Inibaru.id - Sering kita terkagum-kagum dengan kreativitas anak zaman sekarang. Karya-karyanya out of the box, cara berpikirnya kritis dan keberaniannya patut diacungi jempol. Kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi mereka lebih hebat dari generasi pendahulunya. Ya , mereka memang lahir ketika perkembangan teknologi digital dan arus informasi berkembang pesat.
Sayangnya, banyak yang berpendapat generasi sekarang nggak mempunyai mental yang cukup tangguh. Mereka seringkali goyah dan mudah terbawa pengaruh lingkungan sekitar. Senggaknya itulah yang diungkapkan oleh Renald Kasali, seorang pengamat ekonomi Indonesia dalam bukunya Strawbarry Generation yang terbit pada 2017.
Dari bukunya itu, sekarang muncul istilah generasi stroberi yang merupakan sebutan bagi generasi saat ini yang dianggap lunak. Seperti halnya buah stroberi yang sekilas nampak menarik karena warna merah menyala dan bentuk yang unik, tapi mudah rapuh, terluka, dan terkoyak.
Lantas, rapuh dan mudah terkoyak yang bagaimana sih maksud Pak Renald Kasali ini, Millens? Inilah beberapa sikap negatif yang sering tertanam dalam diri strawberry generation.
1. Sering Putus Asa
Masalah merupakan hal yang wajar dalam hidup kita. Saat masalah datang, awalnya kita mungkin akan dihinggapi rasa takut atau bingung. Tapi, hidup terus berjalan dan kita harus mencari jalan keluar.
Tapi, generasi stroberi nggak bersikap demikian. Alih-alih terus berusaha, mereka lebih memilih untuk menyerah. Ketimbang berupaya memecahkan setiap persoalan, mereka memilih berputus asa.
2. Malas
Nggak ada salahnya memilih bermalas-malasan atau nggak melakukan apa-apa di hari libur. Tapi jika malas adalah sifat yang mendominasi sehingga segudang rutinitas yang harus segera diselesaikan menjadi tertunda, maka itu menjadi ciri generasi stroberi.
3. Ingin Kesuksesan secara Instan
Seharusnya setiap orang menyadari bahwa untuk mencapai kesuksesan, kita harus menapak tangga satu per satu. Ada perjuangan penuh liku di sana. Proses yang panjang dan nggak mudah itu juga merupakan hal yang nggak kalah berharganya dengan kesuksesan itu sendiri.
Sayangnya, generasi stroberi menginginkan sebaliknya. Mereka berharap bisa mencapai kesuksesan secara instan, cepat, mudah dan nggak perlu bersusah payah.
4. Pesimistis
Pesimistis bisa kita artikan sebagai sifat seseorang yang mudah menyerah, nggak percaya diri, dan menyerah sebelum berjuang. Selain itu seorang pesimistis juga sering merasa terganggu, mudah kecewa dan bermain aman. Ini adalah salah satu sifat yang biasanya dimiliki oleh generasi stroberi.
5. Nggak Teguh Pendirian
Setiap lingkungan memiliki pengaruhnya masing-masing. Nggak semua lingkungan memberikan pengaruh positif. Orang yang teguh pada prinsip nggak akan mudah terombang-ambing oleh lingkungan sekitar. Di mana pun tempatnya, ia akan menjadi pribadi yang selektif dan tahu mana yang baik dan buruk.
Sebaliknya, generasi stroberi adalah generasi plin-plan. Ketika mereka dihadapkan pada pilihan berseberangan dengan prinsip, akan merasa dilema, bahkan mengubah pilihannya.
Itulah beberapa sifat negatif yang biasanya disematkan pada generasi stroberi. Sekali lagi ini merupakan pendapat Renald Kasali.
Meski sebagian pendapatnya terbukti benar, sebagai generasi muda, kita nggak boleh memiliki sikap-sikap tadi ya, Millens. Buktikan bahwa kita tergolong generasi yang memiliki karakter kuat, berjiwa terbuka, pandai mengungkapkan isi pikiran dan mampu mengubah sikap rapuh menjadi tangguh. (IDN/IB20/E05)