BerandaHits
Senin, 28 Des 2025 18:03

Bukan Cuma Soal Cuaca Panas, Ahli Sebut Perubahan Iklim Langgar HAM!

Perubahan iklim. (via Kompas)

Perubahan iklim ternyata bukan cuma soal lingkungan, tapi sudah masuk ke ranah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Para ahli memperingatkan bahwa kenaikan suhu bumi yang kian ekstrem telah merenggut hak hidup jutaan orang, terutama mereka yang tinggal di negara kepulauan.

Inibaru.id – Selama ini kita mungkin menganggap perubahan iklim sebatas cuaca yang makin nggak menentu atau hobi mengeluh "duh, panas banget ya hari ini!". Tapi bagi para ahli lingkungan, masalah ini jauh lebih serius dari sekadar gerah. Perubahan iklim kini mulai dipandang sebagai bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) secara global.

Joyeeta Gupta, seorang profesor lingkungan dari University of Amsterdam, mengungkapkan bahwa krisis iklim telah merenggut hak dasar jutaan orang untuk bertahan hidup. Menurutnya, kenaikan suhu bumi bukan cuma angka di termometer, tapi ancaman nyata bagi eksistensi manusia.

Target 1,5 Derajat yang Belum Cukup Aman

Pemerintah bisa membuat aturan untuk mengurangi emisi. (Shutterstick/aapsky)

Mungkin kamu sering dengar target Perjanjian Paris untuk menahan kenaikan suhu bumi di angka 1,5 derajat Celsius. Masalahnya, bagi negara-negara kepulauan kecil, angka itu tetap saja menakutkan.

Kenaikan air laut, intrusi air asin ke sumber air minum, hingga badai ekstrem bisa melenyapkan seluruh wilayah negara mereka dari peta. Bayangkan, kehilangan tanah air karena kesalahan yang mayoritas dilakukan oleh negara-negara industri besar. Nggak adil banget, kan?

Dalam penelitiannya di jurnal Nature, Gupta mencatat fakta pahit: kenaikan suhu 1 derajat Celsius saja sebenarnya sudah melanggar HAM bagi sekitar 100 juta orang di dunia. Padahal, bumi diprediksi bakal melewati ambang 1,5 derajat pada tahun 2030 nanti.

Dampaknya nggak main-main, Gez. Apa saja?

- Gletser Himalaya Mencair: Sekali hilang, nggak akan bisa kembali. Padahal ini sumber air bagi jutaan manusia.

- Ekosistem Runtuh: Hilangnya flora dan fauna yang menjaga keseimbangan hidup kita.

- Pengungsi Iklim: Banyak orang kehilangan lahan dan pekerjaan, terpaksa pindah tapi status hukum mereka sebagai "pengungsi iklim" belum diakui dunia internasional.

Si Kaya Harus Berubah

Gupta menegaskan kalau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nggak akan pernah tercapai kalau gaya hidup masyarakat berpenghasilan tinggi nggak berubah. Negara-negara kaya harus lebih agresif menurunkan emisi mereka.

“Kegagalan melakukan hal itu akan mengubah ketimpangan menjadi ketidakadilan,” tegas Gupta. Singkatnya, kenyamanan di satu sisi dunia jangan sampai dibayar dengan nyawa di sisi dunia lainnya.

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Volker Turk, juga mengingatkan kalau aksi iklim sebenarnya bisa jadi peluang kalau kita berkomitmen pada transisi yang adil. Melindungi kesehatan, pekerjaan, dan masa depan adalah cara kita memerangi ketidakadilan ini.

Dunia sedang nggak baik-baik saja, tapi dengan mulai peduli dan menyuarakan keadilan iklim, kita masih punya kesempatan buat memperbaiki keadaan. Yuk, mulai kurangi jejak karbon kita dari hal-hal kecil!

Menurutmu, langkah kecil apa yang paling efektif buat bantu bumi kita saat ini? (Siti Zumrokhatun/E05)


Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Pemandangan Sawah Hijau di Ubud Semingkir, Banjarnegara

14 Des 2025

Menilik Jejak Legendaris Warung Kopi Wak Nasir di Lasem, Rembang

14 Des 2025

Sambut Tahun Baru dari Lawang Sewu: Sepekan Penuh Musik, Kuliner, dan Pameran Fesyen

14 Des 2025

Kaki Dingin saat Demam Bikin Galau? Boleh Nggak Sih Pakai Kaos Kaki Tebal?

14 Des 2025

Gubernur Luthfi Minta Semua Puskesmas di Jateng Punya Dokter Gigi Spesialis

14 Des 2025

Tips Bikin Status WhatsApp Tidak Buram

15 Des 2025

Benarkah Warna Biru Bisa Mencegah Bunuh Diri?

15 Des 2025

Susuri Kawasan Heritage, Event Lari Semarang 10K Kian Diminati Peserta

15 Des 2025

Duduk Bersama Benahi Beda Tafsir Aturan Pertanahan di Jawa Tengah

15 Des 2025

Jelang Nataru, Harga Bahan Pokok di Semarang Stabil dan Terkendali

15 Des 2025

Sambut Nataru, Bandara Ahmad Yani Siapkan Posko dan Rute Baru!

15 Des 2025

Shio 2026; Tahun Kuda Api, Saatnya Lahirkan Ksatria Berani!

15 Des 2025

Cerita Karl Bushby yang Masih Berjalan Kaki Keliling Dunia Sejak 1998

16 Des 2025

Waspada Bencana Alam saat Libur Nataru

16 Des 2025

Persiapan Libur Nataru, Bandara Ahmad Yani Semarang Punya 2 Penerbangan Baru

16 Des 2025

Peluang Event Lari Semarang 10K Menyamai Level Borobudur Marathon

16 Des 2025

Viral Dugaan Harimau Semarang Zoo Dijual, Begini Kata Pengelola!

16 Des 2025

Kondisi Psikologis Korban Acap Terabaikan, SCU Semarang Kirim Tim Trauma Healing ke Sumatra

16 Des 2025

Libur Natal, Stasiun di Semarang Diserbu 145 Ribu Penumpang, KA Tawang Jaya Jadi Favorit!

16 Des 2025

Mengenal Tradisi Pancen; Cara Orang Jawa 'Menjamu' Leluhur Jelang Hari Raya

16 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: