BerandaHits
Sabtu, 2 Feb 2018 12:18

Logo "Visit Malaysia 2020" Dihujat Warganet

Logo "Visit Malaysia". (Says.com)

Malaysia menyiapkan logo baru untuk kampanye "Visit Malaysia 2020". Namun, alih-alih disambut suka-cita, tak sedikit warganet mencibir logo buatan pemerintah tersebut. Sebagian dari mereka mengatakan, logo itu nggak mencerminkan negeri mereka. Duh!

Inibaru – Menteri Pariwisata Malaysia, Datuk Seri Nazri Aziz meluncurkan logo baru pariwisata Malaysia yang bertajuk "Visit Malaysia Year 2020", pada Sabtu, 27 Januari 2018 lalu di Forum Pariwisata ASEAN, Chiang Mai, Thailand. Namun, bukannya disambut meriah, logo tersebut justru banyak dihujat warganet lantaran dianggap nggak menjadi representasi Malaysia. Loh, kok?

Logo itu dibuat untuk mencanangkan tahun kunjungan ke Malaysia pada 2020 nanti. Nahas, warganet jstru nggak terima. Logo yang baru saja dipublikasikan itu bahkan menjadi ejekan di mana-mana, hingga ke Indonesia.

Logo Visit Malaysia 2020 yang dihujat warganet. (Hipwee.com)

Hipwee.com, Senin (29/01/2018), menulis, warganet menganggap logo pariwisata itu sangat buruk dan pembuatnya seolah nggak mengerti desain.

Tulisan "Visit Malaysia" berwarna biru dongker dengan siluet ikon Malaysia, Menara Kembar Petronas. Di bawahnya ada angka 2020 dengan warna pink, hijau muda, merah, dan biru dongker.

Namun, yang paling menarik adalah dua angka "0" dalam angka 2020 yang diisi fauna ikonik Malaysia. Angka nol pertama "dihuni" orang utan dan bekantan, sementara nol kedua dihuni penyu. Semua fauna itu berkacamata. Jargon Visit Malaysia, "Travel, Enjoy, Respect" ditulis menyatu dengan angka "2" sebelah kanan dari tulisan 2020.

Baca juga:
Mirip Ramen Instan, Jaket Ini Harus Diseduh Dulu Sebelum Dipakai
Google Flights: Bisa Ketahui Delay Pesawat Lebih Cepat dari Pengumuman Maskapai

Sebagian warganet menilai, desain logo itu nggak sesuai standar desain. Mereka juga berpendapat, gambar hewan-hewa berkacamata hitam membuat logo terlihat kurang elegan dan nggak layak jika disebarkan ke mancanegara.

Protes warganet pun bermunculan. Nggak sedikit meme yang dibuat untuk mengejek dan menyindir logo itu. Bahkan, nggak sedikit warganet yang menganggap logo tersebut begitu zadul.

Logo Tandingan

Salah satu protes warganet yang nggak puas dengan yang dilakukan pemerintah adalah dengan membuat logo-logo "Visit Malaysia 2020" tandingan. Desain-desain tersebut bertebaran di media sosial, terutama Twitter.

Menyakitkan bagi pemerintah, kebanyakan pengguna Twitter justru lebih suka logo buatan warganet ketimbang dari pemerintah. Alasannya, versi warganet lebih mencitrakan Malaysia dengan etis dan elegan.

visitmalaysiaversinetizenviaTwitter(Hipwee.com)

Visit malaysia versi warganet. (Hipwee.com)

Kendati dihujat sedemikian rupa, Menteri Pariwisata Malaysia  Nazri Aziz menyatakan, Malaysia akan tetap menggunakan logo tersebut dan nggak akan mengindahkan komentar warganet. Nazri mengungkapkan, Kemenpar Malaysia nggak mengeluarkan satu sen pun untuk membayar biaya desain logo itu.

Baca juga:
Bursa Transfer Eropa Berakhir, Siapa Saja yang Ganti Klub?
Perkawinan Tanpa Disahkan Negara Rentan Dipidana. Kenapa?

Nazri menerangkan, mereka sudah punya tim desain internal yang dipercayai untuk membuat logo Visit Malaysia dari 1990 hingga logo terbarunya saat ini. Menurutnya, logo itu ditujukan bagi para turis, bukan masyarakat Malaysia.

“Kami tetap menjaga Menara Kembar, orang utan, bekantan dan kura-kura karena itu adalah simbol kita dan arena itulah wisatawan asing ingin tahu tentang Malaysia ketika mereka datang ke sini.” ujar Nazri kepada New Straits Times.

Mm, biar bagaimanapun, karya adalah wujud seni. Nggak boleh dicibir ya, Millens. Namun, salah juga kalau ada pemimpin yang nggak mendengar kritik, terlebih kalau kritik tersebut cukup membangun.  (LIF/GIL)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: