BerandaHits
Jumat, 8 Mar 2018 15:29

Efek Rumah Kaca Pilih Hengkang dari Delegasi Bekraf untuk SXSW 2018

Efek Rumah Kaca memilih pergi ke Festival Musik SXSW 2018 dengan biaya sendiri (Jawapos.com)

Tawaran delegasi Bekraf untuk manggung di Festival SXSW 2018 ditolak Band Efek Rumah Kaca. Mereka menilai ada keganjilan dari dana pembiayaan perjalanan tersebut.

Inibaru.id – Band indie asal Indonesia Efek Rumah Kaca (ERK) batal menjadi delegasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk manggung di festival South by Southwest (SXSW) 2018. Kendati demikian, ERK memastikan akan tetap tampil di pagelaran musik akbar yang diselenggarakan di Texas, Amerika Serikat tersebut dengan menggunakan uang sendiri.

ERK memilih mundur sebagai delegasi Bekraf lantaran melihat adanya kejanggalan dana pembelian tiket. Seperti ditulis Tirto.id, Rabu (7/3/2018), Manajer ERK Dimas Ario membenarkan adanya kabar tersebut.

“Kami sudah e-mail ke Bekraf. Dengan ketentuan ini dan ada persoalan tiket. Akhirnya Efek Rumah Kaca menarik diri dari Bekraf. Kami pakai biaya sendiri untuk ke SXSW 2018,” tuturnya.

Dimas mengatakan, ERK keberatan soal jatah dan jadwal tiket. Menurut dia, Bekraf hanya menyediakan lima tiket pergi-pulang dari Jakarta ke Austin, Texas, dan sebaliknya. Bekraf juga membatasi waktu kunjungan hanya untuk 10 hari atau selama SXSW 2018 berlangsung.

Baca juga:
Rinto, Abang Bakso yang Berpenampilan Ala James Bond
Sesuaikan Inflasi, PNS Minta Naik Gaji

Padahal, ERK ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk manggung di kota lain selama di Negeri Paman Sam, seperti dikatakan vokalis ERK Cholil Mamud.

“Kesempatan emas itu tidak ingin dilewatkan hanya untuk manggung di satu tempat saja. ERK juga ingin tampil di sejumlah kota lain di AS, yang tentu saja mensyaratkan waktu kunjungan melebihi yang ditetapkan Bekraf,” terangnya.

Semula, Bekraf setuju untuk memfasilitasi ERK dengan catatan band indie tersebut harus mengganti sejumlah biaya jika menghendaki waktu tambahan. Namun, menurut Dimas, harga tiket yang dialokasikan rupanya dua kali lipat lebih mahal dari harga normal. Inilah yang dikeluhkan band yang populer dengan lagu "Desember" itu.

Lebih Mahal

Harga tiket yang dipesan Bekraf menggunakan maskapai EVA Air untuk penerbangan Jakarta-Austin sebesar 3.448,21 dolar AS atau setara Rp 47,3 juta dan Autin-Jakarta senilai 3.782,21 dolar AS (Rp 52,1 juta). Tiket tersebut kemudian dibatalkan dan diganti menjadi China Airlines dengan harga Rp 32 juta. Pemilihan tiket kedua maskapai itu lebilh mahal dibanding harga yang ditelusuri Tim ERK melalui internet.

Dimas mengungkapkan, Bekraf nggak memberikan penjelasan terkait alasan perbedaan harga tiket yang dibeli dengan harga tiket yang mereka temukan di internet. Bekraf hanya memberikan reimburse dan mempersilakan ERK cari harga tiket yang lebih murah tanpa mengubah jumlah kuota lima orang yang disediakan.

Cholil menganggap ada keanehan pada kebijakan pembatasan kuota dan harga tiket itu. Cholil menilai, harusnya Bekraf bisa mendapat harga yang lebih murah ketimbang tarif normal dengan membeli menggunakan corporate/commercial rate dalam jumlah besar.

“Kami mengadu ke komita (panita pemberangkatan). Mereka bilang, yang menentukan harga itu Bekraf. Harga dari Bekraf itu untuk memberangkatkan lima orang, padahal cukup untuk 10 orang. Ini kan lucu,” kata dia.

Lebih lanjut, Cholil mengatakan, aturan Bekraf mengenai kuota lima orang terlalu kaku. Karena itu, ERK dan tim memutuskan untuk keluar dari delegasi dengan risiko menanggung biaya perjalan itu sendiri.

Sementara itu, Wakil Kepala Bekraf, Ricky Pesik, menjelaskan dana yang digelntorkan Bekraf untuk SXSW memang terbatas dan hanya bisa membiayai lima orang saja.

Soal harga tiket yang lebih mahal, Ricky mengungkapkan, ini karena tiket yang dibeli Bekraf berkategori fleksibel.

Baca juga:
Ramai-Ramai Serbu Prangko Bertemakan "Dilan 1990"
Foto di Jalan Tol, Syahrini Dicaci Warganet, Dikritik Jasa Marga, Diperingatkan Polantas

“Kalau di pemerintahan, kalau kami pesan tiket ekonomi, tanggalnya tetap atau tidak bisa diubah. Ketimbang ada masalah, kami beli tiket yang lebih mahal. Tapi, dengan itu pemegang tiket bisa mengubah tanggal. Kalau ada pembatalan atau delay, pemegang tiket dijamin dapat penerbangan pengganti,” jelasnya.  

Tahun ini Bekraf rencana akan mengirim enam usaha rintisan (startup), yakni Kata.ai, Seruniaudio, Saft7Robotics, Squline, Vestifarm, dan Mycotech. Dari dunia musik, mereka mengirimkan tiga delegasi, yaitu ERK, Rich Brian, dan Kimokal. Sementara, dari dunia perfilman, Bekraf menggandeng Minikino. (MEI/GIL)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: