BerandaFoto Esai
Senin, 21 Jun 2020 09:28

Petani, Lowongan Pekerjaan yang Nggak Pernah Penuh Terisi

Saat ini mungkin petani adalah lowongan pekerjaan yang nggak pernah penuh terisi. Anak muda, berminat?

Inibaru.id - Petani saat ini mungkin nggak lagi dipandang sebagai profesi yang seksi bagi anak muda. Padahal, sektor ini membutuhkan regenerasi, karena ketahanan pangan nasional menjadi taruhannya. Jika nggak ada lagi yang menggarap, kepada siapa lahan-lahan hijau itu mengharap?

Lambatnya regenerasi pada sektor pertanian memang layak jadi bahan introspeksi, khususnya bertepatan dengan Hari Krida Pertanian. Ah, mungkin, sebagian besar dari kita bahkan nggak ada lagi yang mengenal perhelatan nasional ini.

Hari Krida Pertanian adalah hari yang diperingati masyarakat Indonesia, yang pernah bangga menjadi negeri para petani, yang jatuh tiap 21 Juni. Bersama petani lahan ada peternak dan pembudidaya ikan yang saling berkeliandan.

Isu pertanian bukan hanya tentang minimnya sumber daya manusia. Jalan menjadi seorang petani memang terganjal. Kalau bukan terganjal regulasi, para petani bisa terjungkal lantaran harga jual hasil tani yang nggak memadai, biaya produksi yang tinggi, hingga teknologi pertanian mutakhir yang jarang bisa diaplikasikan pada lahan sendiri.

Hal serupa juga terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Isu pada sektor pertanian, peternakan, dan perikanan, ini pun sama, yakni regenerasi.

Minimnya regenerasi ini tampak di beberapa tempat seperti peternakan ayam di sekitar kawasan Desa Wisata Kandri. Pegawai di lokasi ini masih didominasi mereka yang sudah berusia lanjut. Walaupun, ada beberapa pegawai yang masih berusia muda, jumlahnya nggak seberapa.

Hal serupa juga bisa ditemukan di kawasan wisata Brown Canyon, Kecamatan Tembalang. Para peternak kerbau yang biasa angon di Padang rumput di sana hampir semuanya berusia paruh baya.

Kendati demikian, kabar gembira bukannya nggak pernah ada. Pada sudut lain di Kota Lunpia, masih ada anak muda yang mengisi sektor-sektor pertanian. Taruhlah misalnya di pesisir, tepatnya di tambak budidaya ikan bandeng yang pekerjanya justru didominasi mereka yang muda dan bertenaga.

Atau, ada juga petani generasi milenial di Kelompok Tani Dahlia yang bermarkas di Kelurahan Padalangan, Kecamatan Tembalang. Bahkan kelompok tani ini memiliki program kerja untuk mengenalkan industri pertanian untuk kaum muda. Langkah ini merupakan upaya untuk menciptakan petani-petani baru dengan usia yang masih muda. Beberapa anggota mereka bahkan masih berusia di bawah 25 tahun.

Usaha mereka yang berusaha mengenalkan pertanian ke kalangan anak muda nggak bisa dipandang sebelah mata. Perlu kamu tahu, dari 33,4 juta petani di Indonesia, hanya ada 2,7 juta petani yang berusia milenial, sisanya sudah memasuki usia "kolonial". Tentu kenyataan ini patut direnungkan bersama di tengah peringatan Hari Krida Pertanian. Nggak lucu kalau nantinya petani di Indonesia habis karena nggak ada anak muda yang mau menggantikan mereka, bukan? (Triawanda Tirta Aditya/E03)

Proses regenerasi pada sektor peternakan masih lambat lantaran nggak banyak anak muda yang pengin terjun menjadi peternak.<br>
Ayam-ayam mulai bosan melihat mereka yang tua.<br>
Peternak kerbau di kawasan Brown Canyon.<br>
Kerbau diumbar di padang rumput di sekitar Brown Canyon.<br>
Dua anak muda yang merupakan pekerja di tambak budi daya ikan bandeng menerobos banjir rob di Kota Semarang.<br>
Kaum milenial yang masih bertenaga kuat sangat diandalkan untuk memanen ikan bandeng.<br>
Ikan bandeng berlompatan ketika hendak dipanen.<br>
Regenerasi, salah seorang anggota Kelompok Tani Dahlia masih berusia 24 tahun.<br>
Pertanian hidroponik menjadi salah satu teknologi yang mungkin cukup menarik bagi kaum milenial, khususnya di kawasan perkotaan.<br>
Kelompok Tani Dahlia memiliki program kerja untuk meregenerasi petani.<br>

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024