BerandaHits
Rabu, 16 Des 2025 09:01

Cerita Karl Bushby yang Masih Berjalan Kaki Keliling Dunia Sejak 1998

Karl Bushby saat berada di Turki dalam perjalanan keliling dunianya. (Dailysabah/AA)

Diperkirakan, Karl Bushby bakal menyelesaikan jalan kaki keliling dunianya pada September 2026 nanti.

Inibaru.id - Di dunia yang serba cepat dan penuh pilihan transportasi instan, kisah Karl Bushby terasa seperti anomali. Saat banyak orang mengukur jarak dengan jam penerbangan atau notifikasi peta digital, pria asal Inggris ini memilih cara paling purba, yaitu berjalan kaki. Yang lebih gila, dia nggak melakukan jalan kaki biasa, melainkan berjalan keliling dunia selama hampir tiga dekade.

Karl Bushby memulai langkahnya pada 1 November 1998 dari Punta Arenas, Chile. Saat itu usianya 29 tahun, dengan rencana awal menuntaskan perjalanan dalam waktu 12 tahun. Kenyataannya jauh berbeda. Kini, setelah 27 tahun berlalu dan usianya mencapai 56 tahun, ia masih berada di tengah perjalanan.

Bedanya, garis akhir sudah dekat. Dari posisinya sekarang di Hungaria, Bushby tinggal menempuh perjalanan sekitar 1.500 kilometer lagi menuju Hull, kota kelahirannya di Inggris, tempat ibunya menunggu sejak lama. Diperkirakan, dia bakal pulang kampung pada September 2026, Gez.

Ekspedisi ini dikenal sebagai Goliath Expedition, sebuah perjalanan ambisius tanpa kendaraan bermotor apa pun. Total jarak yang sudah ia tempuh mendekati 49.900 kilometer, melewati 25 negara, lintas benua, dan lanskap ekstrem. Ia berjalan di gurun yang gersang, hutan tropis yang lembap, tundra Siberia yang membeku, hingga menyeberangi es di Selat Bering. Di beberapa titik, demi menjaga kesinambungan langkahnya, ia bahkan harus berenang melintasi perairan.

Yang menarik, Bushby menjalani semua itu dengan peralatan yang sangat minimal. Di tengah era GPS dan ponsel pintar, ia justru mengandalkan peta kertas, pensil, dan kalkulator sederhana untuk merencanakan rute. Hambatan terbesarnya bukan hanya soal fisik, tapi juga urusan visa, pendanaan, dan situasi global seperti pandemi yang sempat menghentikan langkahnya cukup lama.

Karl Bushby saat melewati area bersalju di Rusia. (Thehullstory)

Meski begitu, Bushby tidak pernah menganggap perjalanannya sekadar tantangan fisik. Baginya, ini adalah cara memahami dunia secara utuh. Selama hampir 30 tahun berjalan, ia bertemu ribuan orang dari latar belakang yang sangat beragam. Dari desa terpencil hingga wilayah yang jarang tersentuh pelancong, ia merasakan langsung bantuan dan keramahan orang-orang asing.

Dari pengalaman itulah ia menarik satu kesimpulan sederhana tapi kuat: dunia tidak seburuk yang sering digambarkan. Banyak orang baik yang dengan sukarela memberinya makanan, tempat berteduh, atau sekadar teman bicara di tengah perjalanan panjangnya. Kebaikan-kebaikan kecil itu, menurut Bushby, menjadi bahan bakar yang membuatnya terus melangkah dengan mantap.

Kini, saat akhir perjalanan semakin dekat, perasaan Bushby justru campur aduk. Selama 27 tahun, hidupnya hanya berfokus pada satu hal, yaitu satu demi satu melangkahkan kaki. Membayangkan semua itu berhenti saat ia tiba di rumah terasa ganjil baginya.

“Aku merasa belum siap kalau semua ini kemudian tiba-tiba berhenti saat sudah sampai di rumah,” ungkap Bushby sebagaimana dinukil dari Bbc, (10/6/2025).

Kisah Karl Bushby sudah telanjur menjadi simbol ketekunan. Ia membuktikan bahwa mimpi yang terdengar mustahil bukan soal kecepatan, melainkan konsistensi. Selama seseorang terus melangkah, bahkan perjalanan sejauh mengelilingi dunia pun pada akhirnya bisa diselesaikan. Keren banget ya, Gez? (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: