BerandaAdventurial
Selasa, 25 Des 2017 23:58

Pulau Maratua, Surga Para Penyelam

Penyelam di Pulau Maratua (Kakaban Tour via GNFI)

Resor di Pulau Maratua mirip yang ada di Maladewa. Alam bawah lautnya menantang banget untuk diselami.

Inibaru.id – Alam Indonesia memang kaya banget. Gunung, pantai, laut hingga alam bawah lautnya, semuanya indah dan menantang untuk dijelajahi.

Salah satu kekayaan alam Indonesia adalah Pulau Maratua, pulau berpenghuni di Laut Sulawesi yang juga pulau terdepan di Indonesia.

Pulau Maratua merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di provinsi tersebut, yang sudah sangat moncer adalah Pulau Derawan. Nah, Pulau Maratua memiliki keindahan yang nggak kalah dari Derawan.

Bagaimana kamu bisa ke pulau itu? Dibutuhkan sekitar satu jam dengan kapal cepat dari Pulau Derawan. Nggak perlu khawatir kecapaian selama perjalanan karena kamu akan segera terpesona begitu menginjakkan kaki di Maratua. Keindahan laut biru jernihnya akan menghipnosis siapa pun yang memandangnya.

Ditulis GNFI, salah keistimewaan Pulau Maratua adalah keberadaan resor dengan keindahan khas seperti di Maladewa. Wisatawan bisa menjajal penginapan di atas air dengan kamar yang memiliki akses langsung dengan laut.

Suasana yang tenang dan tenteram di Pulau Maratua sangat cocok bagi para wisatawan yang ingin menyegarkan pikiran dan menjauh sejenak dari kebisingan kota.

Nggak hanya itu, pulau itu juga memiliki keindahan alam bawah laut yang memukau. Terumbu karang yang indah bertipe fringing Reef, didominasi padang lamun dengan jenis Halodule uninervis dan beraneka ragam jenis ikan juga turut menemani wisatawan yang pergi menyelam.

Baca juga:
Petirtaan Jalatunda, Ketika Air Tak Berhenti Mengalir
Kampung Adat Flores Jadi Primadona Wisatawan

Wajar saja banyak penyelam mengatakan spot menyelam Pulau Maratua adalah surga penyelam. Lebih-lebih lagi, ada banyak spot diving, antara lain Jetty Dive, Turtle Traffic, Mid Reef, Eel Garden, Hanging Garden, Cabbage Garden, dan The Channel spot.

Jetty Dive Spot

Memasuki perairan Maratua di area Jetty Dive spot, para penyelam akan disuguhi pemandangan beragam jenis ikan seperti ikan buaya, ikan mandarin, harlequin shrimp, gurita biru, terumbu karang raksasa dan banyak lagi lainnya.

Turtle Traffic spot

Turtle Traffic lebih didominasi oleh pemandangan penyu-penyu hijau yang lucu. Bukan hanya penyu hijau, jika beruntung para diver akan menemukan hawksbill turtles. Selain penyu, hewan-hewan laut yang bisa ditemui di area ini misalnya lobster, mantis shrimp, belut moray, dan warna-warni terumbu karang yang memesona.

Mid Reef

Mid Reef sering dikunjungi hiu thresher dan nurse shark. Pemandangan lainnya, para diver akan dimanjakan oleh penyu-penyu menggemaskan, ikan pari, hawkfish, ikan kakatua, sekawanan kuda laut, dan banyak lagi lainnya.

Eel Garden

Seperti namanya, Eel Garden alias taman belut laut banyak dijumpai di spot ini. Belut laut itu membentang panjang pada dasar laut berpasir dan dikelilingi terumbu karang warna-warni. Di spot ini pun akan terlihat ikan-ikan tuna spanyol, sekawanan barakuda, dan beragam jenis terumbu karang.

Hanging Garden

Hanging Garden berbentuk seperti dinding vertikal yang menjadi rumah bagi beragam jenis terumbu karang dan ikan. Terumbu karang jenis black coral trees tumbuh dengan subur pada dinding-dinding vertikal Hanging Garden. Mereka tumbuh bersembunyi di balik karang besar. Pada bagian luar dinding vertikal tersebut, diver bisa menemukan hiu dan penyu berenang-renang.

Cabbage Garden

Karakter spot diving yang satu ini mirip Hanging Garden. Ikan-ikan kecil yang hidup di antara terumbu karang bersembunyi di balik Cabbage Garden. Spot ini pun dikenal sebagai tempat penyu berkumpul.

Baca juga:
Panjat Dinding Tanpa Tali di Atas Kolam, Siapa Takut?
Mendayung Kayak dan Menerobos Kabut Telaga Merdada

The Channel

Spot diving yang satu ini jadi spot paling menarik dan menantang di perairan Maratua. Di titik penyelaman ini, para diver bisa menjumpai berbagai jenis hiu seperti hiu kepala martil, hiu abu-abu, dan hiu moncong putih.

Nah, siap piknik ke sana? Jangan lupa belajar diving dulu. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024