Inibaru.id – Sebuah desa di wilayah Transilvania, Rumania, membuat Pangeran Charles jatuh cinta. Ketenangan dan keindahan desa bernama Viscri yang terpencil dan hanya dihuni 450 penduduk ini memang membuat siapa pun merasa rileks di tempat ini.
Kendati terpencil, desa ini belakangan menjadi salah satu tempat populer di Rumania. Budaya dan peninggalan sejarah yang masih lestari di Viscri membuat desa tersebut masuk dalam situs warisan dunia UNESCO, laiknya Sighisoara yang terkenal sebagai tempat lahir Vlad Dracula.
Karena kecintaan Pangeran Charles pada Viscri, pada 2006 lalu dia bahkan membeli sebuah rumah pertanian tradisional di salah satu desa saxon tertua di Transilvania tersebut. Selain itu, Prince of Wales ini bahkan membantu mengembangkan skema untuk melestarikan arsitektur warisan leluhur desa.
Namun, alih-alih mendapatkan kebahagiaan lantaran desanya menjadi populer, warga setempat belakangan justru merasa jengah. Dalam dua tahun terakhir, Desa Viscri yang semula tenang berubah 180 derajat, menjadi desa terpencil yang dipenuhi turis dan kendaraannya.
Para wisatawan yang umumnya datang untuk berfoto di depan rumah Pangeran Charles ini membuat warga lokal jadi sangat jengah. Mereka juga terganggu dengan debu yang beterbangan dan polusi udara yang dihasilkan.
“Itu sangat mengganggu kami. Kami bahkan tidak bisa membuka jendela kami,” ungkap Martin Lascu, salah seorang warga lokal.
Warga menganggap kedatangan Pangeran Charles sebagai berkat sekaligus kutukan. Selain mendatangkan turis, desa ini juga jadi incaran para pengusaha besar untuk membuka lahan pariwisata seperti wisama dan restoran.
Mereka juga mengincar tanah di sekitar Viscri yang dijual murah dan diubah menjadi real estate. Akibatnya, harga rumah-rumah di sana kini naik drastis.
Kendati sejak tahun lalu di depan pintu masuk desa sudah ada tempat parkir mobil khusus yang dibangun untuk turis. tetap saja para turis memilih berkeliling dengan kendaraan. Inilah yang menimbulkan polusi udara dan suara.
Kedatangan para turis tersebut juga diklaim warga setempat bahkan mengganggu keberadaan sapi yang asyik bermain di padang rumput dan halaman. Jumlah para turis itu meningkat berkali lipat pada akhir pekan.
Untuk menghentikannya, seorang warga telah mencalonkan diri sebagai walikota dengan visi misi menghentikan kelebihan turis yang datang.
Wah, bisa dipahami kalau warga setempat mulai jengah ya. Ini juga yang mungkin dialami Suku Baduy di Banten. (Det/IB27/E03)