BerandaHits
Sabtu, 26 Jun 2020 11:32

Begini Tanggapan Unilever Usai Produknya Diboikot Warganet Karena Dituding Dukung LGBT

Unilever mendapat ancaman pemboikotan dari warganet usai menyatakan dukungan terhadap komunitas LGBTQI di Instagram. (Instagram/Unilever)

Unilever mendapat kecaman dari warganet setelah menunjukkan dukungannya terhadap komunitas LGBTQI. Kini perusahaan yang berpusat di Amsterdam, Belanda, itu mendapat ancaman pemboikotan lantaran menawarkan lingkungan kerja yang menerima keberagaman.

Inibaru.id – Unilever Global menunjukkan dukungannya terhadap komunitas Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Questioning, dan Intersex (LGBTQI) melalui postingannya di Instagram pada Jumat (19/6/2020). Dalam unggahannya tersebut, Unilever mengatakan pihaknya telah menandatangani Deklarasi Amsterdam. Deklarasi ini menunjukkan bahwa Unilever berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang menerima keberagaman.

Kami berkomitmen membuat para kolega LGBTQI bangga pada kami seperti kami bangga pada mereka. Karena itu pada Pawai Kebanggaan ini, kami bermaksud: menandatangani Deklarasi Amsterdam untuk memastikan bahwa semua orang di Unilever memiliki akses ke tempat kerja yang memiliki nilai-nilai inklusif.” tulis Unilever.

Unilever juga menegaskan bahwa pihaknya dukungan ini adalah bentuk koalisi global dengan komunitas LGBTQI. Menanggapi postingan itu, nggak sedikit warganet Indonesia yangmerasa kecewa terhadap keputusan Unilever.

Sebagai negara dengan kultur agama yang kuat, warganet merasa Unilever nggak menghormati nilai-nilai lokal. Mereka lantas menyerukan pemboikotan terhadap seluruh produk perusahaan yang berpusat di Belanda ini.

Logo asli Unilever. (fabrikbrands)

“Saya cinta banget sama produk Unilever, tapi gara-gara lihat postingan ini saya tidak akan lagi memakai produk Unilever karena saya benci LGBT tapi Unilever malah mendukung, auto cari produk lain, goodbye Unilever.” tulis seorang warganet dengan akun @nurindahpermana.

Menanggapi kecaman dari warganet, Sancoyo Antarikso selaku Governance and Corporate Affairs Director Unilever Indonesia mengatakan sebagai perusahaan multinasional yang beroperasi di lebih dari 180 negara, Unilever memang telah berkomitmen menjadi tempat kerja yang menawarkan keberagaman. Meski begitu, dia juga mengonfirmasi Unilever tetap menghormati dan memahami budaya, nilai, dan norma yang berlaku di masing-masing negara, termasuk Indonesia.

Kalau menurut kamu, pemboikotan produk Unilever karena mendukung komunitas LGBTQI ini perlu nggak, sih Millens? (Wow/IB15/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024