BerandaHits
Rabu, 1 Mei 2018 14:00

Film “Night Bus” Jadi Film Penutup di Far East Film Festival 20

Ketua Panitia Festival, Sabrina Barachetti dan Thomas Bertacche memberikan ucapan selamat kepada Emil Heradi setelah penayangan film "Night Bus" di Far East Film Festival. (Indosatu.net)

Film "Night Bus" diputar sebagai Closing Film di ajang Far East Film Festival 20 di Italia. Hal itu membuktikan bila film Indonesia mendapat tempat yang bagus di kancah internasional.

Inibaru.id – Film Indonesia kembali mendapat apresiasi di kancah perfilman internasional. Kali ini, film Night Bus besutan Emil Heradi ditayangkan sebagai penutup di ajang Far East Film Festival 20 di Udine, Italia, Sabtu (28/4/2018) malam. Nggak hanya dijadikan penutup, film yang terinspirasi dari pengalam pribadi Teuku Rifnu Wikana itu juga mendapat sambutan meriah dari audiens. Wah, salut!

“Saya gak nyangka Night Bus akan masuk kompetisi dan juga dipilih sebagai closing film di Far East Film Festival. Senang dan bersyukur Night Bus bisa terus bertemu penonton barunya. Semoga semangat perdamaian dan kemanusiaan yang ditularkan film Night Bus terus menyebar”, ujar sang sutradara, Emil Heradi.

Night Bus diputar sebagai closing film bersanding dengan film Throw Down karya Johnnie To, sutradara senior asal Hong Kong, pada 28 April di Teatro Nuovo Giovanni da Udine, yang merupakan venue utama festival ini. 

Pada festival film yang diadakan pada 20 April hingga 28 April kemarin itu, film yang meraih Piala Citra 2017 ini masuk sebagai nominasi White Mulberry Award. Kategori tersebut baru diperkenalkan pada festival kali ini. Penghargaan itu diperuntukkan bagi film pertama dan kedua sutradara muda di Asia.

Kendati belum menang, Emil mendapat apresiasi tinggi dari sesama pelaku industri film atas karyanya yang dinilai sangat baik mengingat dia adalah pendatang baru di dunia sinematografi. Ketua panitia festival, Sabrina Barachetti dan Thomas Bertacche juga tampak memberikan ucapan selamat kepada Emil usai Night Bus ditayangkan.

Film yang berlatar konflik di Aceh ini mendapatkan apresiasi tinggi karena menyampaikan pesan penting tentang conflict resolution, yaitu upaya membangun perdamaian di tengah situasi konflik oleh semua pihak dan pemangku kepentingan. Hal ini memunculkan rasa penasaran bagi para penikmat film Asia untuk menonton film keluaran 2017 itu.

“Penayangan Night Bus dalam malam penutupan festival yang jatuh pada akhir pekan dengan jumlah pengunjung sangat besar, menandakan film ini masuk dalam kategori satu film terbaik”, terang Prof Dr Bachtiar Aly selaku produser pendamping film Night Bus seperti ditulis Viva.co.id, Selasa (1/5).

Selain itu, Duta Besar RI untuk Italia Esti Andayani, ikut menyampaikan apresiasi atas ditayangkannya film Indonesia pada prime time festival. Dengan meningkatnya jumlah film Indonesia yang masuk dalam festival film ini, menandakan kualitas sinema karya anak bangsa semakin dihargai di dunia internasional.

Selain Night Bus, ada dua film Indonesia lain yang juga turut ditampilkan pada festival ini. Kedua film itu yakni Pengabdi Setan karya Joko Anwar dan My Generation yang disutradarai Upi Avianto.

Wah, bangga deh. Semoga perfilman Indonesia semakin maju dan mendapatkan panggung di industri perfilman dunia.(IB07/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: