BerandaHits
Kamis, 28 Sep 2022 18:14

14 Tahun Takpunya Gedung, Ratusan Siswa SMKN 1 Karangjambu 'Belok' ke Pasar

Siswa SMKN 1 Karangjambu membawa meja dan kursi sekolah ke kios pasar untuk belajar karena tak punya kelas. (Dok Metro TB

Ratusan siswa SMKN 1 Karangjambu terpaksa mengangkat meja dan kursinya ke Pasar Purbasari untuk belajar. Ada puluhan kios milik pemerintah desa yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar sementara.

Inibaru.id – Karena pendidikan merupakan hal yang penting, sudah seharusnya para siswa belajar dengan nyaman. Sayangnya, hal ini nggak dialami para siswa SMKN 1 Karangjambu Purbalingga yang nggak punya gedung atau tanah untuk tempat belajar. Selama 14 tahun terakhir, mereka menginduk pada SMPN 1 Karangjambu.

Semula, ini nggak menjadi masalah. Namun, mulai berjalannya kegiatan pembelajaran tatap muka yang bertepatan dengan rehabilitasi gedung SMPN 1 Karangjambu membuat para siswa SMKN 1 Karangjambu hanya dapat "jatah" dua ruangan.

Jelas saja kelas ini nggak muat menampung ratusan siswa. Para siswa yang nggak kebagian kelas terpaksa menggunakan kios pasar sebagai lokasi belajar mengajar.

"Sudah 14 tahun sejak 2008 kami tidak punya gedung. Karena sedang rehab, kami diberi empat ruang di SMPN 1 Karangjambu, jadi anak-anak belajar di rumah warga," kata Kepala Sekolah SMKN 1 Karangjambu Muhammad Mumfasil, dikutip dari Detik, Senin (26/9/2022).

Menempati 22 Kios

Para siswa menempati 22 kios di Pasar Purbasari berukuran 3x3m. (

Lantaran ada ratusan siswa yang nggak kebagian kelas, mereka kemudian diberi pinjaman untuk menempati 22 kios di Pasar Purbasari milik desa. Dengan membawa kursi dan meja sekolah sendiri, ratusan siswa tersebut mulai menempati kios tersebut.

"Siswa kami 183, kelas X tiga kelas, kelas XI dua kelas, dan kelas XII satu kelas. Hari ini pindah ke kios Pasar Desa Purbasari, ada 22 kios yang dipinjamkan, lebarnya masing-masing 3x3 meter," jelas Mumfasil.

Meski serba terbatas, pihaknya bersyukur semangat warga Purbasari sangat tinggi untuk memperhatikan pendidikan dengan menjadikan ruko desa sebagai sekolah sementara.

"Sekolah ini memang untuk mengakomodasi warga yang kesulitan akses untuk mencapai sekolah di luar wilayah Kecamatan Karangjambu yang kondisinya di wilayah pegunungan yang jauh dari kota," lanjut dia.

Dia berharap pemerintah memberi perhatian agar para pelajar SMKN 1 Karangjambu bisa belajar lebih nyaman.

"Jangan sampai anak-anak dari Karangjambu yang semangatnya luar biasa itu tidak mendapatkan fasilitas akses layanan pendidikan yang optimal seperti yang lainnya, karena mereka juga anak bangsa punya masa depan yang sama," pungkasnya.

Bagaimana pun, belajar di pasar bagi sebagian siswa bukanlah hal yang menyenangkan. Justru, ramainya kondisi pasar sebagai tempat transaksi jual-beli bisa mengganggu konsentrasi.

Salah seorang siswi, Titin mengungkapkan kesulitannya untuk belajar di kios pasar yang dijadikan tempat belajar darurat itu.

“Di kios pasar ruangannya sempit dan bising sehingga cukup mengganggu dan susah untuk konsentrasi dalam belajar,” ujar Titin dikutip dari Media Indonesia, Senin (26/9).

Lahan Sudah Disiapkan Pemkab

Untungnya, Pemkab Purbalingga sudah menyiapkan lahan seluas 1 hektare (ha) untuk pembangunan gedung SMKN 1 Karangjambu, Kecamatan Karangjambu, Millens. Tanah tersebut merupakan tanah kas desa. Pembangunan ini bakal dimulai tahun depan jika nggak ada hambatan.

“Kami sudah siapkan lahan untuk dihibahkan untuk pembangunan sekolah tersebut," kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, mengutip Serayunews, Selasa (27/9).

Tiwi, begitu dia biasa disapa, mengaku saat ini pemkab tengah membahas bagaimana ketentuan secara yuridis untuk hibah tanah kas desa tersebut. Hal ini mengacu Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 1 Tahun 2018.

Sementara, anggaran pembangunan nantinya akan diambil dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, karena sekolah menengah dan kejuruan berada di bawah naungan pemprov. Saat ini, Pemkab Purbalingga sedang melakukan komunikasi intens dengan pihak Pemprov Jateng.

Mm, memang nggak enak sih belajar di tengah hiruk-pikuk pasar yang ramai. Semoga pembangunan gedung SMKN 1 Karangjambu ini bisa lekas dilaksanakan ya, Millens! (Siti Zumrokhatun/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024