BerandaCOVID 19
Rabu, 19 Okt 2021 11:42

Kasus Aktif Covid-19 di Semarang Terus Melandai, Awal dari Akhir Pandemi?

Ilustrasi: Evakuasi pasien Covid-19. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Walikota Semarang mengklaim, kasus aktif Covid-19 di Semarang hanya menyisakkan 11 temuan. Sudah bisakah disebut sebagai awal dari akhir pandemi?

Inibaru.id – Jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Semarang terus menurun sebagaimana diklaim Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Senin (18/10/2021). Berdasarkan akun Instagram @dkksemarang, saat ini paparan virus yang menyerang pernapasan itu tersisa 11 kasus aktif per 17 Oktober 2021.

Hal serupa juga diungkapkan Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, Senin (18/10). Menurutnya, dari 11 kasus tersebut, lima orang di antaranya merupakan warga asli Semarang, sedangkan sisanya merupakan pasien dari luar kota yang dirawat di Kota Lunpia.

Ilustrasi: Walikota Semarang, Hendrar Prihadi memberikan keterangan pers mengenai situadi Covid-19 di Semarang saat ini. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

"Kelima pasien dari Semarang tersebar di tiga kecamatan, yakni satu di Semarang, tiga di Semarang Timur, dan satu Mijen," tutur lelaki yang akrab disapa Hendi tersebut. "Sementara itu, 13 kecamatan lainnya sudah bersih dari kasus aktif."

Hendi menambahkan, grafik kasus aktif Covid-19 di Kota Semarang yang terus melandai ini nggak lepas dari proses vaksinasi yang berlangsung baik. Hingga saat ini, tercatat 1.374.597 orang sudah divaksin dosis pertama. Jumlah ini sudah melebihi target (105,3 persen) dari rencana awal 1.305.007 vaksin.

"Yang sudah mendapatkan dosis lengkap tercatat 1.062.238 orang atau 81,4 persen dari target," pungkasnya.

Hm, bisakah grafik yang terus melandai itu disebut sebagai awal dari akhir pandemi? Ehm, mungkin terlalu dini, tapi tentu saja ini tergantung gimana kita akan menjaga dan menaati protokol kesehatan juga, sih. Sepakat, Millens? (Triawanda Tirta Aditya/E03)


Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Jokowi dalam Jajaran Tokoh Terkorup di Dunia

1 Jan 2025

Menko Pangan Zulhas: 2025, Bulog akan Serap Hasil Pertanian Indonesia

1 Jan 2025

Untuk Perikanan Jateng, Menteri KKP Revitalisasi Tambak di Pantura Jawa

1 Jan 2025

Tahun Baru 2025, Begini Tantangan Berat Pers di Masa Depan Menurut Dewan Pers

1 Jan 2025

Tentang Dua Film 'Last Letter' yang Digarap Seorang Sutradara

1 Jan 2025

Libur Sekolah Selama Ramadan 2025; Mendikdasmen: Belum Jadi Keputusan

1 Jan 2025

AQ, Faktor Penting Penentu Kesuksesan Selain IQ

1 Jan 2025

Pemerintah Revisi Aturan PPN 12 Persen, Apa yang Terjadi?

1 Jan 2025

Kata Guru dan Orang Tua Siswa tentang Rencana UN yang Akan Diadakan Kembali

2 Jan 2025

Ttangkkeut, Tempat Warga Korea Melihat Matahari Terbit Pertama di Awal Tahun

2 Jan 2025

YOLO; Filosofi Hidup Sekali yang Memacu Kebahagiaan Plus Risiko

2 Jan 2025

Ada Sampah di Planet Mars, Arkeolog: Jangan Dibuang tapi Dilestarikan!

2 Jan 2025

Hari Pertama 2025: KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 25 Ribu Penumpang, Paling Banyak di Stasiun Tawang

2 Jan 2025

Memagari Kicau Merdu Burung Pleci di Pegunungan Muria

2 Jan 2025

Waktu Terbaik Mengunjungi Kebun Buah Mangunan Yogyakarta

2 Jan 2025

MK Hapus Presidential Threshold, Apa Dampak bagi Demokrasi Indonesia?

3 Jan 2025

Dampak Perkebunan Kelapa Sawit bagi Air dan Udara, Baik atau Buruk?

3 Jan 2025

Kemalasan Nobita, Antitesis Masyarakat Jepang dengan Tradisi Tahun Baru

3 Jan 2025

Pastikan Resolusi Tahun Barumu Bebas FOMO!

3 Jan 2025

Seperti Apa Mekanisme Tilang dengan Sistem Poin di SIM yang Berlaku Mulai 2025?

3 Jan 2025