BerandaHits
Kamis, 24 Feb 2021 11:25

Apa Saja yang Paling Banyak Dicari Warganet Selama Pandemi?

Pandemi bikin google pencarian di 2020 lalu mengalami banyak perubahan dari tahun-tahun sebelumnya. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Pandemi Covid-19 mengubah berbagai sektor kehidupan. Bahkan, apa saja yang paling banyak dicari warganet di internet juga berubah. Berikut adalah kata kunci yang paling sering diakses di Google selama 2020. Apa saja, ya?

Inibaru.id - Rangkuman Google atas apa yang paling banyak dicari warganet Indonesia sepanjang 2020 sudah diumumkan. Data ini didapatkan dari laporan Year in Search 2020. Banyak kata kunci unik yang muncul dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini tentu saja disebabkan oleh berubahnya cara hidup manusia akibat terpengaruh pandemi Covid-19.

"Banyak ketidakpastian, terutama karena ada pandemi dan perubahan yang sangat drastis, sehingga banyak tren-tren baru yang mungkin kita tidak pernah lihat di tahun 2019 dan 2018," kata Head of Large Customer Marketing Google Indonesia, Muriel Makarim dalam sesi conference call, Selasa (23/2/2021).

Rangkuman dari Year in Search 2020 itu didapat dari 3 sumber, yakni Google Trends, eConomy 2020, dan Think With Google. Hasilnya, ada delapan kata kunci baru yang muncul saat pandemi, yakni; "Swab Test", "Antigen", "Rapid Test", "Serology Test", "Cara cuci tangan dengan benar", "Cara membuat sanitizer", "Reusable Mask", serta "Maskne".

Hal-hal tentang pandemi paling banyak dicari sepanjang 2020. (Pixabay)

Selain delapan kata kunci tadi, ada lima tren utama di daftar pencarian populer. Tren ini mengalami peningkatan berkelanjutan sepanjang tahun dan terus punya daya tarik. Berikut adalah tren-tren tersebut.

Mencari Pengetahuan atau Ilmu Baru

Tren ini muncul karena selama pandemi orang berupaya meningkatkan kualitas hidup. Entah itu dari segi fisik, mental, maupun pengetahuan akan isu sosial.

“Itu baik secara kesehatan fisik atau mental. Bahkan isu-isu sosial pun nggak lewat dicari, misalnya 'rasisme adalah', lalu juga 'gender quality'.” terang Murier.

Kepedulian Sosial Meningkat

Kepedulian tinggi pada masyarakat juga cenderung meningkat. Hal itu terlihat dari kenaikan penelusuran kata “menyumbangkan”. Yang nggak kalah penting, apresiasi untuk tenaga medis yang bedasarkan hasil penelusuran, mereka sudah dianggap bak pahlawan. Misalnya saja seperti "apresiasi untuk tenaga medis", "puisi untuk tenaga medis", dan "lagu untuk tenaga medis" sering dicari warganet.

Bedasarkan data Google, nakes sudah bak pahlawan. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Mencari Solusi untuk Kebutuhan di Rumah

Kalau yang ini bagian dari dampak aktivitas orang-orang yang lebih banyak dilakukan di rumah selama masa pandemi. Maka muncul keywords pencarian seperti “kegiatan anak di rumah” yang naik drastis hingga 330 persen. Pencarian kata kunci “e-learning” bahkan mencapai 180 persen.

“Orang-orang ‘mengadu’ ke Google Search buat cari solusi biar anak mereka sibuk sama kegaiatannya,” ujar Muriel.

Sweet Relief

Untuk tren ini, Google mencari tahu hingga ke dalam berbagai kanal hiburan yang diakses masyarakat selama pandemi. Nggak hanya hiburan secara digital, warganet juga mencari tips and trik untuk hobi baru seperti “tanaman rumah”, “hewan peliharaan”, dan “ikan cupang”.

Orang-orang juga sudah menyiapkan pekerjaan baru untuk jangka panjang sebagai adaptasi terhadap perubahan hidup. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Menyiapkan Masa Depan di Tengah Pandemi

Setelah berkutat dan beradaptasi dengan kebiasaan baru di masa pandemi, warganet mulai ancang-ancang untuk menyambut kehidupan jangka panjang dengan kondisi yang sama. Misalnya saja ada kenaikan penelusuran kata “daftar usaha” sebanyak 200 persen. Lalu juga “digital marketing” yang mencapai 35 persen.

Orang-orang kini mau nggak mau berguru pada Google untuk mencoba membuat usaha baru. Misalnya saja, ada kata kunci populer seperti “cara membuat aplikasi”. Pencarian itu hadir karena mungkin orang-orang mulai mengalihkan usahanya di e-Commerce.

Apa yang paling banyak dicari warganet selama pandemi menunjukkan banyaknya perubahan di dunia internet. Masyarakat berusaha sebaik mungkin beradaptasi dengan kondisi yang serba nggak pasti. Omong-omong, apakah kamu juga ikut meramaikan tren-tren pencarian di internet itu, Millens?Kom/IB28/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024