BerandaHits
Rabu, 12 Agu 2025 19:01

Bagaimana Krisis Iklim Bikin Gajah dan Warga Sumatera Bertengkar?

Perubahan iklim membuat gajah kehilangan habitat sehingga merambah permukiman untuk mencari makan. (via Animalium)

Perubahan iklim membuat gajah Sumatera kehilangan sumber makanan di hutan, memaksa mereka masuk ke ladang warga. Di Ogan Komering Ilir, upaya kreatif seperti menanam padi di hutan dilakukan demi meredam konflik dan menyelamatkan kedua pihak.

Inibaru.id – Konflik antara manusia dan gajah Sumatera bukanlah cerita baru. Namun, di tengah krisis iklim yang makin terasa, ketegangan itu berpotensi membesar. Bukan karena gajah jadi lebih agresif, tapi karena rumah dan sumber makan mereka di hutan makin terancam.

Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dolly Priatna, mengungkapkan bahwa dampak perubahan iklim memang jarang terlihat langsung pada satwa, tapi sangat terasa pada ekosistem tempat mereka hidup. “Musim kemarau lebih panjang, hujan makin tak menentu semua itu memengaruhi ketersediaan pakan gajah,” ujarnya saat berkunjung ke redaksi Kompas, Jumat (8/8/2025).

Ketika sumber makanan di hutan menipis, gajah terpaksa mencari alternatif, dan sering kali itu berarti masuk ke ladang warga. Salah satu wilayah yang kerap merasakan dampaknya adalah Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Di sana, sebagian besar warga menggantungkan hidup dari bertani padi yang ironisnya juga terancam oleh pola hujan nggak menentu akibat perubahan iklim.

“Bagi petani, gagal panen karena cuaca sudah berat. Kalau ditambah sawah dimasuki gajah, kerugiannya bisa dobel,” kata Dolly.

Mencari solusi, Belantara Foundation mencoba langkah unik: menanam padi di area hutan produksi yang tergenang air. Tujuannya sederhana yaitu menyediakan “sawah” untuk gajah, agar mereka nggak lagi merambah ke desa. Selain itu, pemerintah juga menanam rumput gajah dan memberi pakan tambahan di hutan produksi.

Diprediksi gajah Sumatra Selatan hanya tinggal 100 ekor. (Antara)

“Kami berpikir, kenapa tidak kami tabur saja padi di genangan air di hutan produksi, supaya gajahnya makan di sana, bukan di sawah warga,” tambahnya.

Harapannya, strategi ini bukan hanya meredam konflik, tapi juga menjaga ekonomi masyarakat. Mengingat, populasi gajah di OKI dan wilayah Sumatera Selatan masih cukup signifikan yaitu lebih dari 100 ekor, langkah melindungi ekosistem mereka menjadi krusial.

Di tengah krisis iklim, menjaga jarak aman antara gajah dan manusia bukan sekadar soal keamanan ya, Gez, tapi juga tentang keberlangsungan hidup kedua belah pihak. Karena, ketika hutan aman dan gajah cukup makan, warga pun bisa tidur nyenyak tanpa khawatir ladang mereka diacak-acak sang raksasa hutan. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: