BerandaHits
Kamis, 10 Feb 2021 12:00

Dipopulerkan Elon Musk, Aplikasi Clubhouse Cuma buat Pengguna iPhone

Ilustrasi Clubhouse. (Search Engine Journal)

Elon Musk mempopulerkan aplikasi streaming audio Clubhouse lewat unggahan Youtube beberapa waktu lalu. Pengguna aplikasi ini dapat berdiskusi secara daring melalui streaming audio atau panggilan telepon. Sayangnya, aplikasi ini terbatas untuk pengguna iPhone.

Inibaru.id - Namanya juga orang berpengaruh, apa saja yang dilakukan atau dipakai pasti menjadi perbincangan. Seperti Elon Musk yang memantik rasa ingin tahu publik dengan aplikasi Clubhouse yang sempat dia gunakan. CEO Tesla dan SpaceX itu melakukan sesi perbincangan melalui jejaring media sosial tersebut. Dia kemudian mengunggahnya di kanal YouTube Tesla Owners Online.

Pada video yang diunggah pada 2 Februari 2021 tersebut, Musk tampak tengah berdiskusi dengan beberapa pengguna melalui Clubhouse. Lantas, apa sih Clubhouse ini?

Clubhouse merupakan aplikasi jejaring sosial yang berbasis audio dan dirilis di AS pada Maret 2020 kemarin. Aplikasi ini dikembangkan oleh perusahaan software bernama Alpha Exploration Co di Amerika Serikat.

Didirikan oleh Paul Davison dan Rohan Seth pada 2020, valuasinya sudah mencapai sekitar 100 juta dolar AS meskipun hanya memiliki 1.500 pengguna pada Mei tahun tersebut.

Berkembang Pesat

Perkembangan Clubhouse juga sangat pesat, Millens. Bayangkan, pada Desember 2020, pengguna Clubhouse sudah mencapai 600 ribu dan meningkat menjadi 2 juta per 1 Februari 2021. Cepat banget kan?

Perkembangan aplikasi ini nggak lepas dari keunggulannya. Clubhouse baru sebatas para selebritas dan pengusaha. Orang biasa nggak bisa tiba-tiba nongol. Kamu butuh diundang mereka kalau mau gabung.

Dikembangkan oleh perusahaan software bernama Alpha Exploration Co. (CNN Indonesia)

Dengan aplikasi Clubhouse, pengguna bisa melakukan streaming audio, panggilan telepon, serta membuat acara dengan topik khusus yang dikemas dalam bentuk siniar. Platform ini dapat menampung 5 ribu pengguna dalam satu ruang obrolan. Namun penggunanya nggak bisa merekam atau menyimpan rekapan percakapan jika moderator telah menutup sesi diskusi.

Layaknya sesi siaran streaming lainnya, pengguna Clubhouse juga bisa mendengarkan siaran dari kalangan selebritas atau influencer. Kemudian yang membedakan dengan para pendahulunya, pengguna Clubhouse hanya dapat menyimak suara dari sejumlah partisipan yang ada di dalamnya.

Selain itu, Clubhouse juga bisa diartikan sebagai platform untuk mengadakan diskusi virtual dengan topik tertentu yang nantinya dapat disimak secara langsung oleh pengguna lainnya. Namun, aplikasi ini bisa dikatakan belum bisa dimonetisasi.

Setiap mendengarkan sesi obrolan, pengguna akan menjumpai banyak partisipan yang muncul dan bisa langsung ditambahkan sebagai teman. Semakin banyak topik dan orang yang diikuti, semakin sering pula muncul sebuah rekomendasi acara yang sesuai dengan preferensi yang kamu sukai.

Bagaimana cara menggunakannya? (Google)

Secara desain, dashboard ruang obrolan di aplikasi Clubhouse juga terbilang sederhana. Hanya ada foto profil serta nama pengguna di bawahnya. Clubhouse juga tidak menyediakan tools editing, efek suara, filter transisi, serta lintasan iklan yang termuat di dalamnya.

Populer di Tiongkok

Clubhouse memang membuka ruang diskusi dengan selebritas dan pengusaha sehingga menambah ide dan inspirasi. Nggak heran jika aplikasi ini sangat populer termasuk di Tiongkok. Bahkan, undangan untuk menjadi pengguna banyak diperjualbelikan di e-commerce, salah satunya di situs alibaba.

Dengan membeli undangan tersebut, kamu bisa mendapat hak untuk mengundang dua orang lain. Namum sebelumnya kamu harus memiliki nomor telepon orang yang akan diundang, untuk dikirimi pesan berisi tautan ke link Clubhouse.

Gimana Millens, kamu tertarik menggunakan aplikasi yang dipopulerkan oleh Elon Musk ini? Etapi beli iPhone dulu ya. Aplikasi ini nggak "ramah" sama android. (Kom/IB27/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: