BerandaHits
Sabtu, 9 Mei 2025 10:01

Fumata Bianca; Dunia Menyambut Paus Leo XIV, Pertama dari Amerika Serikat

Paus Leo XIV menyambut masyarakat di balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan, Kamis (8/5/2025) waktu setempat. (Diariodelyaqui)

Habemus Papam! Mengepulnya asap putih di Vatikan menandakan terpilihnya Paus baru di Vatikan. Dia adalah Kardinal Robert Francis Prevost, paus pertama dari AS yang kini menyandang nama Paus Leo XIV.

Inibaru.id - Setelah konklaf yang berlangsung selama dua hari, asap putih akhirnya mengepul dari cerobong Kapel Sistina di Vatikan. Paus baru telah terpilih pada Kamis (8/5/2025) waktu setempat.

Dalam tradisi Katolik, kepulan asap ini disebut fumata bianca, simbol bahwa para kardinal dunia yang mengikuti konklaf atau rapat tertutup di Vatikan telah sepakat memilih pemimpin Gereja Katolik sedunia yang baru. Asap putih menandakan terpilihnya paus baru ini disambut dengan suka cita.

"Habemus Papam!" seru Kardinal Dominique Mamberti begitu muncul di balkon Basilika Santo Petrus, mengumumkan bahwa pemimpin Vatikan telah terpilih.

Dunia pun menyambut Paus Leo XIV, pemimpin ke-267 dalam sejarah Gereja Katolik, menjadi suksesor dari Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025 lalu. Dia adalah Robert Francis Prevost, kardinal asal AS yang sebelumnya dikenal sebagai uskup di Kota Chiclayo, Peru.

Paus Pertama dari AS

Kardinal Prevost menjadi Paus pertama dari AS dalam sejarah Gereja Katolik. Latar belakangnya sebagai misionaris memberinya pengalaman langsung menghadapi umat di lapangan, terutama yang hidup dalam kondisi sosial yang sulit.

Banyak pihak percaya hal ini akan memengaruhi gaya kepemimpinannya sebagai paus; lebih dekat dengan rakyat, sederhana, dan penuh perhatian pada keadilan sosial. Mungkin karena alasan ini pula dia memilih nama kepausan Leo XIV.

Kardinal Prevost menjadi Paus pertama dari AS dalam sejarah Gereja Katolik. (Shutterstock/Marco Iacobucci via Revistadiners)

Perlu kamu tahu, setiap paus terpilih dipersilakan menggunakan nama pilihannya sendiri, yang biasanya mencerminkan inspirasi spiritual atau visi masa depan mereka. Sebagi contoh, pemimpin sebelumnya yakni Jorge Mario Bergoglio memilih menggunakan nama Paus Fransiskus.

Nah, dengan memilih nama Leo XIV, Kardinal Prevost agaknya pengin mengambil warisan dari Paus Leo XIII (1878–1903) yang dikenal karena ajarannya tentang keadilan sosial, hak buruh, dan keterbukaan terhadap sains.

Perdamaian dan Persaudaraan

Dengan menggunakan nama Paus Leo XIV, besar kemungkinan pemimpin Vatikan terbaru ini akan fokus pada isu-isu modern seperti ketimpangan sosial, migrasi, lingkungan, dan dialog antaragama. Hal tersebut bisa dilihat dari pesan singkat yang disampaikannya pada pidato perdana sang Paus.

Dalam pidatonya, Paus Leo XIV menyampaikan pesan sederhana, tapi bermakna mendalam; yakni tentang perdamaian dan persaudaraan serta harapan. Dia menegaskan bahwa dunia membutuhkan “Cahaya Kristus” di tengah kekacauan dan ketidakpastian zaman.

Paus Leo XIV juga mengajak umat Katolik di seluruh dunia untuk berjalan bersama menuju masa depan yang penuh harapan dalam damai, penuh kebersamaan dan persaudaraan. Hm, sungguh pesan yang bikin adem, ya?

Pemilihan Paus Leo XIV bukan hanya peristiwa keagamaan yang hanya akan diperingati golongan tertentu. Secara global, ini juga menjadi pesan dan kampanye untuk menumbuhkan kasih antarsesama manusia yang harus terus dijaga. (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: