BerandaHits
Sabtu, 22 Mei 2020 10:49

Alasan Sepinya Posko Pengaduan THR Tahun 2020 di Jateng

Disnakertras Jateng membuka Posko Pengaduan THR Tahun 2020 secara offline dan online. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Posko Pengaduan THR 2020 untuk wilayah Jawa Tengah masih terhitung sepi. Padahal pada masa pandemi ini banyak buruh terdampak Covid-19 yang nggak bisa mendapatkan THR-nya secara penuh atau terpaksa dicicil oleh perusahaan. Alasan sepinya kenapa ya?

Inibaru.id – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah sebagaimana program rutin yang dilakukan tahun sebelumnya membuka Posko Pengaduan THR Tahun 2020. Linna Staf Hubungan Industrial Jamsos Disnakertrans mengatakan, sejak posko pengaduan dibuka dari 11-20 Mei 2020, baru ada sepuluh data pelaporan secara offline.

“Ada 10 laporan. Ada yang dibayar bertahap, ada yang tak diberi THR. Ada juga yang perusahaan THR hanya 50 persen, ini masih dalam proses,” katanya pada Rabu (20/5).

Bagian Pengawasan Disnakertrans Samsul Maarif menjelaskan, pengaduan tahun ini memang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pengaduan lebih banyak online pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Terutama lewat WhatsApp, Instagram Disnakertrans, serta email.

Samsul menyebut di WhatsApp ada kurang lebih 36 aduan. Belum ditambah dengan email dan sosmed lain. Laporan yang masuk pun nggak semua aduan, ada pula yang bertanya atau sekadar konsultasi. Untuk yang model bertanya ini nggak masuk hitungan.

Nggak banyak laporan mengenai THR tahun ini. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

Buruh yang banyak mengadu terutama di sektor industri, terutama di area Semarang dan Surakarta. Menurut Samsul, sedikitnya laporan ini dikarenakan para buruh nggak berani atau enggan mengadu. Mereka takut dengan pihak perusahaan jika dipecat atau dirumahkan. Para pengadu pun ada yang enggak menyebut nama perusahaan ketika ditanya di mana dia bekerja.

“Ada mereka yang nggak berani. Nggak berani ngadu, biasanya mereka takut sama perusahaan,” ucap Samsul.

Ada pula kasus para buruh sudah melaporkan kasusnya, tapi ketika pihak Disnakertrans bertanya terkait nama perusahaan dan alamatnya, si buruh nggak berani menjawab. Malah ada yang hilang atau mundur nggak jadi melapor. Padahal data yang sudah diberikan buruh pada Disnakertrans tersebut akan dijaga kerahasiaannya sebagaimana prinsip yang telah berlaku. Untuk itu Samsul meminta pada buruh untuk jujur dan berani.

Saat dihubungi via WhatsApp, Herdin dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang mengatakan jika pihaknya belum menerima pengaduan spesifik terkait THR.

“Untuk yang melapor khusus soal THR belum ada. Paling yang ada mereka yang terdampak PHK dan dirumahkan karena Covid 19 yang tidak mendapatkan hak-haknya,” katanya pada Selasa (20/5).

Bagian Pengawasan Disnakertrans Jateng Samsul Maarif. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)<br>

Padahal menurut Rima Astuti yang menjadi penanggung jawab dalam mengorganisasi buruh rumahan dan buruh industri di Ungaran, Jawa Tengah Yayasan Annisa Swasti (Yasanti) mengatakan, di pihak buruh perempuan saja kondisi dan posisinya sangat nggak pasti.

Selain itu, banyak pula para buruh perempuan di masa Ramadan dan pandemi ini nggak mendapat THR 100 persen. Hanya beberapa perusahaan yang membayarkan itu secara full, lainnya memilih mencicil THR karyawannya. Ada yang empat kali, tiga kali, dua kali. Atau bahkan yang sama sekali tak mendapat tunjangan hari raya dengan alasan bahwa kondisi perusahaan sedang nggak bagus atau pailit.

Wah, pelik juga ya kalau kasus nggak banyak terlaporkan begini. Kamu menerima THR juga nggak, Millens? (Isma Swastiningrum/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: