Inibaru.id – Band indie asal Indonesia Efek Rumah Kaca (ERK) batal menjadi delegasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk manggung di festival South by Southwest (SXSW) 2018. Kendati demikian, ERK memastikan akan tetap tampil di pagelaran musik akbar yang diselenggarakan di Texas, Amerika Serikat tersebut dengan menggunakan uang sendiri.
ERK memilih mundur sebagai delegasi Bekraf lantaran melihat adanya kejanggalan dana pembelian tiket. Seperti ditulis Tirto.id, Rabu (7/3/2018), Manajer ERK Dimas Ario membenarkan adanya kabar tersebut.
“Kami sudah e-mail ke Bekraf. Dengan ketentuan ini dan ada persoalan tiket. Akhirnya Efek Rumah Kaca menarik diri dari Bekraf. Kami pakai biaya sendiri untuk ke SXSW 2018,” tuturnya.
Dimas mengatakan, ERK keberatan soal jatah dan jadwal tiket. Menurut dia, Bekraf hanya menyediakan lima tiket pergi-pulang dari Jakarta ke Austin, Texas, dan sebaliknya. Bekraf juga membatasi waktu kunjungan hanya untuk 10 hari atau selama SXSW 2018 berlangsung.
Baca juga:
Rinto, Abang Bakso yang Berpenampilan Ala James Bond
Sesuaikan Inflasi, PNS Minta Naik Gaji
Padahal, ERK ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk manggung di kota lain selama di Negeri Paman Sam, seperti dikatakan vokalis ERK Cholil Mamud.
“Kesempatan emas itu tidak ingin dilewatkan hanya untuk manggung di satu tempat saja. ERK juga ingin tampil di sejumlah kota lain di AS, yang tentu saja mensyaratkan waktu kunjungan melebihi yang ditetapkan Bekraf,” terangnya.
Semula, Bekraf setuju untuk memfasilitasi ERK dengan catatan band indie tersebut harus mengganti sejumlah biaya jika menghendaki waktu tambahan. Namun, menurut Dimas, harga tiket yang dialokasikan rupanya dua kali lipat lebih mahal dari harga normal. Inilah yang dikeluhkan band yang populer dengan lagu "Desember" itu.
Lebih Mahal
Harga tiket yang dipesan Bekraf menggunakan maskapai EVA Air untuk penerbangan Jakarta-Austin sebesar 3.448,21 dolar AS atau setara Rp 47,3 juta dan Autin-Jakarta senilai 3.782,21 dolar AS (Rp 52,1 juta). Tiket tersebut kemudian dibatalkan dan diganti menjadi China Airlines dengan harga Rp 32 juta. Pemilihan tiket kedua maskapai itu lebilh mahal dibanding harga yang ditelusuri Tim ERK melalui internet.
Dimas mengungkapkan, Bekraf nggak memberikan penjelasan terkait alasan perbedaan harga tiket yang dibeli dengan harga tiket yang mereka temukan di internet. Bekraf hanya memberikan reimburse dan mempersilakan ERK cari harga tiket yang lebih murah tanpa mengubah jumlah kuota lima orang yang disediakan.
Cholil menganggap ada keanehan pada kebijakan pembatasan kuota dan harga tiket itu. Cholil menilai, harusnya Bekraf bisa mendapat harga yang lebih murah ketimbang tarif normal dengan membeli menggunakan corporate/commercial rate dalam jumlah besar.
“Kami mengadu ke komita (panita pemberangkatan). Mereka bilang, yang menentukan harga itu Bekraf. Harga dari Bekraf itu untuk memberangkatkan lima orang, padahal cukup untuk 10 orang. Ini kan lucu,” kata dia.
Lebih lanjut, Cholil mengatakan, aturan Bekraf mengenai kuota lima orang terlalu kaku. Karena itu, ERK dan tim memutuskan untuk keluar dari delegasi dengan risiko menanggung biaya perjalan itu sendiri.
Sementara itu, Wakil Kepala Bekraf, Ricky Pesik, menjelaskan dana yang digelntorkan Bekraf untuk SXSW memang terbatas dan hanya bisa membiayai lima orang saja.
Soal harga tiket yang lebih mahal, Ricky mengungkapkan, ini karena tiket yang dibeli Bekraf berkategori fleksibel.
Baca juga:
Ramai-Ramai Serbu Prangko Bertemakan "Dilan 1990"
Foto di Jalan Tol, Syahrini Dicaci Warganet, Dikritik Jasa Marga, Diperingatkan Polantas
“Kalau di pemerintahan, kalau kami pesan tiket ekonomi, tanggalnya tetap atau tidak bisa diubah. Ketimbang ada masalah, kami beli tiket yang lebih mahal. Tapi, dengan itu pemegang tiket bisa mengubah tanggal. Kalau ada pembatalan atau delay, pemegang tiket dijamin dapat penerbangan pengganti,” jelasnya.
Tahun ini Bekraf rencana akan mengirim enam usaha rintisan (startup), yakni Kata.ai, Seruniaudio, Saft7Robotics, Squline, Vestifarm, dan Mycotech. Dari dunia musik, mereka mengirimkan tiga delegasi, yaitu ERK, Rich Brian, dan Kimokal. Sementara, dari dunia perfilman, Bekraf menggandeng Minikino. (MEI/GIL)