BerandaBudaya
Rabu, 12 Sep 2017 16:31

Kampung Tarung, Tanah Adat di Tengah Modernitas

Foto: Kampung Tarung (Foto: viva.co.id)

Selain karena merupakan salah satu kampung tertua di Sumba Barat, masyarakat yang tinggal di lahan sepanjang satu kilometer ini juga masih menjaga adat istiadat para leluhur.

Inibaru.id - Bukit kecil dengan ketinggian sekitar 100 meter di atas permukaan daratan Kota Waikabubak, ibu kota Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, diyakini sebagai tempat tinggal pertama leluhur Sumba, Sudi Wonanyoba.

Dia menjaga pasangannya yang disebut Tarung. Di bukit tersebut, berdiri sebuah kampung kecil. Orang-orang sekitar menyebutnya Kampung Adat Tarung. Sudah sejak lama kampung itu menjadi daya tarik wisatawan.

Selain karena merupakan salah satu kampung tertua di Sumba Barat, masyarakat yang tinggal di lahan sepanjang satu kilometer ini juga masih menjaga adat istiadat para leluhur.

Dilansir dari Viva, di Kampung Tarung sendiri sedikitnya terdapat 100 rumah menara yang dihuni oleh 400 warga. Setiap rumah, diisi oleh tiga generasi. Rumah menara sendiri ialah rumah adat khas Sumba Barat yang memiliki filosofi dan fungsi bagi masyarakat Kampung Tarung.

Baca juga:
Rindu Tanah Air, Orang Indonesia Bikin Pasar Hamburg
Dilupakan di Negeri Sendiri, Wayang Kancil Justru Tenar di Luar Negeri

"Kami itu ada tiga tingkat, di atas itu, tingkat pertama untuk hewan ternak (babi, anjing dan kerbau), tingkat kedua untuk tempat tinggal, tingkat ketiga baru lumbung padi," ungkap Rato Amalede, salah satu tetua di Kampung Tarung, kepada VIVA di Sumba Barat, NTT.

Setiap lumbung padi di tiap rumah, lanjut Rato, mampu menampung beras hingga kurang lebih satu ton. Semua itu tergantung dari hasil panen tiap keluarga.

Menariknya, meski memiliki jumlah cadangan beras yang tak bisa dibilang sedikit, masyarakat Kampung Tarung, masih membeli beras untuk kebutuhan sehari-hari. Sedangkan beras di lumbung padi biasa digunakan untuk acara-acara besar, seperti pernikahan atau juga pekuburan, yang juga kerap digelar di tempat itu.

Selain terdiri dari tiga tingkat, struktur rumah menara sendiri terbuat dari kayu dengan atap dari jerami. Kayu yang dipilih pun kayu kualitas terbaik, yang dipercaya anti rayap.

Selain rumah menara, di Kampung Tarung juga terdapat pekuburan yang terbuat dari tumpukan bebatuan.

Baca juga:
Meminta Hujan, Warga Probolinggo Melakukan Tarung Ojung Sabet Rotan
Menilik Kesakralan Tradisi Malam Satu Sura

Namun, apabila berkunjung ke sana, sebaiknya perlu berhati-hati dalam melangkah atau mengabadikan foto. Sebaiknya terlebih dahulu meminta izin setiap ke tempat yang ingin dilewati.

Hal ini karena di Kampung Tarung ada tempat terlarang yang tidak boleh dilewati atau sekadar duduk untuk mengabadikan momen. Jika melanggar, pengunjung akan dikenai sanksi berdasarkan adat masyarakat setempat.

Sebagai informasi,  untuk masuk ke Kampung Tarung sendiri, pengunjung diwajibkan mengisi buku tamu dengan memberikan sejumlah uang yang tidak dipatok.

Di pintu gerbang menuju kampung tersebut terdapat pos jaga, tetapi tidak ada penjaganya. Pos itu dibangun pemerintah daerah setempat untuk tempat pengumpulan uang retribusi masuk kampung adat Tarung. (GIL/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024