fakta kalau kini semakin banyak anak yang mengeluhkan mata lelah, sakit kepala, dan penglihatan kabur. Semuanya terkait dengan belajar daring dengan menggunakan gawai.

Tanpa disadari, anak-anak ini jarang berkedip saat memakai gawai sehingga membuat mata kering. Mereka pun jadi lebih sering menggosok matanya dengan jari. Padahal, hal ini nggak baik untuk kesehatan matanya.

Melihat fakta ini, pastikan anak mengistirahatkan matanya dan mengalihkan pandangan dari gawai setiap 20 menit saat sedang menggunakannya untuk belajar daring atau hal lainnya. Jangan lupa untuk mengingatkan mereka untuk berkedip atau memakai kondisi dengan postur dan kondisi yang ideal. (Goo/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: