BerandaHits
Rabu, 5 Mar 2024 18:32

Angka Diabetes Meningkat, Kualifikasi Pangan Diperlukan

Penderita diabetes di Indonesia makin meningkat. (via alodokter)

Dengan kualifikasi pangan, masyarakat bisa paham mana makanan yang paling baik dikonsumsi, dikurangi, atau bahkan ditinggalkan. Hal ini penting jika nggak pengin terkena diabetes dan hipertensi.

Inibaru.id - Diabetes merupakan salah satu penyakit nggak menular yang menjadi perhatian serius dalam kesehatan masyarakat Indonesia. Data terkini dari Riskesdas pada tahun 2018 menunjukkan peningkatan signifikan dalam angka prevalensi obesitas, mencapai 21,8% dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 14,8%.

Dalam sebuah temu media melalui Zoom Meeting pada Senin (4/3/2024), Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, Dr. Eva, menyoroti tantangan yang dihadapi dalam pencegahan dan pengendalian obesitas. Salah satu tantangannya adalah kesadaran masyarakat akan status obesitas sebagai penyakit yang serius.

“Teknologi yang tidak mendukung aktivitas fisik dimana mudahnya transportasi dan gawai sehingga membuat masyarakat Indonesia malas bergerak kemudian peran pemerintah daerah yang masih perlu kita dorong untuk menciptakan lingkungan yang kondusif melalui aturan dan ruang-ruang, menyiapkan ruang-ruang olahraga untuk masyarakat,” kata Direktur P2P Dr. Eva.

Dampak Industrialisasi

Beberapa makanan mengandung bahan tambahan yang kosong nutrisi. (Ctvnews)

Bukan cuma teknologi yang membuat orang enggan beraktivitas fisik sehingga menimbulkan diabetes, tapi juga industrialisasi. Yap, secara nggak langsung, banyaknya produk industri yang bermunculan mendorong masyarakat untuk mengubah pola makan.

“Dampak industrialisasi itu membuat orang itu yang tadinya makan baik-baik saja akhirnya menjadi tidak baik-baik saja, karena banyak sekali imbuhannya dan menganggap pekerjaan paling penting dari apa yang kita makan,” kata Dr. dr. Tan yang juga menjadi narasumber.

Oleh sebab itu, Dr. dr. Tan menekankan pentingnya kualifikasi kelompok pangan. Menurutnya, pangan dikualifikasi menjadi empat kelompok. Pertama, makanan tanpa diproses seperti sayur, buah segar, padi-padian, kacang-kacangan, tepung tumbuk, pasta kering atau basah yang terbuat dari tepung dan air, telur, daging ikan segar atau beku, dan susu pasteurisasi.

"Kelompok kedua mencakup bahan masakan terproses, di antaranya gula, minyak, lemak, garam dan lainnya yang berasal dari bahan pangan dan digunakan di dapur.

Kelompok ketiga mencakup pangan proses, di antaranya produk kalengan, buah kering, produk daging yang diasinkan, keju rumahan, roti segar tidak dikemas," lanjut dia.

Sementara itu, kelompok keempat mencakup produk ultra proses, di antaranya minuman ringan, camilan kemasan, roti produksi massal, berbagai produk nugget dan makan beku bermerek, aneka produk yang nggak lagi mengandung bahan utuh, diproduksi industri besar-besaran dengan komersialisasi.

“Kualifikasi kelompok pangan ini bisa menjadi suatu pegangan untuk menilai apakah makanan makanan kita baik atau tidak,” kata Dr. dr. Tan.

Upaya Menekan Diabetes

Lalu, bagaimana upaya untuk menekan kasus diabetes? Dr. Eva menyarankan pentingnya deteksi dini serta peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat. Hal ini nggak hanya bertujuan untuk mencegah obesitas tetapi juga untuk menghindari penyakit nggak menular lainnya seperti diabetes mellitus dan hipertensi.

“Dari sisi pelayanan kesehatan, pelayanan terhadap penyandang obesitas harus dilakukan secara paripurna mulai dari upaya deteksi dini faktor risiko PTM yang dilakukan secara mandiri di Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu PTM atau Posyandu), puskesmas, maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya,” kata Dr. Eva.

Lebih lanjut, Dr. Eva menekankan bahwa pencegahan obesitas dapat dilakukan melalui perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Ini memerlukan komitmen dari setiap individu untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan pribadi mereka dan menjadi agen perubahan bagi keluarga dan masyarakat.

Dalam memperingati Hari Obesitas Sedunia, Kementerian Kesehatan RI menggelar temu media dengan tema global "Let’s Talk about Obesity", yang diterjemahkan menjadi tema nasional "Ayo, Lawan Obesitas".

Tema tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang faktor risiko obesitas dan pentingnya deteksi dini serta pelayanan kesehatan yang komprehensif.

Lantaran diabetes bisa menjalar ke masalah kesehatan lainnya, menjalankan pola hidup sehat bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Yuk ah mulai hidup sehat sedari muda, Millens. (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Diusulkan Jadi Menu Makan Sehat Gratis, Bagaimana Nutrisi Ikan Sarden?

14 Nov 2024

Mencicipi Tahu Kupat Bu Endang Pluneng yang Melegenda Sejak 1985

14 Nov 2024

PP Penghapusan Utang: Beban Utang Nelayan Rp4,1 Miliar di Batang Dihapus

14 Nov 2024

Tanda Kiamat Semakin Bertambah; Sungai Eufrat Mengering!

14 Nov 2024

Sah! Nggak Boleh Ada Pembagian Bansos dari APBD Jelang Coblosan Pilkada

14 Nov 2024

Pesan Sekda Jateng saat Lantik 262 Pejabat Fungsional: Jangan Anti-Kritik!

14 Nov 2024

Memahami Stigma Terhadap Perempuan yang Memilih Menikah Lagi Setelah Perceraian

14 Nov 2024

Lakukan Misi Kemanusiaan di Filipina, 10 Kru Heli Dapat Penghargaan Khusus

15 Nov 2024

Dapatkan Promo Pilkada 10 Persen Tiket Kereta Api untuk Keberangkatan 26-28 November 2024!

15 Nov 2024

Suruh Siswa Sujud dan Menggonggong, Ivan Dijerat Pasal Perlindungan Anak

15 Nov 2024

Soto Rem-Bang Gang Kuwera, Andalan Mahasiswa UNY Memadamkan Kelaparan

15 Nov 2024

Berbahaya, Jangan Googling Kata-kata Ini di Internet!

15 Nov 2024

Peluang Timnas Indonesia Melawan Jepang; Masih Ada Asa untuk Mencuri Poin

15 Nov 2024

JOMO, Menemukan Kebahagiaan dengan Melewatkan Hal-Hal yang Nggak Perlu

15 Nov 2024

Cantiknya Pantai Peyuyon; Serasa Main di Pantai Pribadi

16 Nov 2024

Hari Pemungutan Suara Pilkada 2024 Jadi Hari Libur Nasional

16 Nov 2024

Secuil Potongan Kehidupan Orang Indonesia di Short Video 'We' Karya Aco Tenri

16 Nov 2024

Gawai, Salah Satu Penyebab Kasus Kanker Usus Besar Naik di Kalangan Anak Muda Indonesia

16 Nov 2024

Sekda Imbau ASN Kabupaten Semarang Konsumsi Susu Segar

16 Nov 2024

Promo Besar Belum Tentu Hemat, Hati-Hati Belanja Impulsif!

16 Nov 2024