BerandaHits
Jumat, 17 Jul 2025 19:28

Benarkah Vampir Takut Matahari? Begini Asal-usul Mitos yang Nggak Pernah Ada di Kisah Dracula Ini

Bagaimana asal-usul anggapan vampir takut pada matahari? (Freepik)

Dalam bayangan populer, vampir pasti takut sinar matahari. Tapi tahukah kamu? Mitos ini ternyata bukan bagian asli dari kisah vampir klasik, bahkan tidak disebut dalam novel 'Dracula' karya Bram Stoker!

Inibaru.id - Pucat, bertaring, berpakaian gelap, dan mengisap darah; itulah gambaran khas vampir yang terbentuk dari cerita-cerita horor dan film. Tapi ada satu ciri yang paling sering dikaitkan dengan vampir modern yakni takut cahaya matahari. Saking kuatnya, sinar mentari disebut bisa langsung membakar atau membunuh vampir.

Namun ternyata, dalam kisah-kisah vampir awal, termasuk novel legendaris Dracula (1897), nggak ada cerita soal vampir yang musnah karena sinar matahari. Bahkan Count Dracula dikisahkan masih bisa berkeliaran di siang hari, hanya saja kekuatannya menurun.

Lalu dari mana asal mitos vampir yang alergi sinar matahari?

Untuk melacaknya, kita harus mundur ke era jauh sebelum Hollywood membuat vampir tampil memukau. Menurut Paul Barber dalam bukunya Vampires, Burial, and Death, sosok vampir berasal dari cerita rakyat Eropa Timur di masa wabah. Tubuh-tubuh yang membusuk tanpa pemakaman layak menciptakan bayangan-bayangan horor akan “mayat hidup” yang bangkit untuk mengisap darah.

Berbeda dengan versi film yang ramping dan memesona, vampir dalam cerita rakyat dulu digambarkan kembung dan berwarna merah tua, bukan pucat mengilap. Konsep vampir yang elegan dan bangsawan baru muncul di era sastra Gotik abad ke-19, lewat karya seperti The Vampyre (1819) oleh John Polidori dan Carmilla (1872) oleh Sheridan Le Fanu.

Namun tetap, belum ada sinar matahari yang bisa membunuh.

Nosferatu Jadi Pelopor

Nosferatu 1922 berhasil menancapkan persepsi bahwa vampir takut matahari. (Glassglow Guardian)

Baru pada tahun 1922, dalam film bisu Jerman Nosferatu, muncul adegan ikonik yang mengubah segalanya. Vampir menyeramkan bernama Count Orlok berubah jadi asap saat terkena cahaya fajar. Inilah momen pertama dalam sejarah fiksi ketika vampir digambarkan hancur oleh matahari dan sejak itu, citra tersebut menempel kuat di benak publik.

Ada pula teori medis yang mencoba menjelaskan mitos ini. Beberapa pakar percaya bahwa gambaran vampir berasal dari penyakit porfiria, kelainan darah yang bisa membuat kulit sensitif terhadap cahaya. Penderitanya juga sering pucat, dan gejala-gejalanya konon cocok dengan deskripsi vampir. Namun teori ini juga diragukan oleh banyak peneliti karena nggak ada bukti kuat bahwa orang zaman dulu menghubungkan porfiria dengan mitos vampir.

Menariknya, mitos vampir yang takut matahari justru lahir bukan dari cerita rakyat, bukan pula dari sastra, tapi dari sinema.

Dan dari situ, lahirlah warisan visual yang masih bertahan sampai sekarang. Yap, film, serial, bahkan pop culture. Vampir modern, mulai dari Blade hingga Twilight, nyaris selalu ditampilkan punya hubungan “bermasalah” dengan cahaya matahari.

Jadi, kalau kamu berencana menulis cerita vampir, ingatlah bahwa nggak semua vampir harus terbakar saat matahari terbit, Gez. Kamu bisa kok kembali ke akar mitos atau menciptakan versi yang benar-benar baru. Gimana kalau vampir yang workaholic karena takut miskin? Hehe (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: