Inibaru.id – Siapa sih yang nggak suka dengan pelukan? Apalagi jika mendapatkan pelukan dari keluarga atau orang yang tersayang. Tapi, di Jepang, banyak orang yang hidup sendirian sehingga nggak bisa mendapatkannya. Mereka pun akhirnya mencari pelukan penuh kasih sayang ini di kafe cuddle, Millens.
Nama kafe tersebut adalah Soineya Café yang ada di Kota Tokyo. Kafe ini sengaja dibuka bagi mereka yang kesepian namun nggak pengin menjalani hubungan asmara atau melakukan hubungan intim.
Asal kamu tahu saja, di Jepang, sebanyak 45 persen perempuan dan 25 persen laki-laki muda dengan rentang usia 16 sampai 24 tahun banyak yang nggak mau melakukan hubungan seksual. Sekitar 25 pesen dari warga Jepang dengan usia 30-an juga sudah nggak kepikiran untuk menikah. Gara-gara hal ini, populasi di sana semakin menurun. Tapi, di balik keengganan mereka untuk punya pasangan, mereka juga kesepian.
Makanya, kalau menurut South China Morning Post, (12/1/2025), kafe ini sengaja dibuka bagi mereka yang butuh teman atau setidaknya mendapatkan pelukan, pangkuan, tepukan pada punggung, hingga tatapan mata penuh kasih sayang dari pelayannya. Tentu saja, tanpa ada itensi untuk melakukan hubungan intim, ya.
Sayangnya, biaya untuk mendapatkan berbagai hal tersebut cukup mahal, lo. Untuk tidur siang dengan durasi 20 menit, pengunjung harus membayar 3.000 Yen atau sekitar Rp100 ribuan. Kalau pengin mendapatkan durasi tidur malam selama 10 jam, biayanya 50 ribu Yen atau lebih dari Rp5 juta.
Biaya tambahan 1.000 Yen bakal dikenakan kalau pengunjung pengin kepalanya dipanku atau dipeluk selama 3 menit. Biaya tambahan yang sama juga dikenakan kalau pengin ditatap matanya dengan penuh kasih sayang atau mendapatkan tepukan punggung yang menenangkan.
Kalau pengin lebih, apalagi yang menjurus ke keintiman, nggak bakal diperkenankan, Millens. Maklum, aturan di kafe ini sangat ketat. Meski boleh memeluk, pengunjung nggak boleh menyentuh rambut atau menyentuh tubuh pelayan seenaknya.
Baca Juga:
Kisah Sebuah Desa Di Jepang yang Merayakan Kelahiran Bayi untuk Kali Pertama dalam 52 TahunUntungnya, kebanyakan pengunjung menyadari aturan tersebut. Banyak dari mereka yang akhirnya malah menggunakan tempat ini jadi ajang curhat tatkala mereka kesulitan mengutarakan perasaan ke teman atau reka kerjanya.
“Aku nggak bisa ngobrol dengan perempuan di kehidupan nyata. Tapi di sini, aku bisa meletakkan kepalaku di pangkuan Fuki (salah seorang pelayan) dan mengobrol dengan rileks. Pikiranku jadi lebih lebih tenang,” ungkap salah seorang pengunjung bernama Inoue.
Sebenarnya, fenomena kafe yang menyediakan pelukan bagi pelanggannya sudah bisa kita lihat di sejumlah dorama atau film. Yang paling terkenal barangkali adalah di film Shoplifters (2018). Di film itu, tokoh Aki Shibata bekerja di kafe dengan tema seperti itu.
Kalau di Indonesia juga ada kafe cuddle seperti itu, apakah kamu bakal mendatanginya, Millens? (Arie Widodo/E10)