BerandaHits
Kamis, 4 Agu 2021 13:00

Banyak Air Nggak Layak Dikonsumsi, Tinggal Berapa Cadangan Air Tanah di Bumi?

Sumber air kini banyak yang dipenuhi sampah, limbah, dan polusi. Sisa cadangan air tanah di bumi pun semakin menipis. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Makin banyak air sumur sungai, danau, dan sumber air lain yang tercemar. Air pun jadi nggak layak dikonsumsi. Nah, kira-kira tinggal berapa ya cadangan air tanah di bumi?

Inibaru.di – Salah satu masalah iklim yang jadi pembahasan banyak ahli adalah ketersediaan air bersih. Maklum, air sungai, air sumur, air danau, dan sumber air lainnya kini sudah banyak yang tercemar polusi, sampah, hingga limbah rumah tangga. Nah, kira-kira tinggal berapakah cadangan air tanah di bumi?

Kamu tahu sendiri kan air tanah sangat dibutuhkan untuk manusia. Air ini diambil untuk dikonsumsi sebagai air minum, mandi, cuci-cuci, dan kebutuhan lainnya. Masalahnya, dalam 50 tahun terakhir, terjadi perubahan yang sangat luar biasa pada permukaan bumi.

Polusi, sampah, limbah, dan berbagai hal buruk lainnya ikut mempengaruhi kondisi air tanah tersebut.

Di kawasan pedesaan, air tanah yang berkualitas dan bersih lebih mudah didapatkan. Cukup dengan membuat sumur dangkal, air tanah sudah bisa keluar dan bisa dikonsumsi. Beda soal dengan air tanah di perkotaan.

Sumur dangkal mungkin bisa mengeluarkan air. Tapi, bisa jadi airnya sudah kotor dan penuh polusi.

Solusinya, banyak warga kota yang membuat sumur bor atau sumur artetis yang jauh lebih dalam. Masalahnya, pengeboran besar-besaran air tanah ini juga bisa membuat cadangan air tanah pun habis.

Nah, demi memastikan seberapa banyak cadangan air tanah di bumi, peneliti hidrogeologi dari University of Victoria, Kanada, Tom Gleeson melakukan penelitian yang terbit hasilnya di jurnal Nature Geoscience pada 2015 lalu. Penelitian ini bertajuk The Global Volume and Distribution of Modern Groundwater.

Meski jumlah cadangan air tanah masih banyak, kalau nggak dikelola dan dijaga, bisa segera habis. (Flickr/ Ya, saya inBaliTimur)

Hasilnya adalah, di kedalaman 2 kilometer di atas kerak benua, ada 22,6 juta kilometer kubik air tanah yang tersedia. Menariknya, sekitar 0,1 sampai 5,0 juta kilomter kubik air tanah ini adalah yang terbarukan dalam 50 tahun belakangan. Angka ini menunjukkan bahwa 6 persen air tanah di bagian paling atas dari planet yang kita huni ini adalah air modern.

Meski terlihat sebagai jumlah yang besar, Gleeson menyebut jumlah air ini justru lebih kecil dari yang dia perkirakan. Dia menyebut sumber air ini bisa saja habis jika kita nggak kunjung mengelola alam dengan baik. Apalagi jika air-air bersih dalam bentuk sungai, danau, hingga permukaan tanah kita terus terpapar polusi, limbah dan sampah.

Bisa jadi, dalam tempo beberapa puluh tahun ke depan, air bersih bakal habis dan anak cucu kita bakal kesulitan mendapatkannya.

Kita juga harus semakin baik dalam menjaga ekosistem alam dengan menanam pohon atau memastikan resapan air berfungsi dengan baik. Dengan melakukannya, air bisa kembali masuk ke dalam tanah dan akhirnya membuat air-air tanah berkualitas terbarukan dan bisa dipakai oleh generasi manusia mendatang.

Yuk, jaga cadangan air di bumi, ya Millens. Demi anak cucu kita juga nantinya. (Nat/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: