BerandaHits
Selasa, 26 Apr 2021 09:53

Diibaratkan Karya Seni, 10 Pertimbangan Sebelum Membeli Jam Tangan Mekanik

Ilustrasi jam tangan mekanik. (Tiffanywatch)

Salah satu jenis jam tangan yang cukup diminati adalah jam tangan mekanik. Memang, kadang beberapa jam tangan merek ternama nggak tahan banting atau kurang akurat. Tapi, jam tangan mekanik selalu dibanderol dengan harga tinggi.

Inibaru.id - Membeli jam tangan mekanik ibarat membeli karya seni dari seorang maestro. Semua bagiannya dibuat dan dirangkai dengan tangan. Penggeraknya mekanik yang rumit, bukannya baterai ya.

Semua komponen pada jam tangan mekanis, seperti mainspring, escapement, dan resonator, bekerja dengan energi kinetik yang ada di dalam barrel supaya jam bisa berfungsi. Ibaratnya, kamu mendorong mobil mainan ke belakang agar bisa melaju kencang begitu dilepaskan.

Saat ini, ada dua jenis jam tangan mekanis, yaitu manual dan otomatis. Kalau kamu membeli yang jenis manual, crown atau kenop di samping jam harus diputar agar bergerak. Sementara, untuk jam otomatis akan otomatis bergerak karena dilengkapi mesin yang dapat menyimpan tenaga. Kamu cukup menggerakkan pergelangan tangan.

Karena kerumitan pembuatannya (dan karena mahal) orang nggak menjadikan jam tangan mekanik sebagai petunjuk waktu tapi memperlakukannya layaknya karya seni. Orang yang memiliki jam tipe ini juga nggak mengenal yang namanya ganti baterai. Nggak heran jika jam tangan mekanik juga dijadikan investasi jangka panjang.

10 Pertimbangan Sebelum Beli Jam Tangan Mekanik

1.       Akurasi

Chopard L.U.C Tourbillon Baguette, jam tangan mekanik yang konon termahal di dunia. (Cermati)

Mungkin cukup mengherankan jika jam tangan yang harganya bikin menjerit ini nggak seakurat jam tangan kuarsa atau smartwatch. Sebagian besar produsen bahkan menyebut jika jam tangan tersebut akan mengalami pergeseran waktu sekitar 10 detik lebih cepat atau lebih lambat setiap harinya. Kalau kamu tipe orang yang mementingkan akurasi waktu, mending jangan beli jam tangan mekanik deh!

2.       Fungsi

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, orang umumnya membeli jam tangan mekanik bukan sebagai penunjuk waktu tapi untuk mengagumi kerumitannya. Biasanya, jam tangan mekanis mempunyai kerumitan seperti kronograf, fitur zona waktu GMT/detik, tourbillon, perpetual calendar, hingga lonceng yang semua digerakkan mesin. Jadi, wajar kan ya kalau harganya mahal.

3.       Biaya Perawatan

Beberapa jam tangan mekanik dibanderol puluhan juta. Tapi, itu bukan satu-satunya biaya yang harus kamu keluarkan. Jam tangan mekanik tetap butuh perawatan. Produsen biasanya akan mengimbau pelanggan untuk melakukan perawatan 3-5 tahun sekali. Biayanya juga nggak sedikit, lo. Satu kali perawatan berkisar Rp 5-20 juta.

4.       Material

Ilustrasi jam tangan mekanik yang berbahan emas. (Kumparan)

Ada banyak material yang digunakan untuk membuat jam tangan mekanik. Beberapa produsen bahkan sudah menggunakan campuran-campuran tertentu agar membuat jam tahan gores, ringan, dan kuat. Kelebihan itu pula akan berbanding lurus dengan harga yang harus kamu tebus.

5.       Movement atau Mesin

Sebelum membeli jam, tentukan dulu kamu mau membeli yang tipe manual atau otomatis. Tipe manual mengharuskanmu memutar kenop. Sementara tipe otomatis nggak memerlukannya. Selama tanganmu bergerak, mesin juga akan bergerak.

6.       Model

Tentu saja model menjadi aspek yang penting dalam memilih jam tangan mekanik. Kalau bagus, rasanya menggelontorkan uang yang nggak sedikir jadi ikhlas. Tapi, ada baiknya disesuaikan dengan kebutuhan atau karaktermu ya, Millens.

Misalnya, jam tangan gaya formal kurang cocok dipakai ketika sedang bersantai. Sementara jam tangan sporty bisa membaur dalam segala situasi.

7.       Investasi

Jam tangan mekanik bisa menjadi investasi jangka panjang. (Freepik via Kompas)

Kalau kamu kolektor, nilai investasi suatu barang tentu sangat penting. Tapi, ada baiknya kamu membeli jam tangan karena memang suka, bukan untuk dijual lagi. Beberapa produsen memang membuat jam tangan mekanik edisi terbatas. Namun sekali lagi, jangan memburu jam tangan hanya untuk dijual lagi ya.

8.       Produsen Jam

Asal usul jam tangan mekanik juga kerap menjad pertimbangan. Hingga saat ini, Swiss mendominasi pembuatan arloji kelas atas. Meski begitu, masih banyak kok produsen lain di luar Swiss yang dapat dipilih.

Ada Belanda, Inggris, atau AS yang mempunyai sejarah panjang dalam pembuatan jam tangan, walaupun industrinya nggak terlalu besar. Kamu bisa banget melirik Yema dari Perancis, Grand Seiko dari Jepang, atau A Lange & Sohne dari Jerman.

9.       Vintage Alias Antik

Terkadang, produsen jam membuat kembali jam tangan keluaran lama yang telah dimodifiasi dan ditambah fitur terkini. Nah, jenis jam tangan mekanik ini bisa kamu “perjuangkan”. Tapi nggak masalah juga kalau kamu membeli vintage karena nilai historis di dalamnya.

10.   Pembuatan 

Kamu mungkin mengira kalau para maestro jam tangan sudah berusia lanjut dan kolot. Faktanya, para produsen banyak menggunakan metodologi terbaru dan modern. Karena itu nggak perlu lagi mempertimbangkan citra dari suatu merek atau produk. Belilah jam tangan mekanik karena kamu memang suka.

Tapi, gunakanlah jam tangan mekanik ini di tempat yang tepat. Kamu nggak akan menggeber ferrari di medan off road kan? Mobil mewah ini berfungsi sebagai penegas status.

Setelah melihat 10 pertimbangan di atas, kamu sudah punya bayangan belum mau beli jam tangan mekanik yang mana, Millens? (Kom/IB21/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024