BerandaHits
Selasa, 9 Apr 2018 12:59

Targetkan Peningkatan Penjualan, Adidas Tambah Investasi Digital

Targetkan Peningkatan Penjualan, Adidas Tambah Investasi Digital

Salah satu ritel Adidas di Amerika Serikat. (dreamstime.com)

Adidas tak lagi hanya fokus pada penjualan ritel. Merek asal Jerman tersebut berencana meningkatkan pendapatan mereka dari penjualan online dengan target 10-12% per tahun.

Inibaru.id – Demi mencapai peningkatan target penjualan daring (online) sebesar 10-12% per tahun, Adidas berencana meningkatkan investasi digitalnya sebesar 900 euro. Rencana tersebut muncul lantaran penjualan online merek asal Jerman ini meningkat 57%. Lantaran akan fokus pada penjualan online, Adidas pun berencana menutup sebagian besar tokonya.

Sejak bergabung pada 2016 silam, Kasper Rorsterd selaku CEO Adidas telah berhasil meningkatkan pendapatan perusahaannya sebesar Rp 21,2 miliar atau naik sekitar 16% dari pendapatan tahun sebelumnya. Dirinya juga mengungkapkan bahwa di masa depan Adidas akan memiliki sedikit toko untuk menjaga profitabilitas secara e-commerce.

Dikutip dari marketwatch.com, sejauh ini Adidas telah menutup sekitar 200 ritelnya di Rusia. Sebelumnya produk yang juga menjadi sponsor Real Madrid tersebut hanya menargetkan sekitar 160 ritel, namun jumlahnya kian bertambah seiring angka penjualan yang terus menurun hingga 11%.

“Selama bertahun-tahun Adidas memiliki banyak ritel, namun sekarang kami hanya fokus pada website karena itulah toko terpenting kami. Investasi 900 euro itu rencananya berupa logistik dan peningkatan operasi digital. Kami mempekerjakan 20 orang untuk fokus di sana,” jelas Rosterd.

Langkah ini dimulai dengan diluncurkannya aplikasi online Adidas di Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman beberapa waktu lalu. Selain di negara-negara tersebut, aplikasi ini juga rencananya bakal diluncurkan di Kanada, Spanyol, dan Prancis.

Memiliki 2500 ritel dan 13 ribu waralaba secara global, Adidas bukanlah satu-satunya merek yang mengambil langkah untuk mengurangi toko fisik dan fokus pada penjualan online. Langkah ini juga dilakukan Nike selaku pesaing terberat Adidas yang sebelumnya memiliki 30 ribu ritel dan kini hanya bekerja sama dengan 40 ritel besar. (IB15/E01)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025

Mereka yang Terlibat dalam Suap Putusan 'Onslag' Kasus Korupsi Minyak Goreng

15 Apr 2025

Harus Bagaimana Agar Ambulans Nggak Lagi Kena Tilang ETLE?

15 Apr 2025

Warga Semarang Sambut Gembira Penghapusan Denda Pajak Kendaraan

15 Apr 2025

Berasal dari Tradisi Eropa, Kelinci Paskah Jadi Simbol Kesuburan

15 Apr 2025

Alasan Sejumlah Asosiasi Jurnalis Menolak Program Rumah Subsidi Wartawan

16 Apr 2025

'Burning'; Ketika Ending Sebuah Film Justru Bikin Bingung Penontonnya

16 Apr 2025