Inibaru.id – Nggak hanya Gen Z, generasi milenial yang kini banyak yang sudah berusia 30-an banyak yang masih belum memiliki hunian. Maklum, harga tanah dan rumah melambung tinggi. Nah, untuk menyiasati hal ini, muncul ide hunian baru yang lebih murah, yaitu rumah kontainer.
Buat kamu yang nggak tahu, rumah kontainer terbuat dari kotak peti kemas. Itu lo, kotak besar dari bahan logam yang sering di bawa truk-truk berukuran besar dan kemudian diangkut dengan kapal laut. Jika dibandingkan dengan rumah biasa, ukurannya memang lebih kecil. Tapi, asalkan bisa di desain dengan tepat, kontainer tersebut bisa dijadikan rumah dengan beberapa ruangan, lo.
Berbagai desain rumah kontainer pun bisa dengan mudah kamu lihat di media sosial. Biasanya, harga rumah kontainer ini jauh lebih murah dari mendirikan rumah tapak. Intinya, sih, kamu tinggal fokus mencari tanah yang bisa dibeli sebagai tempat kontainer tersebut ditempatkan. Biasanya lahannya juga nggak terlalu luas. Jadi, kamu nggak akan menghabiskan uang terlalu banyak untuk membelinya.
Terkesan sebagai ide yang brilian bagi siapa saja yang membutuhkan rumah, ya? Tapi, sebelum kamu memutuskan untuk memilih rumah kontainer, ada baiknya ketahui sejumlah fakta positif dan negatif dari rumah ini, Millens. Simak baik-baik, ya!
Biaya Lebih Murah
Kalau kamu mengecek di media sosial atau toko online, rumah kontainer punya harga bervariasi dari Rp40 jutaan sampai yang lebih dari Rp100 jutaan. Perbedaan variasi harga ini bergantung pada desain, bahan, perakitan, biaya pengiriman, dan lain-lain. Jika dikombinasikan dengan harga tanah sebagai lokasi tempat rumah kontainer ini ditempatkan, rata-rata jauh lebih murah dari harga rumah dan tanah yang tersedia di pasaran sekarang, Millens.
Mudah dikonstruksi
Beda dengan rumah tapak yang terkadang membutuhkan waktu pembangunan sampai beberapa bulan, rumah kontainer bisa dikonstruksi lebih cepat. Selain itu, dalam banyak kasus, rumah kontainer juga bisa dipindah-pindah jika dibutuhkan. Bahannya yang biasanya terbuat dari logam membuatnya lebih tahan lama dari rayap atau hal-hal lain yang bisa bikin rumah tapak pada umumnya.
Belum tentu aman bagi kesehatan dan lingkungan
Kebanyakan rumah kontainer dibuat dari kontainer bekas. Masalahnya, terkadang kontainer ini sebelumnya dipakai untuk membawa bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Proses pembersihan dan konstruksi kontainer ini bisa saja merusak lingkungan, lo.
Panas dan bising
Karena terbuat dari logam, rumah kontainer cenderung panas sehingga kamu perlu memasang air conditioner (AC) seharian. Kalau sudah begini, kamu haru siap-siap tagihan listrik boros, ya? O ya, karena terbuat dari logam pula, rumah kontainer cenderung lebih berisik dari rumah pada umumnya.
Itu dia kelebihan dan kekurangan rumah kontainer. Setelah tahu, masih tertarik memilikinya, Millens? (Arie Widodo/E05)