BerandaHits
Selasa, 4 Mei 2020 11:34

Apes! Kasus Video Prank Ferdian Paleka Berbuntut Panjang

Video Ferdian saat akan prank para Trasnpuan (Twitter.com/Lini_ZQ)

Ferdian Paleka dan rekan-rekannya membuat konten prank (jebakan) untuk para transpuan (waria). Bukan pujian yang didapat, video tersebut malah menyeret Ferdian ke ranah hukum. Rumah Ferdian pun didatangi massa yang nggak terima.

Inibaru.id – Konten prank (jebakan) memang kerap menjadi andalan para Youtuber. Reaksi spontan yang para korban bisa menimbulkan gelak tawa. Namun, hal ini nggak berlaku bagi video jebakan yang baru-baru ini dibuat Ferdian Paleka dan kawan-kawannya.

Dalam video tersebut, Ferdian menyebutkan bila dia menelusuri kota Bandung untuk mencari keberadaan para transpuan.

“Kalau ada bencong, kardus-kardus ini kita bagi, kalau nggak ada berarti kota ini aman waria,” ujar Ferdian.

Paket sembako yang akan dibagikan (Instagram.com/Lambe_turah)

Ferdian dinilai sudah melewati batas. Dia menipu para transpuan ini dengan berpura-pura memberikan sembako. Padahal, kardus ini isinya adalah sampah dan batu-bata. Tindakan ini dianggap sudah merendahkan derajat manusia.

Video yang diunggah pada 3 Mei 2020 itu dianggap nggak bermutu. Para warganet pun langsung melaporkan konten itu. Youtube pun akhirnya turun tangan menurunkan video tersebut lantaran dianggap mengandung kebencian dan kekerasan.

Nggak hanya mendapatkan tindakan dari Youtube, Ferdian kini juga harus menghadapi tuntutan hukum dari para transpuan yang menjadi korbannya. Dia telah dilaporkan ke Satreskrim Polrestabes Bandung. Korban berjumlah empat orang, yakni Sani (nama panggilan), Dini (56) alias Dani, Luna (25), dan Pipiw (30). Mereka mengaku nggak terima dengan aksi prank Ferdian.

Para transpuan saat melaporkan Ferdian (Suara.com/Cesar Yudistira)

Para transpuan ini menjelaskan kronologi menjadi korban konten jebakan Ferdian di depan aparat. Saat itu, mereka sedang mangkal di Jalan Ibrahim Adjie. Tiba-tiba saja Ferdian dan kawan-kawannya datang dan memberikan kardus sembako.

“Sakit hati saya, mereka ngasih kardus katanya bantuan. Eh pas dibuka taoge busuk,” kata Sani.

Menindaklanjuti laporan para transpuan, aparat kepolisian pun langsung bertindak mencari keberadaan Ferdian. Hal ini diungkap oleh Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indri Gini.

“Kita gabung dengan Polsek mencari keberadaan yang bersangkutan (Ferdian)," ujar Galih.

Dampak dari video jebakan ini ternyata lebih besar dari yang diduga. Akun Instagram Kabar Jabar mengunggah tiga foto yang menampilkan rumah Ferdian didatangi sejumlah warga bersama polisi. Satu unit mobil polisi pun telah disiapkan untuk mengamankan Ferdian.

Namun, hingga saat ini, keberadaan Ferdian belum diketahui.

“Kabarnya dia nggak ada di rumah alias kabur,” tulis Kabar Jabar.

Kalau menurut kamu, apa yang dilakukan Ferdian ini sudah melewati batas nggak sih, Millens? (Sua/MG31/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024