BerandaHits
Minggu, 19 Okt 2024 14:11

Asal Usul Tren 'Bag Charm', Aksesori Kecil yang Memikat

Tren bag charm berawal dari tahun 2000-an. (fashion magazine)

'Bag charm', aksesori kecil yang digantung pada tas, telah menjadi tren fashion yang sangat digemari dalam beberapa tahun terakhir. Tren ini nggak hanya memberikan sentuhan personalisasi pada tas, tetapi juga memiliki sejarah panjang yang bermula dari kebutuhan praktis hingga berkembang menjadi simbol gaya dan status di dunia mode modern. Dari rumah mode ternama hingga koleksi eksklusif, 'bag charm' kini menjadi aksesoris wajib bagi para pecinta fashion.

Inibaru.id - Bag charm, aksesori kecil yang digantung pada tas, telah menjadi tren mode yang sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Namun, tren ini sebenarnya memiliki sejarah panjang yang berevolusi dari kebutuhan praktis menjadi pernyataan gaya.

Sejarah dan Evolusi

Tren gantungan tas berakar pada sejarah aksesoris yang digunakan manusia sejak lama. Pada abad pertengahan, orang-orang sering menggantungkan benda-benda penting seperti kunci atau koin pada pakaian atau tas mereka. Dengan berkembangnya teknologi dan pergeseran dalam dunia mode, fungsi aksesori ini bergeser dari kebutuhan praktis menjadi lebih dekoratif.

Bag charm dalam bentuk modern mulai populer di tahun 2000-an, ketika banyak rumah mode terkenal seperti Louis Vuitton, Fendi, dan Chanel mulai merilis koleksi eksklusif mereka. Gantungan tas awalnya digunakan untuk memberi personalisasi pada tas, terutama pada tas mewah yang sering kali memiliki desain seragam. Menggantungkan aksesori lucu atau elegan pada tas membantu pemiliknya mengekspresikan kepribadian unik mereka.

Tren bag charm yang populer dalam dunia fashion sering dikaitkan dengan ikon gaya Jane Birkin, namun tidak sepenuhnya benar jika mengatakan bahwa dia yang memeloporinya. Jane Birkin memang dikenal dengan Birkin bag, tas ikonik yang dirancang oleh Hermès atas inspirasinya, tetapi bukan bag charm itu sendiri yang menjadi fokusnya.

Jane Birkin sering terlihat menambahkan aksesori atau benda-benda pribadi ke tasnya, seperti gantungan kunci atau jimat kecil, yang dapat dianggap sebagai awal dari konsep personalisasi tas. Kebiasaan ini mungkin mempengaruhi lahirnya tren bag charm yang kita kenal sekarang. Namun, tren bag charm modern yang beragam dan penuh gaya lebih dipopulerkan oleh rumah mode ternama seperti Louis Vuitton dan Fendi di era 2000-an, ketika mereka mulai memproduksi aksesori khusus untuk tas mewah.

Jadi, meski Birkin mungkin berperan dalam mempopulerkan aksesori tas dalam kapasitas informal, tren bag charm yang saat ini populer lebih dipengaruhi oleh perkembangan dunia fashion dan industri aksesori beberapa dekade terakhir.

Fungsi Dekoratif dan Koleksi

Tren ini semakin terangkat dengan melibatkan para idol. (Popmama)

Saat ini, bag charm menjadi lebih dari sekadar dekorasi tas. Mereka hadir dalam berbagai bentuk seperti boneka mini, pom-pom, hingga gantungan berlogo merek terkenal. Banyak orang menjadikannya sebagai barang koleksi, terutama karena beberapa merek mengeluarkan edisi terbatas yang hanya diproduksi dalam jumlah kecil.

Selain itu, bag charm juga dapat digunakan sebagai simbol status, karena beberapa gantungan eksklusif dari rumah mode ternama memiliki harga yang cukup mahal, bahkan sebanding dengan tas itu sendiri.

Daya Tarik Mode dan Personalitas

Tren bag charm berkembang seiring dengan meningkatnya minat terhadap individualitas dalam mode. Di era di mana personalisasi menjadi penting, bag charm memberikan kebebasan untuk menghias tas sesuai dengan gaya dan kepribadian pemiliknya. Gantungan tas ini juga memungkinkan pemiliknya mengubah tampilan tas yang sama hanya dengan menambahkan aksesori berbeda.

Dari kebutuhan praktis di masa lalu hingga pernyataan mode modern, bag charm membuktikan bahwa aksesori kecil dapat membawa dampak besar dalam menciptakan penampilan yang unik dan personal.

Kalau kamu suka menggantungkan bag charm juga nggak, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: