BerandaHits
Senin, 13 Jun 2021 19:05

Ditutup karena Beracun, Wittenoom Jadi Kota Mati yang Dilarang Dikunjungi

Papan peringatan di Wittenoom yang kerap diabaikan pelancong. (Shutterstock via Kumparan)

Wittenoom merupakan salah satu tempat paling berbahaya dan terkontaminasi di bumi. Kota mati nggak berpenghuni ini dulunya bekas tambang asbes yang beracun. Kota ini terletak jauh di daerah terpencil di Pilbara, Australia Barat.

Inibaru.id – Kota Wittenoom mencapai puncak kejayaannya sekitar tahun 1930-an hingga 1966 dengan dihuni 20 ribu penduduk. Mereka berprofesi sebagai pengangkut asbes biru yang beracun. Lebih dari 2.000 kematian dikaitkan dengan kegiatan penambangan di Wittenoom. Yap, seluruh kota ini adalah tempat yang terkontaminasi.

Pada 1978 silam, pemerintah setempat memutuskan untuk menutup kota tersebut atas dasar keselamatan kesehatan penduduknya. Anehnya, Wittenoom justru menjadi pusat wisata baru dan berhasil mendatangkan ribuan wisatawan setiap tahun cuma buat jepret-jepret dan mengunggah foto kota mati tersebut ke media sosial.

Untuk menurunkan minat kunjungan, pada 2006, pemerintah telah menghapus Wittenoom dari peta, menghilangkan tanda dan rambu jalan menuju ke sana, memutuskan jaringan listrik, dan memasang tanda peringatan. Kurang apa lagi coba? Tapi, penggemar pariwisata ekstrem nggak peduli dan tetap datang.

Meski kota mati yang berbahaya, Wittenoom selalu memikat pelancong. (Shutterstock via Sooperboy)

Setiap tahun, ribuan pelancong datang dan “tutup mata” terhadap papan peringatan yang tersebar di seluruh kota hantu itu. Saking tingginya antusiasme pelancong, beberapa operator pariwisata di Australia Barat (WA) bahkan menawarkan kunjungan lengkap dengan pemandu.

"Kami baru saja mendengar tentang selentingan di Pilbara ada kelompok wisatawan yang pergi ke sana. Mungkin mereka mengira itu adalah wisata petualangan atau sepanjang garis itu, tapi kami ingin memastikan semua orang sadar ada bahaya yang signifikan bagi diri mereka sendiri, keluarga mereka, dan teman-teman mereka jika mereka pergi ke Wittenoom," kata Direktur pemerintah lokal Ashburton, Rob Paull.

Efek Paparan Asbes Beracun

Sebagai informasi, jika paparan asbes bisa menyebabkan penyakit mematikan seperti mesotelioma (bentuk langka yang memengaruhi selaput tipis yang melapisi dada dan perut), asbestosis, dan kanker paru-paru. Nah, gejala bisa muncul beberapa dekade setelah paparan baik banyak maupun sedikit, Millens.

"Tanda-tanda peringatan ini bukan dekorasi atau untuk menambah koleksi Instagram Anda. Itu adalah peringatan serius tentang konsekuensi kesehatan yang serius. Sangat bodoh untuk bepergian ke Wittenoom," kata Menteri Urusan Aborigin dan Tanah Australia, Ben Wyatt, seperti dilansir dari Oddity Central.

Ben juga mengungkapkan, meskipun operasi pembersihan Kota Wittenoom dari residu asbes yang mematikan sudah kerap dilakukan, kota tersebut tetap nggak aman untuk ditinggali. Dia bahkan menganggap usaha tersebut hanya membuang-buang anggaran negara.

Hm, sepertinya kota ini nggak mungkin hidup kembali ya, Millens? Eh, kalau kota ini ada di dalam list destinasi wisata ekstremmu, mending hapus saja deh! Nyawamu lebih penting dibanding selembar foto atau tanda like. (Kum/IB21/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: