BerandaHits
Sabtu, 20 Sep 2024 15:09

FOMO dan Barang-Barang yang Dipopulerkan oleh Selebritas: Tren atau Kebutuhan nih?

Boneka Labubu viral dan sold out di banyak outlet setelah dipopulerkan Lisa Blackpink. (via Haibunda)

Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) semakin kuat dirasakan dalam era media sosial, terutama ketika selebritas mempopulerkan barang-barang tertentu. Dari produk kecantikan hingga gadget terbaru, tren yang diciptakan oleh para selebritas sering kali memicu keinginan masyarakat untuk segera memilikinya, meskipun terkadang kebutuhan tidak sejalan dengan keinginan. FOMO ini dapat memicu perilaku konsumtif berlebihan, meskipun bisa diatasi dengan pengambilan keputusan yang lebih bijak.

Inibaru.id - Fear of Missing Out (FOMO) adalah fenomena psikologis yang menyebabkan seseorang merasa cemas atau khawatir jika mereka nggak mengikuti tren yang sedang berlangsung.

Dalam dunia modern, FOMO sering dikaitkan dengan barang-barang yang dipopulerkan oleh selebritas. Dari pakaian, aksesori, produk kecantikan, hingga gadget terbaru, selebritas memiliki kekuatan besar dalam menentukan tren dan memengaruhi keputusan pembelian banyak orang.

Pengaruh Selebritas dalam Memicu FOMO

Selebritas sering kali menjadi duta atau influencer bagi berbagai merek, baik melalui endorsement atau kampanye media sosial. Ketika mereka memamerkan barang tertentu, pengikut mereka akan merasa terdorong untuk membeli produk tersebut agar nggak tertinggal dari tren.

Kekuatan media sosial membuat tren yang dipopulerkan oleh selebritas tersebar dengan cepat, menciptakan gelombang besar keinginan untuk memiliki barang serupa.

Produk yang dipakai atau digunakan oleh selebritas biasanya diasosiasikan dengan status sosial tinggi dan gaya hidup mewah. Ketika seorang selebritas mengenakan busana dari merek tertentu atau menggunakan barang-barang unik, para penggemar merasa terdorong untuk menirunya.

Fenomena ini nggak jarang membuat masyarakat mengutamakan gaya dan status, meskipun barang-barang tersebut mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan pribadi.

Konsumerisme yang Didukung FOMO

Media sosial bisa memicu seseorang FOMO. (via Sampoerna Academy)

FOMO ini juga bisa memicu perilaku konsumerisme berlebihan. Dalam beberapa kasus, orang merasa harus mengikuti tren meskipun mereka nggak benar-benar membutuhkan barang tersebut. Konsumen yang terpengaruh oleh FOMO sering kali menghabiskan uang untuk barang-barang yang sebenarnya nggak mereka perlukan, hanya demi mendapatkan pengakuan atau memenuhi harapan sosial.

Namun, FOMO juga bisa memberikan manfaat bagi industri dan merek. Tren yang dipopulerkan oleh selebritas dapat mendorong peningkatan penjualan dan menciptakan loyalitas konsumen.

Di sisi lain, konsumen yang lebih sadar akan pilihan mereka bisa mengambil manfaat dari tren tersebut dengan bijak, memastikan barang-barang yang mereka beli memiliki nilai jangka panjang.

Menghadapi FOMO dengan Bijak

Penting untuk menyadari bahwa nggak semua barang yang dipopulerkan oleh selebritas memiliki nilai intrinsik yang relevan untuk setiap individu. Sebelum membeli barang, penting bagi konsumen untuk bertanya pada diri sendiri apakah barang tersebut benar-benar diperlukan atau hanya dibeli karena tekanan sosial.

Mengelola FOMO bisa membantu seseorang membuat keputusan pembelian yang lebih bijak dan mencegah pemborosan yang nggak perlu. Pada akhirnya, FOMO barang-barang yang dipopulerkan oleh selebritas bisa memberikan kebahagiaan sesaat, tetapi penting untuk memastikan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada kebutuhan pribadi dan bukan sekadar mengikuti tren.

Btw, kalau kamu beli sesuatu yang dipopulerkan seleb karena butuh atau cuma mau kembaran dengan idola, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: