Inibaru.id – Dalam peperangan, face shield ibarat perisai bagi tenaga medis. Kelengkapan alat pelindung diri (APD) itu harus terpenuhi di tengah pandemi corona yang entah kapan bakal berakhir ini. Menangani pasien tanpa alat pelindung muskil dilakukan.
Menanggapi hal ini, Universitas Diponegoro Semarang melalui Diponegoro-Disaster Assistance Response Team (D-DART) pun berinisiatif memproduksi face shield. Alat pelindung muka berbahan itu rencana dibagikan gratis kepada tenaga medis di rumah sakit yang menangani Covid-19.
D-DART memproduksi face shield dari enam bahan dasar, yakni mika, tali elastis, gesper, alumunium, murbaut, dan spoon. Proses pembuatanya cukup sederhana. Dalam sehari, D-DART mampu memproduksi sekitar 100 set.
Dalam pembuatannya, mika, alumunium, spoons, dan tali elastis dipotong dengan ukuran sekitar 30 sentimeter. Alumunium dilubangi pada tiga bagian, yakni di tengah, sisi kanan, dan kiri. agar spoons bisa dimasukkan.
Setelah itu, mika dan alumunium disatukan menggunakan murbaut, kemudian disusul dengan pemasangan spoon. Terakhir tali elastis dan gesper juga dipasang. Yap, face shield pun siap digunakan.
Face shield lalu dikemas dan dikirimkan ke rumah sakit di Jawa Tengah, di antaranya di Semarang, Purwodadi, Pekalongan, Purbalingga, Pati, dan Jepara. Namun, ada pula yang dikirimkan ke Jakarta.
Oya, dalam pembuatannya, proses produksi face shield ini dibiayai melalui uang donasi yang dikumpulkan oleh D-DART. (Triawanda Tirta Aditya/E03)