BerandaHits
Selasa, 2 Sep 2024 17:25

Air Galon Dituding Jadi Penyebab Kelas Menengah Indonesia Jatuh Miskin

Air galon disebut-sebut jadi salah satu penyebab kelas menengah Indonesia jadi miskin. (Blibli)

Mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sebut salah satu penyebab kelas menengah Indonesia jadi miskin dalam beberapa tahun belakangan adalah terlalu membutuhkan air galon. Kok bisa?

Inibaru.id – Nggak cuma di media sosial, nyatanya di dunia nyata masyarakat Indonesia sedang mengalami masa sulit. Setelah Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) mengungkap sudah ada lebih dari 46 ribu orang jadi pengangguran baru karena di-PHK sejak Januari – Agustus 2024, kini muncul informasi yang menyebut jutaan kelas menengah Indonesia jadi miskin.

Yang menguak data terakhir adalah Badan Pusat Statistik. Jadi per 2024 ini, jumlah masyarakat yang masuk kategori kelas menengah di Indonesia mencapai 47,85 juta orang, turun 9,48 juta orang dibandingkan dengan jumlah warga kelas menengah pada 2019 yang mencapai 57,33 juta orang.

Angka warga kelas 'menengah' yang juga turun kasta jadi warga 'menuju kelas menengah' juga terus bertambah dari 136,92 juta orang pada 2023 jadi 137,5 juta tahun ini. Artinya, cukup banyak warga kelas menengah Indonesia yang memang mengalami masalah ekonomi dalam beberapa tahun belakangan.

Buat kamu yang bingung, warga kelas menengah adalah yang punya pengeluaran di angka Rp2.040.262 – Rp9.909.844 per kapita, Millens. Rentang angka ini memang naik jika dibandingkan dengan apda 2019 yang berada di Rp1.488.375 – Rp7.229.250. Tapi, jika kita menilik inflasi dan lain-lain, sebenarnya wajar jika terjadi kenaikan standar tersebut.

“Sepertiga penduduk kelas menengah adalah Gen Z dan Gen Alpha. Sebanyak 42 persennya ada di golongan warga menuju kelas menengah (aspiring middle class),” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti sebagaimana dinukil dari Tempo, Minggu (1/9/2024).

Yang pasti, kalau menurut peneliti ekonomi makro dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), turunnya kelas menengah bakal membuat daya beli masyarakat turun. Alhasil, pertumbuhan ekonomi juga turun.

Kelesuan ekonomi jadi penyebab kelas menengah Indonesia jadi miskin. (Tagar/Budi Utomo)

Meski penyebab dari penurunan kasta kelas menengah ini ada banyak, khususnya dalam hal banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan dan menjamurnya judi online, ekonom yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro justru mengungkap satu fakta unik, yaitu salah satu penyebab warga kelas menengah jatuh miskin adalah keharusan membeli barang yang di negara lain sudah gratis. Khusus di Indonesia, hal tersebut berlaku pada air galon.

“Kebutuhan orang Indonesia pada air galon dan segala macamnya itu tanpa sadar menggerus pendapatan dengan signifikan,” ucap Bambang di Kantor Kadin Indonesia sebagaimana dinukil dari Cnbc, Senin (2/9/2024).

Padahal, di negara lain, khususnya negara maju, air minum bisa dengan mudah didapat dari keran-keran, hingga di tempat umum.

“Daya beli kelas menengah di negara-negara maju aman karena untuk minum air putih mereka nggak perlu keluarin uang terlalu banyak demi mendapatkan air galon,” lanjutnya.

Logikanya, kalau nggak perlu mengeluarkan uang untuk mendapatkan air, pasti bisa membelanjakannya untuk hal lain dan akhirnya bisa meramaikan roda ekonomi.

Yap, realitanya dalam beberapa tahun belakangan, ekonomi lesu di banyak tempat. Yang paling merasakannya adalah kelas menengah, khususnya yang membuka UMKM. Semoga saja pemerintah bisa punya solusi untuk kembali menggairahkannya, ya, Millens. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024