BerandaAdventurial
Kamis, 3 Apr 2019 10:00

Para Dewi di Semarang yang Tawarkan Seni Budaya dan Rasa Nyaman

Dhahar Kembul, prosesi makan bersama yang menjadi bagian dari acara Nyadran Kali di Desa Kandri, Kecamatan Gunungpati, Semarang pada Kamis (14/2/2019) pagi. (Inibaru.id/ Annisa Dewi)

Kesibukan di Semarang kadang menjemukan. Beruntung, sejumlah desa wisata yang belakangan berdiri, menjadi pendamping yang pas untuk kaum urban yang sesekali rindu suasana desa, lengkap dengan seni dan budayanya. Setidaknya, tiga desa ini menjadi tempat yang pas untukmu "melarikan diri"!

Inibaru.id - Sebagai ibukota Jawa Tengah, Semarang tak bisa lepas dari modernitas. Gaya masyarakat urban yang supersibuk di tengah kemacetan dan kebisingan kota pun seolah melekat kuat di sini. Namun, sedikit menepi dari Kota Lunpia, masih ada sejumlah desa yang mempertahankan tradisi, bahkan kini bertransformasi menjadi desa wisata (dewi).

Dari sekian banyak dewi yang diluncurkan Pemerintah Kota Semarang maupun Pemerintah Kabupaten Semarang, sekurangnya ada tiga desa yang kudu kamu kunjungi kalau pas berada di Semarang. Apa saja?

Desa Wisata Kandri

https://www.inibaru.id/nuploads/1/umum/Nyadran%20Gunung%202.jpg

Prosesi Kirab Nyadran Kali di Desa Kandri, Kecamatan Gunungpati, Semarang pada Kamis (14/2/2019) pagi. (Inibaru.id/ Annisa Dewi)

Di Kota Semarang, bicara tentang desa wisata tak lengkap rasanya jika belum menyebut Desa Wisata Kandri. Bertempat di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, kamu bakal menikmati pelbagai atraksi budaya warga yang rutin digelar, lengkap dengan budaya keseharian yang cukup melekat kuat.

(Baca Juga: Nyadran Kali dan Rasa Syukur Warga Desa Kandri Atas Air yang Melimpah Setiap Hari)

Berpadu dengan alam dan sejumlah lokawisata yang menawan, Desa Kandri rutin menggelar pertunjukan kesenian wayang kulit, jatilan, ketoprak, dan kesenian lesung. Dua agenda rutin yang digelar di sana saban tahun di antaranya Kirab Sesaji Rewanda dan Nyadran Kali.

Desa Wisata Budaya Lerep

Upacara Sadranan di Desa Lerep, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. (Myimage)

Jika Kota Semarang punya Kandri, Kabupaten Semarang memiliki Desa Wisata Budaya Lerep. Bertempat di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, dewi ini memiliki beberapa tradisi yang menarik untuk dikulik, di antaranya kirab budaya atau Kadeso yang digelar sebagai wujud syukur atas berkah dan rezeki.

Tradisi gejlok lesung atau menumbuk gabah kering juga masih dilakukan di sini. Kamu yang sudah nggak pernah mengenal cara memisahkan beras dari gabah ini mungkin perlu ke Lerep. Ya, biar kamu tahu betapa indahnya kehidupan di desa.

Desa Wisata Budaya Tanon

https://www.inibaru.id/media-files/nuploads/1/umum/Desa%20Menari%20Tanon.jpg

Menari bersama anak-anak di di Dewi Menari Tanon. (Antara/ Aditya Pradana Putra)

Masyarakat setempat melabeli desa ini Dewi Menari. Yap, desa wisata ini memang mengandalkan kemampuan sebagian besar warganya yang piawai menari untuk menarik wisatawan. Desa Wisata Budaya Tanon namanya, berlokasi di Dusun Tanon, Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

(Baca Juga: Pilih Pulang Kampung, Kang Tris Bangun Desa Wisata Menari Tanon Semarang)

Sempat menjadi desa yang miskin dan kumuh, Trisno mengubah desa tersebut menjadi desa wisata yang cukup menarik bagi wisatawan. Di sana, kamu bisa menikmati pelbagai tarian tradisional seperti Tari Topeng Ayu, Kuda Debog, Kuda Kiprah dan Warok Kreasi.

(Baca Juga: Betapa Menyenangkan Berwisata ke Dewi Menari Tanon di Lereng Gunung Telomoyo)

Gimana, sudah mulai gatal pengin melarikan diri dari rutinitas di kota? Sabar, belum akhir pekan! Buka-buka informasinya dulu, dan jangan lupa bikin rencana perjalanan biar liburanmu tetap menyenangkan. (IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ketika Ribuan Paha Ayam Tersaji dalam Tradisi Sewu Sempol Kudus

26 Feb 2025

Menguji Kepercayaan Publik terhadap Produk Pertamina di Tengah Kasus 'Pertamax Oplosan'

26 Feb 2025

Ruas Jalan Rusak, Ombudsman Minta Pemprov Jateng Segera Perbaiki

26 Feb 2025

Rekap Operasi Keselamatan Candi 2025: Ada 59.776 Pelanggaran

26 Feb 2025

'Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati' dan Alasan Sederhana untuk Bertahan Hidup

26 Feb 2025

Harga Santan yang Mengganggu Gurihnya Suasana Ramadan

26 Feb 2025

Mudik Nyaman dengan Kereta Api; Daop 4 Semarang Siapkan 535 Ribu Kursi

26 Feb 2025

Mengapa Ketika Remaja Semakin Irit Bicara kepada Orang Tua?

26 Feb 2025

Checklist Persiapan Ramadan: Fisik, Mental, dan Spiritual

27 Feb 2025

Memaknai Kirab Dugderan, Tradisi Penanda Ramadan di Semarang yang Akan Digelar Jumat

27 Feb 2025

Peci Kang Santri Kudus; Jelang Ramadan, Orderan Naik Terus

27 Feb 2025

Di Jepang, Ada Gunung yang Tingginya Hanya 6,1 Meter!

27 Feb 2025

Memang Bisa Konsumen Pertamax Tuntut Ganti Rugi ke Pertamina Jika Terbukti Dapat Oplosan?

27 Feb 2025

Cinta pada Pandangan Pertama: Romantis atau Sekadar Ilusi?

27 Feb 2025

Beda Rute, Berikut Pengalihan Jalan selama Kirab Dugderan 2025 di Semarang

27 Feb 2025

Susun Strategi Keamanan Siber, Nezar Patria: Sedia Payung sebelum Hujan

27 Feb 2025

3 Cara Pemkot Semarang Antisipasi Kecelakaan di Tanjakan Silayur

28 Feb 2025

Diskon Listrik Prabayar Berakhir Hari Ini, Akankah Sisa Token Hangus?

28 Feb 2025

Menembus Kemacetan demi Kuliner Legendaris Semarang: Sate Ayam Jembatan Mrican

28 Feb 2025

Benarkah Jepang Butuh Tenaga Kerja dari Indonesia?

28 Feb 2025