Inibaru.id - Ada dugaan data-data perusahaan lokal dan asing di Indonesia bocor ke dunia maya. Hal itu terlacak dari postingan di dark web berjudul “347GB Confidential documents of 21.7K Indonesia Companies + Foreign Companies (branch)”.
Laman itu mengklaim, ada sebanyak 347 gigabyte dokumen penting dari 21 ribu perusahaan lokal dan cabang perusahaan asing di Indonesia. Diduga data yang bocor adalah kartu tanda penduduk (KTP), nomor pokok wajib pajak (NPWP) direksi dan komisaris, NPWP perusahaan, hingga kartu keluarga pemegang saham.
Menanggapai hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) RI segera mengambil keputusan tepat.
“Mudah-mudahan Kementerian Kominfo pusat cepat-cepat mengambil keputusan untuk menghandle itu,” kata Ganjar saat ditemui di kediamannya, Jumat (19/8/2022).
Belum Ada Laporan
Meski dugaan kebocoran data cukup besar, Ganjar mengaku belum mendapatkan laporan tentang adanya perusahaan di Jateng yang datanya ikut bocor. Walau begitu, dia sudah meminta kepada Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah untuk terus menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat.
“Saya belum mendapatkan informasi itu dari Jawa Tengah. Tapi memang selalu menjadi perhatian dari sektor kita yang terkait. Dinas Kominfo selalu saya minta untuk komunikasi terus dengan pusat. Lalu, kami juga bicara bagaimana model-model pengamanannya; kalau sudah terjadi, apa yang musti dilakukan dan seterusnya,” jelasnya.
Diskominfo Jateng sebenarnya selama ini sudah banyak melakukan model-model pengamanan, khususnya terkait model sistem sesuai teknisnya.
“Sudah dikerjakan. Misal, sekarang kami menyiapkan pusat data atau servernya. Terus, dari sisi teknologi, kawan-kawan sudah ada yang ambil kursus, membeli software, dan macam-macam yang kita hitung bahwa itulah yang terbaik,” ujarnya.
Ganjar berharap semua yang sudah dilakukan dapat memberikan perlindungan data bagi masyarakat di Jateng. Setidaknya apabila terjadi kebocoran, ada ahli yang bisa menangani dengan cepat.
“Proteksi kami bisa berlapis-lapis, jadi potensi bocornya lebih kecil. Seandainya itu masih bisa dibobol, setidaknya ada ahli yang bisa mengejar agar nggak bisa disalahgunakan,” katanya.
Wah, jika dugaan itu benar adanya, semoga langkah perlindungan yang sudah direncanakan oleh pihak Gubernur Jateng dan Diskominfo dapat berjalan tepat sasaran ya, Millens! (IB20/E03)