BerandaHits
Sabtu, 1 Agu 2025 16:22

Cegah Kasus Tertemper Kereta Terulang, KAI Daop 4 Semarang: Lebih Tertib, yuk!

Petugas palang kereta saat sedang bertugas. Daop 4 Semarang rilis ada 7 kejadian orang tertemper kereta selama bulan Juli. (KAI Daop 4)

Tujuh kasus temperan kereta dinilai bukan sekadar angka statistik, melainkan cermin nyata bahwa kesadaran terhadap keselamatan perjalanan kereta api masih harus ditingkatkan secara serius.

Inibaru.id – KAI Daop 4 Semarang menilai, banyaknya kasus kecelakaan di perlintasan rel karena tertemper kereta selama Juli 2025 merupakan cermin nyata bahwa kesadaran terhadap keselamatan perjalanan kereta api masih harus ditingkatkan secara serius.

Berdasarkan catatan KAI, telah terjadi tujuh kasus temperan (benturan) antara kereta api dengan kendaraan atau pejalan kaki di wilayah Daop 4 selama Juli ini; baik yang terjadi di sepanjang jalur kereta api maupun di perlintasan sebidang.

Dari ke-7 kasus tersebut, empat orang dinyatakan meninggal dunia, dua korban luka berat, dan satu luka ringan. Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo mengatakan, angka ini bukan sekadar statistik, tapi bentuk kesadaran atas keselamatan yang kurang.

"Mayoritas kejadian disebabkan oleh kelalaian warga yang tidak mengindahkan aturan keselamatan di jalur KA," tuturnya, Jumat (1/8/2025). "Setiap temperan yang terjadi bukan hanya berdampak pada korban, tetapi juga keselamatan perjalanan kereta api yang membawa banyak nyawa."

Keselamatan adalah Prioritas

Franoto mengungkapkan, KAI telah berkomitmen untuk menjadikan keselamatan perjalanan kereta api sebagai prioritas. Maka, keselamatan ini harus dijaga bersama, karena dalam dunia perkeretaapian, satu kelalaian kecil dapat berakibat fatal dan menelan banyak korban jiwa.

Menurutnya, saat ini kecepatan perjalanan kereta api di wilayah Daop 4 Semarang telah mencapai rata-rata hingga 120 kilometer per jam yang merupakan suatu lompatan signifikan dalam upaya meningkatkan efisiensi layanan. Namun, kecepatan tinggi ini juga membawa konsekuensi yang besar.

"Konsekuensi dari kecepatan ini adalah jarak pengereman kereta yang menjadi jauh lebih panjang, membuat peluang untuk berhenti mendadak di hadapan halangan menjadi nyaris mustahil," paparnya.

Dia menambahkan, masyarakat harus memahami bahwa dalam situasi ini, keselamatan diri di jalur kereta api bakal sangat bergantung pada sikap disiplin dan kewaspadaan mutlak setiap individu.

Sosialisasi ke Masyarakat

Menyadari kompleksitas tantangan ini, KAI Daop 4 secara konsisten melakukan sosialisasi keselamatan kepada masyarakat. Edukasi diberikan melalui berbagai saluran, mulai dari tatap muka hingga penyebaran kampanye keselamatan di media sosial dan media massa.

"Pesan kami sederhana, bahwa keselamatan di jalur kereta api adalah tanggung jawab kita semua. Jadi, jangan beraktivitas di area jalur KA. Lalu, di perlintasan sebidang, pastikan keamanan dengan menengok kiri dan kanan sebelum melintas," jelas Franoto.

KAI Daop 4 Semarang menyerukan kepada seluruh pengguna jalan untuk menjadikan keselamatan sebagai kesadaran kolektif, bukan sekadar formalitas, karena di balik setiap klakson panjang kereta, ada tangisan keluarga yang nggak pengin kehilangan.

"Kita semua ingin tiba di tujuan dengan selamat. Maka, tanpa lelah kami ingatkan bahwa keselamatan bukan hanya tentang aturan, tapi upaya menyelamatkan kehidupan. Jadi, mari bangun budaya selamat, karena satu keputusan disiplin dari Anda hari ini bisa menyelamatkan banyak nyawa," tandasnya.

Imbauan ini masuk akal. Perlu kamu tahu, melintasi rel kereta saat portal telah ditutup bukanlah bentuk keberanian, tapi tindakan konyol yang berpotensi membahayakan seluruh penumpang kereta. Jadi, bersabarlah sebentar hingga portal dibuka ya. (Murjangkung/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: