Inibaru.id - UKK Endokrinologi Anak dan Remaja Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Muhammad Faizi mengungkap tren kasus diabetes pada anak melonjak berpuluh kali lipat sejak 2010. Kebanyakan, kasus anak mengalami diabetes melitus tipe 1.
"Meningkat 70 kali lipat dan kebanyakan anak datang dalam keadaan berat, diabetic ketoacidosis (DKA) itu adalah komplikasi berat, koma, nggak sadar, sesak, sekaligus mengancam jiwa," terangnya.
Menurut, anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, meningkatnya kasus diabetes pada anak harus menjadi alarm penting bagi para pemangku kebijakan.
"Pemerintah harus bergerak cepat melakukan berbagai upaya guna menekan kasus tersebut," kata Netty dalam keterangan tertulis, Senin (6/2).
Dia meminta agar program kesehatan yang selama ini telah dianggarkan setiap tahunnya dijalankan secara efektif dan sesuai target sasaran.
"Program kesehatan dalam aspek promotif, preventif dan kuratif harus dimaksimalkan oleh Kemenkes ke daerah-daerah darurat diabetes anak," jelasnya.
Produk Makanan Manis
Dalam aspek promotif harus dimulai dengan edukasi kepada para orang tua soal pangan sehat dan kaya nutrisi. Jangan sampai orang tua salah dalam memahami produk-produk makanan manis, semisal SKM baik digunakan untuk anak-anak," tambah Netty.
Baca Juga:
Amankah Anak-Anak Minum Kopi?Netty juga meminta pemerintah agar mengingatkan para pelaku industri di bidang konsumsi untuk taat terhadap kewajiban penyampaian informasi kandungan produk.
"Produsen harus jujur, jelas dan transparan dalam mencantumkan kandungan bahan dalam produknya. Jangan ada yang ditutup-tutupi, bahkan seolah-seolah sengaja disembunyikan di tempat-tempat yang susah terlihat oleh konsumen. Ini hak konsumen yang harus dipenuhi secara bertanggungjawab," ungkapnya.
Wah, rupanya maraknya penjualan minuman manis memberikan dampak buruk bagi kesehatan anak ya, Millens? Mulai sekarang, kamu bisa mengawasi dan menegur kebiasaan anak minum manis jika sudah berlebihan. (Siti Khatijah/E05)